Terkini Daerah
Buka-bukaan soal Anggaran Sirkuit Formula E, Politikus PDIP: Bukan Rp60 Miliar tapi Rp 75 Miliar
TRIBUN-VIDEO.COM - Politikus PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak mengungkap fakta bahwa biaya pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E lebih mahal Rp15 miliar dibandingkan yang diklaim Pemprov DKI melalui BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Sebelumnya, PT Jakpro menyebut bahwa anggaran pembuatan trek yang berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara itu sebesar Rp60 miliar.
Namun, kenyataannya anggaran yang digelontorkan mencapai Rp75 miliar.
Anggota Komisi B DPRD DKI ini membeberkan, PT Jaya Konstruksi selaku kontraktor pembuatan lintasan balap ternyata sudah menggelontorkan anggaran Rp15 miliar untuk pembuatan barrier (pembatas trek) pada 2020 lalu.
"Ternyata itu barrier sebesar Rp15 miliar dan biaya pembangunan trek yang dipaksakan di Ancol Rp60 miliar, artinya total Rp75 miliar," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/3/2022).
Menurutnya, masalah penganggaran Formula E melanggar undang-undangnya lantaran minimnya data berisi besaran anggatan yang diberikan kepada DPRD DKI.
Padahal, sebagai lembaga legislatif DPRD punya kewajiban dan kewenangan untuk mengawasi penggunaan anggaran Pemprov DKI.
Baca: Anggota DPRD DKI F PDIP Dicecar KPK Soal Anggaran dan Kerja Sama Formula E
"Semua serba tidak jelas dan di sini perlu Kemendagri, kejaksaan, kepolisian, dan KPK untuk memperjelas," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, anggaran pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E membengkak Rp 10 miliar.
Awalnya, nilai tender pembuatan trek yang berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara ini mencapai Rp50 miliar.
Namun, kemudian anggaran tersebut mendadak membengkak jadi Rp 60 miliar.
Hal ini diungkapkan Penanggung jawab proyek sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi Ari Wibowo saat ditemui di kawasan Ancol.
"Kalau di tahap ini Rp60 miliar ya. Tapi saya tidak boleh masuk keseluruhan anggaran penyelenggaraan event, untuk sirkuit Rp60 miliar," ucapnya, Minggu (7/3/2022).
Ia menyebut, pembengkakan terjadi lantaran adanya pekerjaan tambahan untuk pengerasan tanah.
Sebab, beberapa sudut trek dulunya merupakan lahan bekas pembuangan lumpur.
"Ada pekerjaan yang bisa dilihat, di seen dan ada yang unseen. Misalnya di dalam tanah ini ada tanah lunak berapa meter, lunaknya seperti apa, itu kan unseen," ujarnya.
Pengerjaan konstruksi di tanah lunak ini pun disebutnya menjadi prioritas untuk memastikan lintasan balap kokoh dan tetap memenuhi standar.
"Untuk melakukan penyelidikan atas sesuatu yang unseen itu, waktunya tidak sebentar. Mungkin bisa 6 bulan untuk melakukan penyelidikan," kata dia.
Baca: Anggaran Sirkuit Formula E yang Bengkak Rp 10 Miliar Banjir Kritikan, Wagub DKI Ungkap Penyebabnya
"Jadi yang unseen itu akhirnya menjadi prioritas, diperkirakan. Ternyata yang unseen yang enggak terlihat itu lebih berat," tuturnya.
Gunakan Material Bambu
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama gunakan material bambu sebagai lapisan bawah tanah yang berlumpur atau lunak.
Material bambu dipilih lantaran tahan terhadap air, sehingga dapat menahan beban konstruksi.
"Jadi ini ada hitungannya, kalau dari sisi engineering ada hitungannya dia akan turun berapa lama, semua ada itunganya dan kita hitung. Bambu itu tahan terhadap air dan dia bisa dipecah bisa jadi rata bisa diratakan," ucap Penanggung Jawab Pembangunan Sirkuit Formula E, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo di Ancol, Rabu (23/2/2022).
Selain itu, penggunaan material bambu diakui pihaknya yang paling sesuai bila mengingat masa waktu pengerjaan sirkuit Formula E yang dijadwalkan hanya 54 hari.
Yakni dimulai pada 3 Februari 2022 dan rampung pada 28 Maret 2022.
"Gini, ini kita masalah waktu, kalau kita membuat yang pabrikan seperti beton yang panjang. Saya tidak berbicara harga saya berbicara waktu. Waktu pabrikasi saja memerlukan waktu. Jadi kita harus mencari yang ready stock dengan jumlah yang besar," lanjutnya.
Baca: Anggaran Pembangunan Sirkuit Formula E Membengkak Rp 10 M, Begini Respons Santai Wakil DPRD Jakarta
Alhasil, bambulah yang dipilih sebagai material yang paling cocok untuk menahan beban konstruksi agar tak turun ketika ajang balap mobil listrik bertaraf Internasional ini berlangsung pada 4 Juni 2022 mendatang.
"Selain bambu, kalau di Kalimantan ada kayu-kayu yang keras terhadap air, ada. Tapi kan nggak mungkin kita datangkan dengan cepat. Jadi ini kita membuat manajemennya itu antar manajemen penyediaan bahan dengan manajemen pekerjaan di lapangan, itu yang harus kita sesuaikan," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Politikus PDIP Buka-bukaan: Sebut Anggaran Sirkuit Formula E Bukan Rp60 M Tapi Rp75 M
# lintasan Formula E # kritik pedas Formula E # Sirkuit Formula E
Video Production: Tia Kristiena
Sumber: TribunJakarta
Chord Kunci Gitar Lagu Anak Lanang - Yeni Inka : Kulo Nyuwun Pangestu
Selasa, 23 Januari 2024
Chord Kunci Gitar Babar Pisan Shinta Arsinta, Trending di Youtube
Selasa, 23 Januari 2024
Lirik Lagu Pupusing Nelongso - Happy Asmara Feat Hasan Toys : Wes Kadung Mati Rosoku
Selasa, 23 Januari 2024
Chord Kunci Gitar Wirang Denny Caknan, Namung Masalah Tresno Tapi Kok Yo Loro
Minggu, 21 Januari 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.