Senior Intelijen AS Peringatkan Juniornya yang Bantu Bunuh Jenderal Rusia, Minta Tak Sombongkan Diri

TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan perwira Intelijen AS memperingatkan kepada penerusnya yang menjabat agar diam dan tidak menyombongkan diri.

Hal ini terkait peran mereka yang membantu keberhasilan militer Ukraina melawan Rusia.

Terutama dalam upaya membunuh para jenderal Rusia saat pertempuran.

Dikutip dari Tribunnews.com pada Senin (9/5/2022), dikabarkan sebelumnya, ada peran penting dibalik keberhasilan militer Ukraina.

Hal tersebut tidak lepas dari Intelijen AS yang berperan serta.

Baca: Putin Pimpin Hari Kemenangan atas Nazi Jerman Victory Day 9 Mei: Pamer Kekuatan Militer Rusia

Bantuan ini termasuk bagaimana upaya membuhuh jenderal Rusia.

Selain itu, militer Ukraina dibantu dalam menyerang kapal perang Rusia.

Mengenai hal ini, mantan Perwira Intelijen AS memberikan responsnya.

Ia memperingatkan juniornya agar diam dan tidak menyombongkan diri.

Diketahui, badan intelijen barat telah mengubah aturan itu selama beberapa bulan terakhir.

Baca: Sumpah Presiden Rusia Vladimir Putin Tepat di Peringatan Kemenangan Negara negara Uni Soviet

Yakni dengan mengumumkan apa yang mereka ketahui tentang persiapan Rusia untuk invasi.

Padahal dalam aturan umumnya, spionase dilakukan secara rahasia.

Senior Intelijen AS itu berpandangan aksi juniornya tidak bijaksana.

Bahkan ia terkejut mendapatkan informasi ini.

"Pandangan pribadi saya adalah itu tidak bijaksana. Saya terkejut dengan sejauh mana konfirmasi resmi tentang peran intelijen AS dalam penenggelaman ke Moskow, dan terlebih lagi pembunuhan para jenderal," terangnya.

Sebagaimana informasi sebelumnya, Gedung Putih menyebut, AS memang berbagi intelijen dengan pasukan Ukraina.

Akan tetapi tidak bertujuan membunuh jenderal Rusia.

(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Peran Bantu Ukraina, Intelijen AS Diminta Berhenti Menyombongkan Diri

# Senior Intelijen AS # Junior # Bunuh # Jenderal Rusia # UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina