Selasa, 13 Mei 2025

Bincang Bulanan

'NYONYAH CINA' DALAM SEJARAH JAWA

Sabtu, 12 Februari 2022 14:35 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Bincang Bulanan Buku "Urip iku Urub, Untaian Persembahan 70 Tahun Profesor Peter Carey"
Zoom Meeting ke-3 Jelang Capgomeh
Sabtu, 12 Februari 2022
Pukul 15.00 - 17.30 WIB

*Berhadiah 3 paket buku dari Penerbit Buku Kompas (PBK) bagi 3 penanya/penanggap yang beruntung.
_

Perempuan Tionghoa mengalami sejarah suram maupun cerah di bumi Nusantara. Semasa Perang Jawa (1825-1830) mereka dipersalahkan secara sepihak dengan asumsi rasialis sebagai pembawa sial yang membuat kalah dalam pertempuran. Hal ini terjadi secara ironis mengingat elite Jawa sendiri banyak yang memperistri perempuan Tionghoa, seperti Ibunda Pangeran Joyokusumo (paman Pangeran Diponegoro), Mas Ayu Sumarsonowati, garwa ampéyan - selir - favorit Sultan Kedua.

Adalah R.A. Kartini (1879-1904), figur perintis yang memecah stigma rasialis pada perempuan Tionghoa. Kartini menjadi generasi baru yang mendekonstruksi stigma tinggalan Perang Jawa tersebut. Kartini melalui suratnya tertanggal 14 Desember 1902 mempertanyakan sikap ayahnya, Bupati Sosroningrat (Bupati Jepara, menjabat 1880-1905) yang melarangnya berhubungan dengan Tionghoa.

Bagaimana dinamika dan citra perempuan Tionghoa dalam sejarah Jawa?

Lebih lanjut bersama
■ Didi Kwartanada, Sejarawan

Sampai jumpa di forum.

Acara ini merupakan kolaborasi kerjasama
● Penerbit Buku Kompas (PBK)
● Karavan Cendekia
● Diskusi Soedjatmoko
● Masyarakat Sejarawan Indonesia, Daerah Jawa Timur (MSI Jatim)
● Tribun News

(*)

Editor: Sigit Ariyanto
Videografer: Sigit Ariyanto
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved