TRIBUN SOLO UPDATE
Di Tengah Sanksi Uni Eropa, Migas Rusia Tetap Jadi Primadona dengan Keuntungan Capai Rp 958 Triliun
TRIBUN-VIDEO.COM - Di tengah gempuran sanksi ekonomi dari sejumlah negara, ternyata tak membuat Rusia jatuh.
Bahkan, sanksi-sanksi itu tak membuat penjualan minyak mentah, gas, dam batu-bara produksinya mengalami penurunan.
Justru, adanya sanksi itu semakin membuat penjualan minyak gas Rusia mengalami peningkatan.
Baca: Video Detik-detik Rusia Bombardir Wilayah Ukraina dengan Tembakan Salvo Rudal secara Bertubi-tubi
Diketahui, pemerintah Rusia bisa meraup keuntungan sebesar 66 miliar dolar AS atau setara Rp 958 triliun (dengan satuan USD 14,521).
Keuntungan yang fantastis ini didapatkan Rusia lantaran pembelian migas buatannya masih menjadi primadona.
Terlebih bagi sebagian besar negara di dunia, seperti Italia, China, Belanda, Turki, serta Prancis.
Selain negara diatas, bahan energi Rusia juga telah membuat sebagian besar negara di daratan Uni Eropa sulit melepaskan diri dari impor migas Rusia.
Bahkan lembaga riset independen, Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) melaporkan, Uni Eropa telah mengimpor 71 persen bahan bakar fosil Rusia melalui pengiriman dan pipa gas.
Baca: Momen Detik-detik Dokter Militer Rusia Berikan Bantuan kepada Warga Sipil Ukraina yang Terluka
"Ekspor bahan bakar fosil adalah pendorong utama pembangunan militer Rusia dan agresi brutal terhadap Ukraina," Ujar laporan CREA.
Selain itu, keberadaan migas Rusia bagi perdagangan global menjadi penting.
Hal itu terjadi lantaran negara pimpinan Putin ini merupakan eksportir migas terbesar di dunia.
Menurut BP Statistics Review, lebih dari seperempat kebutuhan gas dunia dipasok oleh Rusia.
Tepatnya sebanyak 26,2 persen dengan jumlah 197,7 miliar meter kubik.
Baca: Detik-detik Pertempuran Darat Tank Rusia dan Angkatan Bersenjata Ukraina yang Disiarkan Via Telegram
Meski sejauh ini AS, Inggris serta para sekutunya di Uni Eropa telah membekukan aktivitas impor bahan bakar fosil Rusia.
Sehingga membuat pendapatan negara Putin ambles 20 persen dalam tiga minggu pertama April.
Namun, ekonomi Rusia telah mampu mengimbangi kerugian ekspor tersebut.
Tak mau tinggal diam, belakangan Putin membuat sanksi balasan ke sejumlah negara.
Termasuk yang menolak membayarkan impor minyak dan gasnya dari Rusia menggunakan mata uang Rubel, seperti Polandia dan Bulgaria.
Kedua, negara kini tak berkutik impor migasnya diblokir oleh perusahaan migas Rusia, Gazprom.
Baca: Detik-detik Pertempuran Darat Tank Rusia dan Angkatan Bersenjata Ukraina yang Disiarkan Via Telegram
"Yang disebut mitra dari negara-negara yang tidak bersahabat mengakui bahwa mereka tidak akan dapat hidup tanpa sumber daya energi Rusia, termasuk tanpa gas alam, misalnya” tutup Putin. (Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Baca juga berita terkait di sini
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Benar-benar Digdaya, Digempur Sanksi Barat, Penjualan Minyak Rusia Justru Tembus Rp 958 Triliun!
# TRIBUN SOLO UPDATE # sanksi # Uni Eropa # Rusia # Ukraina # minyak # gas
Reporter: Sandy Yuanita
Video Production: Anggorosani Mahardika Siniwoko
Sumber: Tribunnews.com
Tribun Video Update
Iran Diguncang Ledakan Besar, 14 Tewas & 750 Orang Terluka, Diduga dari Tangki Gas Pelabuhan Abbas
Minggu, 27 April 2025
Tribun Video Update
Ledakan Dahsyat Guncang Iran, Diduga karena Tangki Gas di Pelabuhan Bandar Abbas, 750 Orang Terluka
Minggu, 27 April 2025
Mancanegara
Tragedi Nuklir Chernobyl Ukraina, Lepaskan Isotop Radioaktif 30 Kali dari Ledakan Bom Atom Hiroshima
Minggu, 27 April 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Pemerintah Rusia dan Utusan AS Bertemu Untuk Sepakati Poin Utama untuk Akhiri Perang Ukraina
Sabtu, 26 April 2025
Live Update
Kena Tumpahan Minyak Goreng, Sungai di Cirebon Jadi Menguning, Warga Ramai-ramai Siapkan Ember
Sabtu, 26 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.