Sabtu, 10 Mei 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Roman Abramovich Pemilik Chelsea FC Diduga Diracun Senjata Kimia saat Nego Perdamaian Ukraina-Rusia

Selasa, 29 Maret 2022 11:48 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Roman Abramovich, Oligark Rusia, disebut telah diracun dengan senjata kimia.

Hal tersebut terjadi setelah pertemuan negosiasi di Kiev, 3 Maret 2022.

Seperti diketahui Roman Abramovich telah menjadi mediator-negosiator perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Pemilik Chelsea FC itu pun telah bolak - balik antara Moskow, Belarus dan tempat-tempat negosiasi lainnya sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Selain Roman Abramovich, dua negosiator Ukraina juga menunjukkan gejala keracunan, menurut laporan Wall Street Journal (WSJ).

Disebutkan Oligark Rusia tersebut dan negosiator perdamaian Ukraina menderita beberapa gejala.

Gejala mencakup mata merah, robekan yang terus-menerus dan menyakitkan, dan kulit mengelupas di wajah dan tangan mereka, kata sumber.

Baca: Sosok Roman Abramovich, Miliuner Rusia yang Alami Keracunan seusai Perundingan dengan Rusia di Kyiv

Dilaporkan, kini Abramovich dan negosiator Ukraina, termasuk anggota parlemen Tatar Krimea Rustem Umerov, telah membaik dan terselamatkan nyawa mereka.

Sumber itu pun menyalahkan Moskow atas serangan yang dicurigai tersebut, di mana mereka ingin menyabotase pembicaraan untuk mengakhiri perang.

Para ahli menyebut insiden tersebut sulit untuk diselidiki, untuk menentukan apakah gejala disebabkan oleh senjata kimia atau biologis atau oleh semacam serangan radiasi elektromagnetik.

Menanggapi hal itu, Pejabat Ukraina, Negosiator Mykhailo Podolyak mengatakan ada banyak spekulasi, berbagai teori konspirasi.

Rustem Umerov, seorang anggota lain dari tim perunding, mendesak orang-orang untuk tidak mempercayai informasi yang belum diverifikasi.

Baca: Mantan Pemilik Chelsea FC, Roman Abramovich yang Menjadi Negosiator Rusia Ukraina Diduga Diracun

Di sisi lain seorang pejabat AS mengatakan Abramovich dan negosiator perdamaian Ukraina bukan keracunan, melainkan disebabkan oleh faktor lingkungan.

"Intelijen menyebut kemungkinan hal tersebut adalah lingkungan."

Sementara itu dikutip Tribunnews dari Al Jazeera, penyelidikan soal dugaan keracunan Abramovich diselenggarakan oleh Christo Grozev, seorang penyelidik di Bellingcat, sebuah outlet media investigasi.

Bellingcat sendiri pernah melakukan penyelidikan dan menyimpulkan bahwa Rusia telah meracuni politisi oposisi Rusia Alexey Navalny dengan racun saraf pada tahun 2020.

Di akun Twitter resminya, Bellingcat mengkonfirmasi bahwa tiga anggota delegasi yang menghadiri pembicaraan mengalami gejala yang konsisten lantaran diracun dengan senjata kimia, salah satunya adalah Abramovich.

Itu juga menegaskan bahwa gejalanya termasuk peradangan mata dan kulit dan rasa sakit yang menusuk di mata.

“Berdasarkan pemeriksaan jarak jauh dan di tempat, para ahli menyimpulkan bahwa gejalanya kemungkinan besar akibat keracunan dengan senjata kimia yang belum ditentukan, langkah itu kemungkinan besar dimaksudkan untuk menakut-nakuti para korban, dan menyebabkan kerusakan permanen”.

Bellingcat mengatakan bahwa mereka bermaksud untuk mempublikasikan penyelidikan atas dugaan keracunan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Roman Abramovich, Pemilik Chelsea FC Diduga Diracun, Alami Radang Mata dan Kulit Wajah Mengelupas

# Konflik Rusia Vs Ukraina # rusia ukraina perang # perang # rusia ukraina kenapa # Vladimir Putin

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Arie Setyaga Handika
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved