Polemik Tembak Mati Terduga Teroris dr. Sunardi di Sukoharjo, Keluarga Kecewa, Sebut Polisi Gegabah

TRIBUN-VIDEO.COM - Peristiwa tembak mati yang dilakukan Densus 88 terhadap terduga teroris, dr.Sunardi di Sukoharjo, memunculkan polemik.

Kini, pihak keluarga Sunardi mengaku kecewa dengan langkah yang diambil Densus 88.

Tindakan Densus 88 dinilai gegabah oleh pihak keluarga.

Dikutip dari Tribunnews.com, Perwakilan keluarga, Endro Sudarno menerangkan, pihak keluarga akan menempuh jalur hukum.

Pihak keluarga yakin Sunardi tidak tergabung dalam jaringan teroris.

Kendati begitu, Endro tak banyak merinci soal upaya jalur hukum yang akan diambil.

Baca: Mabes Polri Sudah Punya Cukup Bukti, Tetapkan Dr Sunardi sebagai Tersangka Jaringan Terorisme JI

Ia mengungkapkan keluarga masih dalam suasana duka atas insiden ini.

Sementara itu, Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror, Kombes Aswin Siregar buka suara soal penangkapan Sunardi.

Ia menjelaskan, saat proses penangkapan, Sunardi tidak melakukan perlawanan dengan fisiknya.

Sunardi melawan dengan menabrakkan kendaraanya ke arah petugas.

Saat itu, petugas hendak menangkapnya.

Akhirnya petugas mengambil tindakan tegas.

Baca: LIVE UPDATE TOP 10: Detik-detik Tank Rusia Digempur Ukraina hingga Polemik Tembak Mati Sunardi

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, petugas yang menangkap Sunardi sudah dibekali pemahaman diskresi.

Hal ini berkaitan dengan situasi di lapangan.

Diketahui, pihak kepolisian menduga lembaga kemanusiaan yang dipimpin Sunardi terafiliasi dengan Jamaah Islamiah (JI).

Lembaga itu bernama Hilal Ahmar Society.

Oleh polisi, lembaga itu bertugas merekrut hingga mendanai teroris JI untuk pergi ke Suriah. (*)

Baca selengkapnya di sini

# teroris  # Dokter Terduga Teroris di Sukoharjo  # Dokter S Tersangka Teroris  # tembak mati  # Sukoharjo