Rabu, 14 Mei 2025

Terkini Daerah

Pengakuan Delson Telenggen Mantan Anggota KKB: Hidup Tak Nyaman, Makan dan Tidur Susah

Sabtu, 30 April 2022 11:31 WIB
Tribun Papua

TRIBUN-PAPUA.COM - Ternyata jadi anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua bukanlah menyenangkan. Malah sebaliknya: menderita.

Mereka makan dan tidur susah hingga selalu sembunyi dari kejaran aparat gabungan TNI-Polri.

Hal ini diungkapkan mantan anggota KKB Papua, Delson Telenggen.

Delson Telenggen sepertinya tak tahan dengan sikap KKB Papua yang bertindak sangat kejam terhadap sesama warga, juga TNI dan Polri.

Delson Telenggen sendiri menuturkan dirinya tak pernah merasakan adanya keamanan dan kenyamanan selama bergabung dengan kelompok separatis tersebut.

Hingga akhirnya ia menyerah dan kembali ke NKRI.

Baca: Terjadi Kemacetan di Jalan Arteri Menuju Pelabuhan Merak, Para Pemudik Pilih Sahur di Pinggir Jalan

Jangankan kenyamanan, untuk aman saja KKB Papua sulit mendapatkannya.

Sebab setiap saat mereka harus bergerak untuk menyerang, menghindar, berlari dan bersembunyi dari kejaran aparat keamanan.

Kesulitan lain yang saban hari dihadapi pria berusia sekitar 50 tahun ini, adalah persediaan makanan yang sangat kurang.

Jangankan untuk sarapan pagi, ungkap Delson Telenggen, untuk bisa makan saja susahnya minta ampun.

"Selama bergabung dengan KKB, kami hidup susah sekali.

Makan susah, tidur juga susah. Supaya selamat, kami harus sembunyi di lubang-lubang," bebernya.

Kalau ada makanan, katanya, semuanya serba terbatas, sehingga perseidaan makanan itu harus diatur. Makanya, setiap anggota KKB itu, tidak bisa makan sesuka hati

Makanan yang ada harus diatur supaya persediannya tetap ada. Bahkan untuk menjaga persediaan makanan itu, pola makan anggota KKB yang harus diatur.

Baca: Calo Tiket Kapal Laut Ditangkap saat Beraksi di Tanjung Priok, Terungkap Tak Beraksi Sendiri

Sehari, katanya, sangat bersyukur bila ada yang bisa dimakan. Jika tidak, sejak pagi hingga malam tiba, tak ada makanan yang bisa mengganjal perut.

Jika mendapat tembakan TNI Polri, tak jarang anggota KKB sembunyi di lubang hingga di gua-gua.

Dalam situasi yang demikian, katanya, mereka dipaksa harus bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

Makanya, meski perut terasa lapar, badan terasa lelah, tapi tidak ada cara lain kecuali mengikuti pergerakkan KKB, mengikuti perintah pimpinan.

Delson Telenggen mengaku selama berada di hutan, ia dan puluhan teman lainnya dipimpin oleh Puron Wenda.

Puron Wenda merupakan orang kepercayaan Benny Wenda.

Baca: Siap Beri Bantuan Kemanusiaan, Jokowi Tolak Permintaan Zelensky soal Bantuan Senjata ke Ukraina

Sementara Benny Wenda baru-baru ini mengklaim dirinya sebagai Presiden Sementara Papua Barat.

Delson Telenggen mengataka seperti halnya pimpinan KKB yang lain, Puron Wenda juga tegas dalam memimpin pasukan.

Setiap pergerakan KKB, misalnya, harus sesuai target. Bila targetnya adalah penyerangan pos TNI, maka itu harus dilaksanakan.

Bila targetnya adalah menembak TNI Polri saat berada di tengah hutan, katanya, maka itu mutlak dijalankan, seperti yang terjadi selama ini.

Begitu juga bila yang disasar adalah warga sipil, maka anggota KKB itu bergerak menyasar orang-orang yang diincar.

Selama bergabung dengan kelompok bersenjata, ungkap Delson Telenggen, dirinya tak pernah melihat kota.

Hal yang sama dialami anggota lainnya.

Bahkan untuk berbelanja saja, anggota KKB sulit mendapatkan akses. Sebab semua pintu telah disekat habis oleh TNI Polri.

Dalam keadaan yang serba susah itu, katanya, ia lantas memutuskan untuk meninggalkan kelompok separatis tersebut.

Ia ingin kembali ke kampung halamannya dan merenda hidup bersama keluarga dan sesama warga lainnya di Pori Kampung Tarpajo.

Baca: Pesan 8 Porsi Makanan Namun Hanya Sendirian di Restoran, Pria Ini Mengaku Makan Bersama Keluarganya

Keputusannya itu, lanjut dia, tentu saja tidak disampaikan kepada Puron Wenda, atau sesama anggotanya.

Ia merahasiakan keputusannya sambil menunggu waktu yang tepat untuk berjalan pulang ke tanah kelahirannya di Pori.

Dan, ketika tiba waktunya untuk pulang, ia pun mulai meninggalkan kelompoknya,

Ia perlahan-lahan menjauh dengan alasan mencari makan atau alasan lainnya.

Sejak itu, Delson Telenggen berjalan sendirian hingga akhirnya menyerahkan diri kepada aparat keamanan.

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat Delson Telenggen membeberkan semua fakta yang dialami selama di hutan dan bergabung dengan KKB.

Ia juga tak sungkan-sungkan membeberkan kegetiran hidup bersama anggota KKB lainnya, terutama soal persediaan bahan makanan.

Baca: Dinilai Dekat dengan Milenial, Anak Muda Gorontalo Deklarasikan Ridwan Kamil Jadi Capres 2024

Meski saban hari nyawa jadi taruhannya, kata Delson Telenggen, namun keselamatan anggota KKB sama sekali tak diperhatikan.

Jika sampai sekarang anggota KKB masih selamat dari incaran TNI Polri, katanya, itu semua karena kemahiran sang anggota.

Sebab, pimpinan KKB tak memperhatikan sama sekali soal itu. Yang diperhatikan pimpinan KKB hanyalah berperang dan menghindar.

Pasalnya, hanya itulah cara terbaik untuk selamat dari terjangan peluru TNI Polri, selamat dari incaran aparat keamanan.

"Itu yang membuat kami susah. Kami hidup susah sekali di dalam hutan," ujar Delson dalan video yang viral di medsos.

Daripada terus dibelit pelbagai kesulitan, kata Delson Telenggen, lebih baik ia memilih berhenti jadi anggota KKB dan kembali ke pangkuan NKRI (Nekara Kesatuan Republik Indonesia).

"Saya sudah memilih tinggalkan KKB. Saya tidak mau bergabung lagi. Saya tobat," ujarnya dengan nada tegas.

Apa yang diputuskan itu, kata Delson Telenggen, kini sedang dijalaninya. Ia tak mau kembali ke masa lalu yang penuh dengan duka nestapa. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Kisah Eks Anggota KKB Papua, Delson Telenggen: Makan Tidur Susah hingga Diburu Aparat, Menderita!

# Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) # Delson Telenggen # Papua # KKB Nduga

Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Video Production: Muhammad Taufiqurrohman
Sumber: Tribun Papua

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved