Rusia Lakukan Serangan Tanpa Henti, Mayat di Jalanan Ukraina Diseret Anjing karena Belum Dievakuasi

TRIBUN-VIDEO.COM - Ribuan warga Ukraina tewas seusai Rusia membombardir wilayah negara tersebut.

Lantaran pasukan Rusia terus melakukan penyerangan tanpa henti, mayat-mayat yang berada di jalanan belum dapat dievakuasi.

Akibatnya, banyak anjing yang menyeret jasad warga Ukraina.

Baca: Invasi Ukraina, Rusia Rugi Besar: 12.000 Tentara Tewas Termasuk Jenderal & Kendaraan Militer Hancur

Kabar itu disampaikan Wali Kota Bucha, Anatol Fedoruk.

Fedoruk menyebut, tembakan militer di wilayah itu terjadi secara terus menerus hingga pekan kedua invasi Rusia.

Tak hanya itu, Fedoruk mengatakan hujan peluru dan roket terus-menerus jatuh di pusat-pusat populasi.

Penyerangan dilakukan tanpa henti siang atau malam.

Lantaran hal itu, pihaknya belum bisa mengevakuasu mayat-mayat.

Baca: Hari Ke-14 Invasi Rusia: Joe Biden Sebut Vladimir Putin Tidak akan Pernah Bisa Kuasai Ukraina

Akibatnya, mayat-mayat yang bergeletakan di jalanan diseret oleh anjing.

"Kami bahkan tidak bisa mengumpulkan mayat karena tembakan dari senjata berat tidak berhenti siang atau malam," kata Fedoruk seperti dilansir The Mirror, Selasa (9/3/2022).

"Anjing-anjing menarik mayat-mayat di jalan-jalan kota. Ini mimpi buruk." tambahnya.

Pada Selasa (8/3/2022) koridor kemanusiaan untuk membiarkan warga sipil Ukraina melarikan diri dari serangan Rusia dapat dibuka.

Meskipun para pemimpin Ukraina menyambut kabar itu dengan skeptis karena upaya sebelumnya untuk membangun rute evakuasi hancur.

Baca: Bocah 11 Tahun Mengungsi Seorang Diri dari Ukraina ke Slovakia, Ibunya Harus Menunggu Orangtuanya

Sementara di pelabuhan selatan Mariupol, diperkirakan 200 ribu orang berkumpul hendak melarikan diri. (Tribun-Video.com/Tribun-Medan.com)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Mayat di Jalanan Ukraina Diseret-seret Anjing, Serangan Rusia Siang-Malam Bikin Warga Sulit Keluar

# TRIBUNNEWS UPDATE # Rusia # Ukraina # perang # Invasi