Sabtu, 10 Mei 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

NATO Tidak akan Kirimkan Pesawat Tempur dan Pasukan untuk Membela Ukraina, Berikut Penjelasannya

Jumat, 4 Maret 2022 08:32 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan anggota Uni Eropa tidak akan mengirimkan jet tempur untuk perang di Ukraina.

“Sekutu NATO memberikan berbagai jenis dukungan militer material, senjata anti-tank, sistem pertahanan udara dan jenis peralatan militer lainnya untuk Ukraina, bantuan kemanusiaan dan juga dukungan keuangan. Tapi NATO tidak menjadi bagian dari konflik,” katanya dalam pertemuan bersama dengan Presiden Polandia Andrzej Duda di Pangkalan Udara Lask negara itu seperti dikutip, Kamis (3/3/2022).

Air Force Times memberitakan, NATO tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina atau memindahkan pesawat ke wilayah udara Ukraina.

Duda menambahkan, dengan mengirim jet ke wilayah udara Ukraina – yang cukup mirip dengan pesawat tempur MiG-29 Fulcrum dan Su-27 Flanker Ukraina – akan sama dengan melakukan campur tangan militer dalam invasi Rusia ke negara tetangga.

Kevin Nieberg, juru bicara Komando Udara Sekutu NATO, menolak untuk mengkonfirmasi klaim jet pinjaman pada hari Senin.

Dia menegaskan, Angkatan Udara AS sejauh ini tidak memiliki rencana untuk mengirim pesawat tempurnya untuk mengisi jet NATO yang ditawarkan ke Ukraina.

“Polandia dan sekutu NATO meningkatkan dukungan politik dan praktis mereka ke Ukraina karena terus mempertahankan diri terhadap invasi skala penuh Rusia,” kata Nieberg.

Sebelumnya, sejak Minggu (27/2/2022), di media sosial dan pers beredar rumor bahwa NATO akan segera mengirimkan jet tempurnya ke Ukraina.

Isu ini muncul ketika Alexandre Krauss, penasihat senior Parlemen Uni Eropa, menuliskan tweet bahwa jet Eropa akan tiba di Ukraina dalam waktu satu jam.

Baca: Rusia Mulai Rasakan Parahnya Dampak Sanksi seusai Serang Ukraina, Suku Bunga Acuan Jadi 20 Persen

Tweet itu sekarang dihapus.

Pentagon meninjau kembali tingkat pasukan AS jangka panjang di Eropa Timur

Josep Borrell, kepala keamanan UE, kemudian membuat pernyataan selama akhir pekan yang menunjukkan transfer pesawat tempur sedang dikerjakan. Akan tetapi, dia bingung siapa yang akan mendanainya.

Pada Senin lalu, Politico mengutip seorang pejabat pemerintah Ukraina yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan pilot lokal telah tiba di Polandia untuk memulai proses mengambil kendali pesawat tempur yang mereka harapkan akan disumbangkan oleh negara lain.

Publikasi itu kemudian melaporkan bahwa Uni Eropa telah membantah pernyataan Borrell, dengan mengatakan tidak ada keputusan yang dibuat tentang apakah akan mengirim jet tempur ke Ukraina atau tidak.

“Kebutuhan Ukraina sangat buruk dan mendesak. Negara-negara anggota kami sudah melakukan banyak hal dan dapat mempertimbangkan permintaan jet tempur yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba kemarin,” kata juru bicara UE Nabila Massrali kepada Air Force Times dalam sebuah pernyataan email Senin.

Ketika permintaan tersebut disetujui, staf militer Uni Eropa berkoordinasi dengan negara-negara anggota pada setiap pengiriman senjata, amunisi, senjata, senjata anti-tank dan sistem pertahanan udara, Massrali menambahkan.

Zona larangan terbang

Ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara dengan NATO dan sekutunya dalam beberapa hari terakhir mengenai cara untuk mengakhiri invasi pasukan Rusia, ia merekomendasikan negara-negara, termasuk Amerika Serikat, memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina.

Melansir USA Today, permintaan itu muncul setelah Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB, mengatakan kepada CNN pada hari Minggu bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden tidak akan memberlakukan zona larangan terbang karena itu berarti pasukan Amerika akan berada di Ukraina.

Baca: Invasi Masih Terus Memanas, Rusia Kirim 10.500 Ton Bantuan kemanusiaan ke Ukraina, Apa Tujuannya?

Biden telah memerintahkan pasukan yang berbasis di Eropa dan AS dikirim ke perbatasan NATO, dengan mengatakan pekan lalu bahwa langkah itu "benar-benar defensif."

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) memberlakukan zona larangan terbang untuk penerbangan komersial untuk Ukraina, Belarusia, dan bagian barat Rusia. Sementara, Biden mengumumkan bahwa ia akan melarang penerbangan Rusia memasuki wilayah udara AS seperti yang telah dilakukan oleh Uni Eropa.

Akan tetapi, memberlakukan zona larangan terbang militer di Ukraina bisa berarti Amerika terlibat dengan pasukan Rusia, sesuatu yang coba dihindari oleh para pemimpin militer.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Alasan NATO Tidak Kirim Pasukan dan Jet Tempur Bela Ukraina

Editor: Dimas HayyuAsa
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #NATO   #Rusia   #Ukraina   #konflik

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved