Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Daerah

Viral Pedagang Pasar Bogor Curhat Histeris ke Jokowi, Sebut Omnya Dipenjara karena Tolak Pungli

Jumat, 22 April 2022 20:49 WIB
Tribunnews Bogor

TRIBUN-VIDEO.COM - Video seorang pedagang menyampaikan curahan hatinya secara histeris pada Presiden Jokowi, viral di media sosial.

Pedagang di Pasar Bogor itu menyampaikan bahwa pamannya ditahan Polisi.

Mereka mengeklaim pamannya dipenjara karena menolak memberi pungutan liar ( pungli).

Baca: Pedagang di Bogor Histeris Mengadu ke Presiden Jokowi: Tolong Pak, Menolak Pungli Malah Ditangkap

Momen tersebut terjadi ketika Presiden Jokowi menyerahkan bantuan langsung tunai atau BLT minyak goreng pada Kamis (21/4/2022).

Saat itu Jokowi didampingi Seskab Pramono Anung, Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.

Jokowi sempat meninjau dan membagikan souvenir kepada pedagang di Pasar Bogor.

Baca: Pihak Istana Negara Benarkan Adanya Aduan Pedagang di Pasar Bogor, Presiden Jokowi: Itu Hal Biasa

Ketika itulah ada seorang pria dan wanita mengenakan pakaian merah yang berteriak histeris pada Jokowi.

"Pak, Pak Jokowi, Pak tolong kami. Om kami ditangkap polisi. Ditangkap polisi," ujar pedagang kepada Jokowi sambil menangis histeris.

Jokowi lantas berhenti dan berupaya untuk menenangkan keduanya.

"Tenang, tenang, tenang," kata Jokowi.

"Paman kami menolak pungli ditangkap polisi. Kami bingung. Sudah tiga bulan lebih dipenjara. Bingung Bapak," ulang pedagang tersebut masih dalam tangisnya.

"Yang ditangkap siapa?" tanya Jokowi.

"Om kami menolak pungli ditangkap polisi," jawab pedagang.

Baca: Jokowi Kunjungi Pasar di Kota Bogor, Ada Pedagang Curhat: Pak Tolong Kami, Disini Banyak Pungli

Jokowi kemudian meminta Pramono Anung untuk mencatat keluhan pedagang itu.

"Yang dipenjara siapa?" tanya Pramono.

"Namanya?" ulang Pramono.

" Ujang Sarjana Bapak. Mana mau Lebaran anaknya ada empat," kata pedagang itu lagi.

Pramono kembali mencatat keluhan pedagang tersebut.

Sementara Jokowi berkata, "yaa..yaa," sambil menelungkupkan tangan memberi tanda jika aspirasi pedagang telah dicatat.

"Kami mohon Bapak bisa bantu kami. Hanya bapak yang bisa bantu kami," tambah pedagang itu.

"Bapak bisa bantu kami?" tanyanya lagi.

Sementara itu, laki-laki yang mendampingi pedagang itu mengucapkan terima kasih.

"Panjang umur Pak Jokowi. Om kami menolak pungli Pak. Kita punya bukti bukti semua Pak. Terima kasih banyak Pak," katanya.

Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Pakuan Jaya Muzakkir mengatakan dua orang itu bukan pedagang resmi di Pasar Bogor.

Menurut Muzakkir mereka termasuk dengan pamannya yang dipenjara adalah pedagang kaki lima ( PKL ) yang berdagang di lapak ilegal.

Muzakkir mengatakan kasus yang menimpa Ujang Sarjana adalah pengeroyokan.

Ia dilaporkan sejumlah kelompok karena keributan yang terjadi pada November 2021.

"Kasus itu saya dengar ribut sesama PKL, rebutan lapak, akhirnya pengeroyokan, ada yang lapor polisi, sempat peninjauan ulang kalah juga makanya dia (Ujang) ditahan," kata Muzakkir saat dihubungi TribunnewsBogor.com.

Muzakkir menekankan pihaknya sudah berulangkali menertibkan lapak liar milik Ujang.

"Kalau kemarin seakan menangis ngomong ke Jokowi itu pedagang pasar ilegal yang ditertibkan Satpol PP selalu melawan, saya punya videonya," katanya.

Muzakkir menjelaskan Ujang Sarjana terlibat keributan dengan oknum yang diduga adalah preman.

Ia tak memungkiri bahwa di luar Pasar Bogor memang masih marak pungli, terutama pada PKL yang tidak terdaftar di Pasar Bogor.

"Udah dari dulu lapor Polisi, kategori pungli itu," katanya.

Sementara itu kuasa hukum Ujang Sarjana, Emiral Rangga Ranggono mengatakan cekcok yang melibatkan kliennya terjadi pada 26 November 2021.

"Proses hukumnya sudah pemeriksaan di persidangan baru agenda tanggapan atas eksespsi yang disampaikan," kata Emiral saat dihubungi TribunnewsBogor.com.

Emiral menekankan kliennya merupakan pedagang di Pasar Bogor.

"Yang pasti dia punya lapak , keseharian dagang buah setiap hari di sana berjualan, bersama keponakan, kakak dan saudaranya," kata Emiral.

Kronologi versi Ujang, kata Emiral, berawal ketika sekelompok orang diduga preman menjual air mineral hingga plastik secara paksa.

Kedua barang itu pun dijual dengan harga tak normal pada PKL.

"Katanya Ujang, mencegah, jangan melakukan itu kalau mau jualan jangan maksa. dicegah setelah itu ujang menyahut menegur," kata Emiral.

Penuturan Ujang Sarjana, tindakan itu sudah terjadi selama bertahun-tahun di Pasar Bogor.

"Dari situ memantik kemarahan, mereka (preman) membawa sebilah golok, tapi berhasil dilerai sama pak Ade Kanafi. dari pihak mereka memukul slaah satu pedagang," katanya.

Anehnya, kata Emiral, pedagang yang dipukul itu sudah diperiksa namun kini statusnya justru masuk daftar pencarian orang ( DPO ).

"Banyak keganjilan, menurut kami ada rekayasa," kata Emiral.

Ujang Sarjana merupakan warga Rancamaya.

Ia sudah memiliki dua anak dan istrinya seorang ibu rumah tangga. (*)

(TRIBUN-VIDEO.COM/TRIBUNNEWSBOGOR.COM)



Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pedagang Pasar Bogor Curhat Histeris ke Jokowi, Terjawab Inilah Kasus yang Buat Pria Ini Dipenjara.

#Pasar Bogor #pedagang pasar #viral #curhat #histeris #Jokowi #Presiden Jokowi #Bogor #pungli #pungutan liar

Video Production: Tia Kristiena
Sumber: Tribunnews Bogor

Tags
   #Pasar Bogor   #pedagang pasar   #viral   #histeris   #curhat   #Jokowi   #Presiden Jokowi   #Bogor   #pungli   #pungutan liar

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved