Rabu, 14 Mei 2025

Konflik Rusia vs Ukraina

Kesaksian WNI yang Terjebak Perang di Ukraina, Terpaksa 3 Minggu Sembunyi di Bunker Daerah Chernihiv

Rabu, 11 Mei 2022 09:11 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM, CHERNIHIV - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi saksi invasi Rusia ke Ukraina.

Iskandar, Warga Binjai, Sumatera Utara mengaku bahwa tak percaya bisa selamat karena peluangnya untuk bertahan hidup hanya 10 persen.

Dirinya menghabiskan tiga minggu bersembunyi di sebuah ruang bawah tanah saat kedutaan Indonesia menyusun beberapa rencana penyelamatan.

Baca: Operator Ukraina Beri Pemberitahuan Setop Aliran Gas Rusia ke Eropa Melalui Stasiun Sokhranovka

“Saya hanya memiliki sedikit harapan bahwa saya akan hidup, dari garis antara hidup dan mati,” kata Iskandar, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Iskandar telah bekerja sebagai petugas kontrol kualitas di sebuah pabrik plastik Ukraina sejak tahun 2017.

Iskandar, yang berbasis di kota utara Chernihiv, pertama kali mengetahui tentang invasi di YouTube pada pagi hari tanggal 24 Februari, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus" untuk "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" Ukraina.

“Setelah video hampir selesai (diputar), penembakan dimulai,” kata Iskandar.

Sembilan pekerja Indonesia pabrik, dua rekan Nepal mereka dan seluruh staf Ukraina berkumpul di lantai pabrik, bertanya-tanya apa yang harus mereka lakukan.

Baca: Tentara Rusia Sabotase Kendaraan Militernya Sendiri untuk Hindari Pergi ke Garis Depan Ukraina

“Semua orang pucat dan tekanannya bisa diraba. Aku bahkan tidak bisa tersenyum, dan kami mulai panik."

"Bos kami menyuruh kami mematikan mesin. Kami hanya meringkuk di sana dan mendengarkan suara roket yang terbang di atas kepala,” kata ayah empat anak itu kepada Al Jazeera.

Sayangnya bagi Iskandar dan para pekerja pabrik yang sekarang terperangkap, mereka terperangkap dalam apa yang kemudian dikenal sebagai Pengepungan Chernihiv.

Secara strategis penting, kota ini terletak di utara ibukota Ukraina, Kyiv, dan dekat dengan perbatasan Belarusia dan Rusia.

Lebih buruk lagi, putra Iskandar yang berusia 23 tahun, Aris Wahyudi, bersamanya di Ukraina.

“Semua orang di tim Indonesia berusia dua puluhan kecuali saya,” katanya.

Baca: Badan Intelijen Britania Raya Sebut Hacker Rusia Berusaha Serang Negara Barat yang Dukung Ukraina

“Mereka mencari saya untuk jawaban tentang apa yang harus dilakukan, dan saya tidak tahu harus berkata apa kepada mereka. Beberapa dari mereka bahkan tidak bisa berbicara, mereka sangat ketakutan.”

Iskandar akhirnya dievakuasi dari pabrik plastik setelah tiga minggu, naik van ke Kyiv dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Lviv.

Iskandar dan tim yang biasa membuat tas belanja dan sarung tangan plastik ternyata mampu memanfaatkan infrastruktur bersejarah pabrik tersebut.

Setiap hari ketika dia berjalan di halaman pabrik, Iskandar memperhatikan sebuah bangunan kecil yang dia duga adalah toilet luar yang tidak terpakai.

Ternyata, bangunan itu menyembunyikan rahasia: itu adalah pintu masuk ke bunker bawah tanah dan labirin terowongan di bawah lantai pabrik.

Baca: AS Siap Tambah Produksi Rudal untuk Bantu Ukraina Lawan Rusia, Target 4 Ribu Unit per Tahun

Lagi video call tiba-tiba dengar bom meledak

Diketahui, enam warga Binjai tersebut adalah Enam orang warga Kota Binjai yang terkepung perang Ukraina dan Rusia itu adalah Iskandar, Muhamad Raga Prayuda, Muhamad Aris Wahyudi, Syahfitra Sandiyoga, Agus Alfirian, Rian Jaya Kusuma.

Sementara tiga orang warga Kabupaten Langkat yang juga terjebak adalah Dedi Irawan, Zulham Ramadhan dan Amri Abas Iskandar.

Dalam video yang mereka bagikan, mereka meminta pertolongan agar bisa dievakuasi dan kembali ke Indonesia.

“Kita Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih terjebak di Kota Chernihiv Ukraina bagian utara berjumlah 9 orang warga Binjai dan Langkat berharap untuk dievakuasi segera karena kondisi di sini semakin berbahaya,” ucapnya dalam video yang beredar.

Para pekerja ini diketahui bertahan di pabrik plastik milik warga Yordania di Chernihiv, Ukraina.

Satu dari WNI yang masih bertahan adalah anak dari Rutami.

Baca: Direktur CIA Sebut China Terkejut dengan Kegagalan Militer Rusia pada Penyerangannya di Ukraina

Rutami membawa foto anaknya saat telekonferensi dengan pihak Duta Besar Indonesia untuk Ukraina di Binjai Command Center (BCC) Balai Kota Binjai pada Senin (7/3/2022) siang.

Ia mengaku sedih, karena mengetahui kondisi sang anak tidak akan dan dalam gempuran ledakan bom Rusia.

"Ini kan kami lagi ada video call. Tiba-tiba dia teriak lari, lari, ada bom meledak. Kami dengar semua. Makanya kami sedih," katanya sambil menangis sesenggukan dan mengusap air matanya dengan kain kerudungnya.

Rutami menuturkan bahwa sang anak sudah bekerja di Ukraina sejak tahun 2019. (*)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Warga Sumatera Utara Terjebak di Ukraina, Sembunyi dari Pasukan Vladimir Putin di Bunker

# WNI # perang # Bunker # Rusia # Ukraina

Editor: Panji Anggoro Putro
Video Production: Muhammad Askarullah
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #WNI   #perang   #Bunker   #Rusia   #Ukraina

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved