Rabu, 14 Mei 2025

Ramadan 2022

TRADISI EDISI RAMADAN: Tradisi Nyadran Sambut Bulan Ramadan, Kupas Tuntas Arti hingga Manfaatnya

Minggu, 17 April 2022 15:18 WIB
TribunnewsWiki

TRIBUN-VIDEO.COM - Nyadran adalah tradisi atau kebiasaan secara turun temurun yang banyak dilakukan oleh masyarakat Jawa pemeluk agama Islam ketika memasuki bulan suci Ramadan.

Nyadran berasal dari bahasa Sansekerta dari kata sraddha yang berarti keyakinan.

Namun, dalam beberapa sumber disebutkan kata Nyadran dalam bahasa Jawa berasal dari kata sadran yang artinya ruwah syakban, lantaran kegiatan tradisi Nyadran dilakukan sebelum bulan Ramadan alias di bulan Sya’ban.

Tradisi Nyadran mengungjungi makan jamak dilakukan oleh masyarakat Jawa secara umum di berbagai daerah.

Masyarakat biasa melakukan tradisi Nyadran baik secara massal, berkelompok ataupun sendiri-sendiri.

Arti

Dalam KBBI (2010), sadran-menyadran diartikan mengunjungi makam pada bulan Ruwah untuk memberikan doa kepada leluhur (ayah, ibu, dan lainnya) dengan membawa bunga atau sesajian.

Dalam bahasa Sanskerta, sraddha artinya keyakinan.

Ketiga, nyadran dalam Bahasa Jawa berasal dari kata sadran yang artinya ruwah syakban lantaran dilakukan sebelum Ramadhan.

Keempat, nyadran diambil dari Bahasa Arab, shadrun yang berarti dada.

Baca: Tradisi Malamang di Minangkabau Sumbar untuk Menyambut Bulan Ramadan dengan Membuat Lamang

Kemanfaatan

Dalam kalender Jawa, bulan Ramadan disebut juga sebagai bulan Ruwah, sehingga acara Nyadran disebut juga sebagai acara untuk Ruwah.

Nyadran biasanya diadakan sebulan sebelum bulan puasa atau pada tanggal 10 Rajab, atau 15, 20, dan 23 Ruwah.

Tujuan acara Nyadran adalah untuk menghormati para leluhur dan mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan.

Nyadran menjadi acara yang penting bagi masyarakat Jawa dan hampir tidak pernah terlewat.

Acara Nyadran terdiri dari serangkaian kegiatan seperti pembersihan makam, tabur bunga, dan acara selamatan atau bancakan.

Di beberapa daerah, masyarakat membersihkan makam sambil membawa sadranan yang terdiri dari nasi, sayur, dan lauk pauk yang diletakkan dalam sebuah keranjang.

Sadranan tersebut akan ditinggalkan di lokasi makam beserta sejumlah uang untuk pengelolaan makam.

Setelah itu, sadranan akan dibagikan kepada anak-anak dan fakir miskin yang telah menunggu di luar lokasi makam.

Melalui hal tersebut diharapkan manusia dapat semakin menyadari bahwa setiap manusia memiiki status yang sama di hadapan Tuhan.

Tradisi Nyadran berbeda-beda secara praktek di berbagai daerah.

Namun, manfaat dari tradisi Nyadran ini lebih kepada mengingatkan diri atau instropeksi sehingga menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.

Baca: Masuk Tradisi Ziarah Kubur saat Bulan Ramadan 2022, Simak Bacaan Doa Lengkap Berserta Artinya

Pelaksanaan

Menjelang Ramadan, masyarakat harus ndada (introspeksi diri), menyucikan diri dari aspek lahir dan batin.

Di berbagai daerah, nyadran memiliki idiom dan praktik beda.

Di Semarang, Demak, Kendal, para warga datang ke kuburan mendoakan leluhur/kedua orang tua. Ada yang membawa makanan dan ada yang tidak.

Di Grobogan, Pati, dan sekitarnya, selain berkunjung ke kuburan, nyadran disebut megengan dipraktikkan lewat tasyakuran bersama di mushala/masjid sebelum Ramadhan.

Di Blora, nyadran dipraktikkan dengan besik kubur (membersihkan kuburan) dari kotoran.

Di Temanggung, Magelang, Salatiga, Solo, Yogyakarta, nyadran dilakukan di tiap dusun atau kampung dengan berziarah ke kuburan.

Mereka melakukan tahlil, doa bersama, meminta ampunan dan keseimbangan dengan alam.

Dalam konteks sosial, nyadran menjadi rangkaian budaya mulai dari pembersihan makam leluhur dan tabur bunga dan mendoakan mereka.

Di sejumlah tempat, nyadran berkembang menjadi 'paket wisata' budaya dan religi karena hanya ada di Nusantara ini.

Di Jawa Timur, sebagian orang melakukan nyadran seperti di Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Surabaya, Gresik dan lainnya. (*)

(Tribunnewswiki.com/Ris)

# Bulan Ramadan # Tradisi Nyadran # Ramadan

Editor: winda rahmawati
Sumber: TribunnewsWiki

Tags
   #Tradisi Nyadran   #Tradisi   #Ramadan   #Bulan Ramadan

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved