Konflik Rusia Vs Ukraina
Buntut Larangan Impor Minyak dan Gas Rusia, Jutaan Rumah di Inggris Terancam Tanpa Pemanas
TRIBUN-VIDEO.COM - CEO Scottish Power, Keith Anderson, memperingatkan jutaan rumah tangga di Inggris terancam kehilangan kemampuan menghidupkan pemanas saat musim dingin akhir tahun.
Bahaya itu muncul akibat meroketnya harga gas menyusul konflik di Ukraina dan sanksi Barat terhadap Rusia.
Tarif listrik melonjak dan tagihan energi rumah tangga bisa naik menjadi £ 2.900 ($ 3.576) pada Oktober 2022.
Ada tak kurang 10 juta rumah di Inggris berpotensi tidak mampu membeli pemanas. Anderson meminta pemerintah membuat skema dukungan.
Rumah tangga Inggris telah melihat biaya energi mereka, termasuk listrik dan pemanas, naik £ 700 antara Oktober dan April.
"Ini akan menghantam sangat keras dan segera," kata Anderson, yang perusahaannya memasok listrik ke beberapa bagian Skotlandia, Inggris, dan Wales.
Baca: Aksi Pasukan Tank Tempur Rusia, Hancurkan Pertahanan Ukraina Sejauh 30 Kilometer
“Jika tidak ada lagi yang terjadi pada Oktober, saya pikir kita akan melihat peningkatan besar pada pelanggan prabayar yang pada dasarnya memutuskan hubungan sendiri – tidak memuat ulang meteran prabayar mereka karena mereka tidak mampu melakukannya,” katanya.
"Kita sedang menuju ke tempat yang sangat mengerikan di mana tidak ada dari kita yang menginginkannya," imbuhnya.
Sementara Scottish Power memiliki dan mengoperasikan dua pembangkit listrik angin, sebagian besar listrik Inggris berasal dari minyak, gas, dan batu bara.
Baca: Detik-detik Tank Unggulan Rusia T-90 Dihancurkan Roket Murah Ukraina, Hancur Berkeping-keping
Hanya seperlima dari energi negara itu diperoleh dari sumber rendah karbon, termasuk angin, matahari, dan nuklir.
Anderson menyalahkan lonjakan biaya rumah tangga pada lonjakan harga gas di dunia, yang diperburuk konflik di Ukraina.
Inggris memutuskan diri dari impor minyak dan gas Rusia, dan para pemimpin di Eropa juga bekerja menuju penghentian bertahap dari energi Rusia.
Energi bos meminta anggota parlemen untuk membuat skema dukungan untuk rumah tangga yang berjuang.
Konsumen telah menerima potongan pajak dewan £150 ($185) bulan ini dan akan ditawari pinjaman £200 ($246) pada bulan Oktober.
Namun, "kelompok konsumen dan pemimpin industri" yang dikutip Daily Mail mengatakan ini tidak akan cukup untuk melindungi jutaan orang dari menghadapi pilihan antara makan atau pemanas ruangan.
Beberapa telah mencari sumber panas alternatif, dengan hasil justru bencana.
Brigade Pemadam Kebakaran London (LFB) mengatakan pada Senin petugasnya menanggapi 100 kebakaran rumah yang melibatkan perapian terbuka, pembakar kayu dan pemanas dalam beberapa bulan terakhir.
"Brigade khawatir tagihan energi yang mahal dapat mengakibatkan gelombang kebakaran karena orang-orang menggunakan cara alternatif untuk memanaskan rumah mereka," kata LFB dalam sebuah pernyataan.
Selain energi, biaya makanan, pakaian dan transportasi telah meningkat di seluruh Inggris, dan Bank of England memperingatkan pekan lalu inflasi akan segera mencapai 10 persen.
Andy Haldane, mantan kepala ekonom Bank Dunia, mengatakan kepada LBC Radio jumlah ini kemungkinan akan meningkat.
Inflasi yang melonjak akan berlangsung sepanjang tahun ini, dan hingga tahun depan atau bahkan tahun berikutnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jutaan Rumah di Inggris Terancam Bahaya Tanpa Pemanas di Musim Dingin
# UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina # Inggris # Impor Minyak dan Gas Rusia # Konflik Rusia Vs Ukraina
Sumber: Tribunnews.com
To The Point
Miliarder Inggris Berusia 78 Tahun Cari Jodoh Lewat Tinder, Kisah Sir Benjamin Julian Alfred Viral
4 hari lalu
To The Point
Petinju Inggris yang Berlibur di Bali Ditangkap Polisi setelah Lakukan Pemukulan terhadap Warga
4 hari lalu
Konflik Ukraina vs Rusia
Ukraina Rugi Besar seusai Balas Serangan Rusia: 2 HIMARS, 5 Rudal Neptune, dan 500 Drone Dilumpuhkan
6 hari lalu
TRIBUN VIDEO UPDATE
Israel hingga Inggris Dukung Penuh India Serang Pakistan, Targetkan Kelompok Teroris
6 hari lalu
TO THE POINT
Inggris Ketahuan 'Main Belakang' Masih Ekspor Senjata & Bom ke Israel meski Izin Telah Ditangguhkan
6 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.