Kamis, 15 Mei 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Sita Rudal Stinger Milik Milan dan Javelin dari Pasukan Ukraina, Mampu Serang Kecepatan Tinggi

Kamis, 5 Mei 2022 17:51 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM – Peluru kendali pertahanan udara portabel Mistral (Manpad) buatan Prancis terlihat untuk pertama kali sudah berada di tangan pasukan Kiev.

Pada 4 Mei, sumber Ukraina berbagi foto yang menunjukkan MANPAD Mistral dipasang di bagasi truk pickup Fiat Fullback pasukan Kiev di wilayah Ukraina yang tidak disebutkan lokasinya.

Mistral, yang diproduksi MBDA, memiliki jangkauan intersep maksimum 6-7,5 kilometer.

Rudal yang dipandu inframerah dipersenjatai hulu ledak 2,95 kilogram.

Menurut MBDA, sistem pelacak rudal memberikan kemampuan penanggulangan inframerah dan kemampuan menyerang target menggunakan penanda inframerah skala rendah.

Manpad dirancang menyerang semua jenis target, termasuk drone, kecepatan tinggi dan pesawat sayap tetap dan bermanuver tinggi.

Pada April, Norwegia mengumumkan mereka akan mengirimkan 100 rudal anti-pesawat Mistral, dan beberapa peluncur ke Ukraina.

Baca: Rusia Uji Coba Rudal Iskander Berkekuatan Nuklir, Diumumkan Tepat pada Hari ke-70 Invasi ke Ukraina

Sebelum itu, pasukan Kiev menerima pengiriman MANPAD langsung dari Prancis, menurut beberapa laporan.

Negara-negara barat dilaporkan telah memasok pasukan Kiev dengan lebih dari 25.000 senjata anti-pesawat selama beberapa bulan terakhir.

Pasokan senjata ini dimulai beberapa minggu sebelum dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina.

MANPAD seperti Mistral menimbulkan ancaman nyata bagi drone dan helikopter. Namun, mereka kurang efektif melawan jet tempur.

Dukungan militer barat untuk Kiev sejauh ini telah gagal mengubah gelombang perang di Ukraina.

Militer Rusia dan angkatan bersenjata Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk masih bergerak maju di wilayah Donbass.

Baca: Senjata Ukraina Jatuh ke Tangan Militer Rusia, Mulai Peluru Javelin AS hingga Rudal NLAW Inggris

Pasukan Rusia Sita Senjata Kiriman Barat

Perkembangan lain, militer Rusia dan angkatan bersenjata Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) terus menyita senjata yang dipasok barat ke pasukan Kiev.

Pada 3 dan 4 Mei, sumber-sumber Rusia berbagi foto yang menunjukkan beberapa senjata AS, Inggris, Prancis, dan Jerman yang baru-baru ini ditemukan dari tangan pasukan Kiev di wilayah Donbass.

Senjata yang disita antara lain 5 peluru kendali anti-tank (ATGM) FGM-148 Javelin buatan AS; Empat peluncur rudal anti tank MILAN buatan Prancis-Jerman.

Dua rudal anti-tank NLAW buatan Inggris; mpat senjata anti-tank Panzerfaust 3 buatan Jerman; dan 1 unit sistem pertahanan udara portabel FIM-92 Stinger (MANPAD) buatan AS.

Senjata yang disita itu termasuk peluncur ATGM Stugna-P buatan Ukraina yang dikendalikan dari jarak jauh bersama setidaknya dua rudal.

Meski jauh dari pusat pertempuran, perkembangan menarik lain dilaporkan dari wilayah Transnistria.

Sebuah quadrocopter yang membawa dua puluh kilogram bahan peledak yang ditujukan untuk menyerang pusat TV dan radio dicegat di atas Desa Mayak, pada 3 Mei.

Serangan ini diduga diarahkan untuk menciptakan titik peperangan baru di wilayah yang berbatasan antara Ukraina dan Hungaria.

Menurut laporan setempat, drone itu dilengkapi dua kilogram peledak plastik dan wadah lima liter berisi campuran pembakar, serta perangkat radio yang berfungsi sebagai detonator.

Alat peledak harus diaktifkan dari jarak jauh, menggunakan sinyal radio. Drone kargo dinetralkan.

Para pelaku diduga berusaha meledakkan sistem trafo di stasiun televisi dan radio Transnistria, supaya pusat kendali radio mati sepenuhnya.

Di Mariupol, militer Rusia menghentikan serangan ke komplek pabrik baja Azovstal, guna membuka koridor kemanusiaan bagi warga sipil yang ingin keluar dari fasilitas itu.

Jeda serangan diberlakukan tiga hari berturut-turut. Pabrik baja tetap menjadi benteng terakhir di bawah kendali prajurit Ukraina dan anggota resimen neo-Nazi Azov.

“Sesuai keputusan pimpinan Rusia, berdasarkan prinsip kemanusiaan Angkatan Bersenjata Rusia … kami akan membuka koridor kemanusiaan dari wilayah pabrik baja Azovstal,” kata militer dalam sebuah pernyataan Rabu malam.

“Ini jalan untuk mengevakuasi warga sipil (pekerja, wanita dan anak-anak), yang kehadirannya di fasilitas bawah tanah pabrik itu sekali lagi diklaim oleh Kiev,” imbuh militer Rusia.

Koridor kemanusiaan akan dibuka selama tiga hari, dari Kamis hingga Sabtu, berfungsi dari pukul 8 pagi hingga 6 sore waktu Moskow setiap hari.

Warga sipil yang dievakuasi dari pabrik akan bebas pergi ke mana pun, jika mereka ingin mengungsi ke wilayah di bawah kendali Ukraina atau Rusia.

Pada Minggu, beberapa ratus warga sipil dievakuasi dari bunker di Azovstal dalam upaya kemanusiaan yang difasilitasi PBB dan Palang Merah Internasional. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Sita Rudal Stinger, Milan, dan Javelin dari Tangan Pasukan Ukraina

# Rudal # Rusia uji coba rudal # Sasaran Rudal # ukraina

Editor: winda rahmawati
Video Production: Tia Kristiena
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved