TRIBUNNEWS UPDATE
Terungkap! Ini 5 Alasan Mengapa Warganet Indonesia Lebih Dukung Rusia Tetimbang Ukraina
TRIBUN-VIDEO.COM - Peperangan antara Rusia dengan Ukraina menjadi sorotan masyarakat dunia selama tiga pekan terakhir, termasuk Indonesia.
Namun pakar menyebut warganet Indonesia cenderung berpihak kepada Rusia dan kagum dengan Presiden Vladimir Putin.
Rupanya ada berbagai alasan mengapa warganet Indonesia lebih mendukung Rusia ketimbang Ukraina.
Dukungan dan keberpihakan warganet Indonesia terhadap Rusia terlihat dari komentar di media sosial.
Hal ini disampaikan oleh peneliti Studi Rusia Universitas Airlangga, Radityo Dharmaputra.
Radityo menilai, sikap publik yang condong pro-Rusia ini sesungguhnya didasarkan pemahaman masyarakat yang minim tentang Ukraina.
Baca: PBB Mencatat Lebih dari 700 Warga Sipil Termasuk 72 Anak anak di Ukraina jadi Korban Serangan Rusia
Kondisi ini menyebabkan publik mudah termakan narasi dominan dari kalangan elite dan akademisi, yang menganggap persoalan ini merupakan konflik geopolitik antara Rusia dan Amerika Serikat.
Dalam sebuah artikel yang ia tulis dan dipublikasikan oleh The University of Melbourne, Radhityo mengungkap sejumlah alasan mengapa warganet Indonesia pro-Rusia.
Yang pertama adalah sikap anti-Amerika dan anti-Barat yang kuat di masyarakat.
Sentimen ini muncul sejak AS menggencarkan perang melawan teror, kampanye militer memburu teroris, seperti di Irak dan Afghanistan.
Tak sedikit warganet yang bersimpati dengan yang terjadi di Irak dan Afghanistan.
Alhasil, siapapun yang berseberangan dengan AS atau barat, maka pihak itu akan dibela.
Alasan kedua yakni standar ganda Barat.
Banyak warganet membandingkan perlakuan dari Barat yang berat sebelah antara Ukraina dengan Palestina.
Barat dinilai begitu cepat mengirimkan bantuan kepada Ukraina, sementara untuk Palestina sangat lambat.
Alasan ketiga yakni Presiden Rusia Vladimir Putin dianggap sebagai pemimpin yang hiper-maskulin.
Publik Indonesia biasanya terbuai dengan retorika bahwa pemimpin haruslah kuat dan tegas.
Baca: PBB Mencatat Lebih dari 700 Warga Sipil di Ukraina Meninggal sejak Awal Invasi Rusia ke Ukraina
Masyarakat cenderung melihat sosok Putin seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Selain itu, warga Indonesia telah mengetahui sosok Putin lebih lama dibandingkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Kemudian alasan keempat yakni adanya sentimen agama.
Dengan masa lalu komunis, dan banyaknya persepsi di Indonesia bahwa komunis adalah anti Islam, Rusia seharusnya ada di posisi yang berseberangan dengan warganet Indonesia.
Namun, munculnya narasi 'Rusia teman Islam' kini semakin gencar di media sosial.
Sebagai contoh adalah unggahan YouTube yang viral dan mengklaim bahwa Rusia adalah bangsa Rum, "kaum Nasrani yang bersekutu dengan Islam di akhir zaman".
Alasan yang terakhir adalah gencarnya diplomasi publik Rusia.
Disebutkan bahwa sebelum tahun 2013, sentimen publik cenderung negatif terhadap Rusia.
Namun, anggapan itu berubah sejak Rusia mengucurkan dana dan mempopulerkan situs serta akun medsos berbahasa Indonesia.
Tak hanya itu, Rusia juga meluncurkan beasiswa bagi mahasiswa asal Indonesia yang berkuliah di sana.
Serta pihaknya juga mendukung kelas Rusia di sejumlah universitas di Jakarta dan Bandung.
(Tribun-Video.com)
# Vladimir Putin # Rusia # Ukraina
Reporter: Agung Tri Laksono
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUNNEWS UPDATE
India Pakai Sistem Pencegat Rudal Milik Rusia S-400, Diklaim Bisa Capai Target Jarak 400 Km
5 hari lalu
Konflik Ukraina vs Rusia
Ukraina Rugi Besar seusai Balas Serangan Rusia: 2 HIMARS, 5 Rudal Neptune, dan 500 Drone Dilumpuhkan
5 hari lalu
Tribun Video Update
Reaksi Rusia Seusai India dan Pakistan Saling Serang, Kini Meminta Kedua Pihak Menahan Diri
6 hari lalu
Konflik Ukraina vs Rusia
Serangan Besar-besaran Rusia ke Ukraina Luncurkan 23 Bom dan 33 Drone ke Donetsk, 130 Bangunan Rusak
6 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.