Rabu, 14 Mei 2025

Ramadan 2022

Hal yang Perlu Dihindari ketika Iktikaf di Malam-malam Terakhir Bulan Ramadan

Selasa, 12 April 2022 14:13 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Iktikaf merupakan ibadah yang sering dilakukan oleh Rasulullah di malam-malam terakhir bulan Ramadan, utamanya di 10 hari terakhir.

Iktikaf merupakan satu cara untuk menghidupkan malam kemuliaan lailatul qadar yang turun di 10 hari malam terakhir di bulan Ramadhan.

Iktikaf secara bahasa berarti menetap pada sesuatu, sedangkan secara syar’i, iktikaf berarti menetap di masjid untuk beribadah kepada Allah.

Dalam berbagai riwayat hadis, Rasulullah SAW selalu rutin beriktikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Bahkan sebelum wafatnya, Rasulullah beriktikaf selama 20 hari seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah.

Keutamaan Iktikaf

Dosen Syariah Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, Agus Salim menerangkan, keutamaan Iktikaf adalah sebagai merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Baca: Bacaan Niat Salat Qobliyah Subuh, Lengkap Cara Membaca dan Artinya

Selain itu, iktikaf juga sebagai suatu ibadah yang dilakukan untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar.

Dari Aisyah ra, “Rasulullah melakukan i’tikaf setiap bulan Ramadan selama sepuluh hari, maka ketika di tahun menjelang wafatnya, Rasulullah beri’tikaf dua puluh hari. Dan istri-istrinya beri’tikaf setelah itu.”( HR. Bukhori dan Muslim).

Dalam sebuah riwayat diterangkan bahwa selain merupakan sunnah yang dicontohkan nabi, Iktikaf juga bisa menjauhkan diri dari neraka.

Meski begitu, kata dia, bagi orang yang mempunyai derajat yang tinggi seperti para nabi atau para wali, beriktikaf bukan karena surga dan neraka saja.

"Beriktikaf itu berada di rumah Allah, kalau kita datang ke rumah Presiden pasti seneng, nah ini kita datang ke rumah Allah, itu adalah suatu kenikmatan bagi para ulama yang menjadi bagian dari kekasih-kekasih Allah," kata Agus saat berbincang di program Oase Tribunnews, Jumat (30/4/2021).

Baca: Hukum Iktikaf di Rumah bagi Laki-laki di Tengah Pandemi

Syarat dan Tata Cara Iktikaf

Agus menerangkan, Iktikaf dilakulan dalam kondisi suci, kemudian menutup aurat.

I'tikat dilakukan di malam hari, di mana seseorang bisa mendirikan shalat terlebih dahulu.

"Selain itu, berdiam diri di masjid, tentunya disertai niat," ungkap Agus.

Beberapa ulama menyatakan iktikaf hanya bisa dilakukan di masjid saja.

Namun demikian, ada pula pendapat yang menyatakan iktikaf bisa dilakukan dari rumah.

Adapun tujuan iktikaf dilakukan di masjid yaitu agar tidak terganggu dari orang lain saat proses Iktikaf yang mana jika melakukan dirumah dikhawatirkan bisa terganggu.

Dengan begitu bisa disimpulkan bahwa syarat Iktikaf yakni:

Muslim
Dalam keadaan suci
Menutup aurat
Harus punya niat
Berada di dalam masjid

Adab Iktikaf

Sementara itu, Zulhamdi M. Saad, Lc dalam tulisannya di laman IKADI menerangkan beberapa adab dan ketentuan Iktikaf.

Berikut adab saat melakukan Iktikaf, serta hal-hal yang harus dihindari tatkala sedang iktikaf:

Luruskan niat karena Allah SWT,

Merasakan hikmah dari i’tikaf, yaitu ia berputus sementara dari segala keduniaan untuk beribadah,

Seorang yang i’tikaf tidak keluar dari masjid, kecuali hanya untuk memenuhi hajat yang mesti ia laksanakan,

Tetap menjaga amaliyah ibadah pagi dan sore, seperti zikir pagi dan sore, salat sunat dhuha, sunat rawatib, salat qiyamullail, salat sunat wudhu, zikir setelah salat dan juga menjawab azan,

Baca: RAMADAN ON STYLE: Bolehkah Salat Tahajud Dilakukan setelah Sahur saat bulan Ramadan?

Berupaya sungguh-sungguh untuk dapat bangun sebelum waktu salat dengan waktu yang cukup untuk mempersiapkan salat, sehingga dapat melaksanakan salat lima waktu dengan khusyuk dan tenang, bukan justru malah terlambat, apalagi ia sudah beri’tikaf di masjid,

Memperbanyak amalan sunat dengan melakukan berbagai macam ibadah seperti membaca Al-Quran, membaca tasbih, memperbanyak membaca tahlil, tahmid, takbir, istighfar, membaca sholawat kepada baginda Rosulullah, mentadaburi Al-Quran, membaca terjemahannya, membaca hadits-hadits nabi dan membaca sirohnya. Sehingga waktu yang ada tidak membuat bosan hanya dengan tidur dan bersenda gurau dengan sesama saudara yang sedang beri’tikaf,

Sedikit makan, minum dan tidur dengan tujuan untuk melembutkan hati dan melatih kekhusyuan hati serta tidak membuang waktu sia-sia,

Selalu menjaga kebersihan dan kesucian diri dan tempat i’tikaf dengan selalu menjaga wudhu. Saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Secara ringkasnya adalah menerapkan sunah dalam kehidupan sehari-hari

Hal-hal yang perlu dihindari ketika iktikaf:

Banyak membuang waktu dengan hal-hal yang sia-sia bahkan tidak ada hubungannya dengan ibadah iktikaf, seperti banyak bersenda gurau, bercerita dan sebagainya.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Itikaf: Keutamaan, Syarat, Tata Cara dan Adab saat Melakukan Itikaf.

#iktikaf #Ramadan #Bulan Ramadan #Ramadhan 1443 H #Ramadan 2022

Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved