Rusia Tuduh Ukraina Serang Wilayah Bryansk dengan 2 Helikopter, 7 Orang Terluka dan 6 Rumah Rusak

TRIBUN-VIDEO.COM - Dikabarkan kini Ukraina melakukan balas dendam terhadap Rusia.

Pasalnya, Rusia mengklaim Ukraina menyerang Desa Klimovo di Wilayah Bryansk.

Rusia mengatakan serangan yang dilakukan Ukraina pada Kamis (14/4/2022) mengakibatkan tujuh orang terluka.

Dikutip dari Kompas.com, Komite Investigasi Nasional Rusia mengatakan bahwa dua helikopter Ukraina menyerang Desa Klimovo di Wilayah Bryansk.

Baca: Bicara Invasi, Zelensky Puji Ukraina & Sebut Serangan Rusia Tak Masuk Akal Sama Seperti Bunuh Diri

Kabarnya, dua helikopter tersebut terbang di ketinggian rendah pada Kamis siang waktu setempat.

Rusia mengklaim Ukraina telah meluncurukan enam serangan ke beberapa rumah warga.

"Pesawat itu menembakkan senjata berat ke desa itu, memberikan setidaknya enam serangan terhadap bangunan tempat tinggal," kata Pernyataan dari Komiter itu, dilansir dari Russia Today (RT).

Baca: Rusia Klaim akan Kerahkan Senjata Nuklir jika Swedia dan Finlandia Bergabung dengan NATO

Akibat dari serangan tersebut, dilaporkan tujuh korban mengalami luka-luka, dua orang di antara nya mengalami kondisi yang serius.

Tak hanya itu, namun serangan helikopter Ukraina dikabarkan merusak enam rumah warga.

"Tujuh orang terluka dan enam rumah rusak dalam serangan itu," tambah keterangan para penyelidik.

Namun pihak Ukraina membantah dan mengatakan bahwa negaranya tidak melakukan serangan ke wilayah Rusia.

Sementara itu, Pusat Penanggulangan Disinformasi Pemerintah Ukraina menuduh Dinas Intelijen Rusia menerapkan rencana tersebut.

Ukraina menuduh bahwa serangan itu berasal dari teroris di wilayahnya sendiri untuk membangkitkan histeria anti-Ukraina di Rusia.

(Tribun-video.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Helikopter Ukraina Dituding Serang Rumah Penduduk di Wilayah Rusia"

# Tribun Wow Update # Konflik Rusia Vs Ukraina # Volodymyr Zelensky # rusia ukraina perang # perang # rusia ukraina kenapa # Vladimir Putin