3 Tujuan Rusia di Ukraina Gagal, AS Sebut Kemerdekaan Ukraina akan Bertahan Lama Dibandingkan Putin

TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan bahwa tiga tujuan Rusia di Ukraina gagal dicapai selama invasi.

Blinken menyebut bahwa telah terjadi serangkaian kemunduran "dramatis" untuk Rusia.

Bahkan ia menilai pasukan Vladimir Putin telah dikalahkan secara strategis oleh pasukan Ukraina.

Hal tersebut diungkapkan Blinker dalam acara State of The Union pada Minggu (3/4/2022).

Tiga tujuan Rusia itu diungkapkan Blinken.

Salah satunya adalah untuk menundukkan Ukraina pada keinginan Rusia untuk mengambil kedaulatan dan kemerdekaannya.

Kedua adalah untuk menegaskan kekuatan Rusia.

Ketiga adalah untuk membagi Barat dan NATO.

Baca: Tuding Balik Ukraina, Rusia Klaim Pasukannya Telah Keluar dari Bucha 30 Maret & Tak Ada Korban Tewas

Namun semua tujuan tersebut seluruhnya gagal dicapai Rusia.

"Di ketiga front, itu sudah hilang,” katanya saat diwawancarai.

Blinken menyebut kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina akan bertahan lebih lama daripada kerajaan Putin.

Menurutnya, militer Rusia secara dramatis berkinerja buruk, ekonominya terguncang, dan Barat, NATO lebih bersatu daripada yang bisa diingat.

Komentarnya muncul setelah Ukraina mengatakan pada Sabtu bahwa mereka telah mengambil kembali kendali penuh atas ibukotanya, Kyiv.

Pasukan Rusia telah berusaha untuk merebut kota itu selama lebih dari lima minggu.

Tetapi upaya mereka sebagian besar terhenti karena oposisi Ukraina yang sengit.

Pasukan Rusia gagal merebut kota besar mana pun setelah Putin memberi perintah untuk menyerang negara itu pada 24 Februari.

Namun, pertempuran di seluruh negeri telah menyebabkan kehancuran yang meluas, kematian lebih dari 1.200 warga sipil dan puluhan ribu tentara, dan memaksa jutaan orang Orang-orang Ukraina meninggalkan rumah mereka.(tribun-video.com/newsweek.com)

Artikel ini telah telah tayang di Newsweek dengan judul Russia Has Failed With All 'Three Aims' in Ukraine: Blinken

# TRIBUNNEWS UPDATE # Rusia # Ukraina