Kesehatan Gizi
Risiko Sering Konsumsi Fast Food Bisa Picu Gangguan Perilaku, Satu di Antaranya Depresi
TRIBUN-VIDEO.COM - Makanan cepat saji skerap disukai banyak orang.
Dengan rasanya yang nikmat membuat seseorang ketagihan.
Lantas bila mengonsumsi berlebihan tidak baik untuk kesehatan.
Dikutip dari Kompas.com, Makanan fast food atau cepat saji adalah makanan enak dengan harga terjangkau.
Namun terlalu banyak mengonsumsi fast food dapat memengaruhi gangguan otak.
Mulai dari gangguan sistem saraf hingga kesehatan mental.
Konsumsi fast food ini dapat memperburuk fungsi kognitif.
Baca: Cocok Jadi Lokasi Melihat Sunset, Pantai Kelan Tawarkan Suasana Damai hingga Kuliner Seafood
Baca: Unggahan Depresi Ayu Aulia sebelum Coba Akhiri Hidup di Kamar, Polisi Sebut Sang Model Stress
Makanan tersebut mengandung lemak dapat meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif saat di usia lanjut.
Faktor risiko penumpukan lemak pada tubuh dapat menyebabkan kepikunan dini.
Bahkan anak yang banyak mengonsumsi fast food dan minuman bersoda dapat menyebabkan beberapa penyakit kejiwaan.
Ada beberapa dampak buruk mengonsumsi makanan fast food, seperti:
- Gangguan pendengaran
- Kerusakan sistem saraf penglihatan
- Gangguan saraf memori
- Risiko terkena demensia dan penyakit Alzheimer
- Muncul gejala depresi.
(Tribun-Video/ Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perlu Jadi Perhatian, Ini Dampak Buruk Sering Konsumsi "Fast Food"
# depresi # fast food
Reporter: chalida husna
Video Production: Gianta Firmandimas Adya Mahendra
Sumber: Kompas.com
Live Update
Diduga Depresi dan hendak Dibawa ke RSJ, Pria di Bogor Nekat Lompat Jembatan Cikereteg
Sabtu, 5 April 2025
viral
Viral Aksi Pria Bercelana Dalam Bergelantungan di Kabel bak Spiderman, Ternyata Ini Faktanya
Jumat, 21 Februari 2025
TRIBUN-VIDEO UPDATE
Diduga Depresi, Pria Tanpa Busana Nekat Bergelantungan di Kabel Listrik, Ternyata ASN di Buton
Kamis, 20 Februari 2025
Regional
Tubuh Ayah Korban Mutilasi oleh Anak di Jember Ditemukan di Lokasi Berbeda, Pelaku Diduga Depresi
Selasa, 28 Januari 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Kondisi Kejiwaan Anak yang Mutilasi Ayah di Jember Diduga Depresi, Orangtua Sempat Carikan Obat
Senin, 27 Januari 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.