Kamis, 15 Mei 2025

Penghuni Burj Khalifa Punya Zona Puasa Berbeda dengan Penduduk Dubai, Kok Bisa? Ini Penjelasannya

Selasa, 19 April 2022 13:16 WIB
TribunTravel.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Burj Khalifa merupakan gedung pencakar langit di Dubai, Uni Emirat Arab, dengan ketinggian mencapai 828 meter.

Burj Khalifa populer dengan kemegahan dan kemewahannya.

Namun tak banyak yang tahu, Burj Khalifa ternyata memiliki zona puasa berbeda dengan permukiman lain di Dubai.

Bahkan penghuni Burj Khalifa lantai bawah memiliki waktu puasa berbeda dengan penghuni lantai atas.

Baca: Menilik Kemegahan Masjid Raya Al Kautsar di Kendari, Cocok Dikunjungi Jelang Waktu Berbuka Puasa

Dilansir TribunTravel dari Gulf News, penghuni lantai atas Burj Khalifa harus mengakhiri puasa mereka beberapa menit lebih lambat daripada mereka yang berada di lantai dasar.

Ahmad Al Haddad, Mufti Agung Dubai, menjelaskan bahwa puasa berlangsung hingga terbenamnya matahari secara sempurna.

Menurut para astronom, matahari terbit lebih awal dan terbenam lebih lambat pada ketinggian yang lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi yang sama di permukaan tanah.

Di gedung tinggi yang memiliki kurang dari 80 lantai, perbedaan waktu dapat diabaikan.

Al Haddad menyarankan, orang-orang di lantai yang lebih tinggi harus berbuka puasa beberapa saat kemudian.

"Orang yang tinggal di gedung tinggi harus mempertimbangkan perbedaan waktu, karena malam mulai sedikit lebih lambat bagi mereka," ujar Al Haddad.

"Mereka masih bisa melihat cahaya matahari, bagaimana mereka bisa mengakhiri puasa jika itu masalahnya?" sambungnya.

Dalam syariat Islam, hari berakhir ketika matahari telah sepenuhnya menghilang di bawah cakrawala.

Di lantai yang sangat tinggi, matahari masih terlihat meskipun tampak seperti terbenam.

Baca: Berburu Takjil Jelang Berbuka di Level 21 Mall Denpasar Bali, Lagi Ada Pameran Food Truck

Al Haddad mengatakan, orang-orang di gedung pencakar langit harus mempertimbangkan perbedaan ini sama seperti jika mereka berada di kota atau negara yang berbeda.

"Untuk Burj Khalifa, perbedaan buka puasa sekitar dua menit kemudian bagi mereka yang tinggal di antara lantai 80 dan 150, dan tiga menit di lantai yang lebih tinggi," jelasnya.

Adalah kewajiban agama untuk memastikan bahwa matahari telah terbenam bahkan jika adzan Maghrib telah dikumandangkan, kata Al Haddad, karena matahari terbenam akan lengkap sampai cakram matahari tidak lagi terlihat.

Dia menambahkan, orang-orang harus mengikuti aturan yang sama dan mempertimbangkan perbedaan waktu untuk salat Subuh dan sahur.

Al Haddad juga menjelaskan tentang hukum mengakhiri puasa di dalam pesawat.

"Orang harus berbuka puasa menurut negara tempat mereka berada, di mana pun matahari terbenam," ujar dia.

"Jika seseorang berada di pesawat, dia tidak boleh mengakhiri puasanya sampai dia melihat matahari terbenam dan tidak bisa lagi melihat piringan matahari," tutupnya.(TribunTravel.com)

Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dengan judul Penghuni Burj Khalifa Punya Zona Puasa Berbeda dengan Penduduk Dubai, Kok Bisa?

# Burj Khalifa # Fakta Unik Burj Khalifa # Dubai # puasa

Editor: Khaira Nova Hanugrahayu
Video Production: Abel Krisantus Yoga Pradana
Sumber: TribunTravel.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved