Terkini Daerah
Polemik Penjara di Rumah Bupati Langkat, Migrant Care: Tidak Ada Akses dan Makan Tak Layak
TRIBUN-VIDEO.COM - Pusat Studi Migrasi Migrant Care menyebut, ada dugaan praktik perbudakan modern yang dilakukan Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin.
Hal tersebut seusai ditemukannya penjara manusia di dalam rumah pribadinya.
Diberitakan sebelumnya saat tempat menyerupai kerangkeng tersebut ditemukan, ada 3-4 orang di dalamnya.
Mereka yang semua berjenis kelamin laki-laki ditemukan dalam kondisi babak belur.
Selain itu, rambut orang-orang tersebut tampak dipangkas.
Dikutip dari Kompas TV, Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, ada dugaan perlakuan kejam hingga mengarah para dugaan perbudakan modern.
Kerangkeng tersebut dipakai untuk menampung para pekerja setelah mereka bekerja.
Baca: Sebut Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat sebagai Tempat Rehabilitasi Narkoba, Kapolda: Tak Berizin
Selain itu, kata Anis, para pekerja tersebut tidak memiliki akses ke mana pun.
Mereka diduga tak memiliki akses komunikasi kemana pun hingga tak diberi gaji.
Bahkan Migrant Care menyebut para pekerja ini mendapat siksaan hingga mengakibatkan lebam dan luka.
Anies juga menduga para pekerja diberi makan tidak layak yakni hanya dua kali sehari.
"Sehingga berdasarkan kasus tersebut kita melaporkan ke Komnas HAM, karena pada prinsipnya itu sangat keji, baru tahu ada kepala daerah yang mestinya melindungi warganya tetapi justru menggunakan kekuasaannya untuk secara sewenang-wenang melakukan kejahatan yang melanggar prinsip HAM, anti penyiksaan, anti perdagangan orang dan lain-lain," kata Anis.
Penjara Tak Berizin hingga Sudah Berdiri Puluhan Tahun
Kerangkeng manusia ditemukan di rumah pribadi milik Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin.
Seperti diketahui Bupati Langkat, Terbit Rencana, telah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus suap fee proyek infrastruktur di Kabupaten Langkat.
Namanya pun kembali menggaung usai petugas KPK melakukan penggeledahan di rumah pribadinya dan menemukan penjara di perkebunan sawit miliknya.
Baca: Kondisi Korban Dugaan di Rumah Bupati Langkat, Penuh Lebam dan Berkaca-kaca saat Ditemukan
Hingga santer terdengar Terbit Rencana Peranginangin diduga melakukan perbudakan modern.
Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, membenarkan bahwa di rumah Terbit Rencana Peranginangin ada kerangkeng khusus.
Dikutip dari Kompas.com, saat tempat menyerupai kerangkeng tersebut ditemukan, ada 3-4 orang di dalamnya.
Mereka yang semua berjenis kelamin laki-laki ditemukan dalam kondisi babak belur.
Selain itu, rambut orang-orang tersebut tampak dipangkas.
"Dari pendataan atau pendalaman itu bukan soal 3-4 orang itu, tapi kita dalami itu masalah apa. Kenapa ada kerangkeng. Ternyata dari hasil pendalaman kita, itu memang adalah tempat rehabilitasi yang dibuat yang bersangkutan secara pribadi yang sudah berlangsung selama 10 tahun untuk merehabilitasi korban pengguna narkoba," katanya.
Selain itu Panca menegaskan tempat rehabilitasi itu walaupun sudah berlangsung selama 10 tahun, belum memiliki izin.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Orang Babak Belur di Penjara Rumah Bupati Langkat, Migrant Care: Tiada Akses, Makan Tak Layak
# Bupati Langkat # Migrant Care # Perbudakan Modern # Terbit Rencana Peranginangin
Video Production: Panji Yudantama
Sumber: Tribunnews.com
kilas peristiwa
Kilas Peristiwa: Kronologi Terbongkarnya Kasus Kerangkeng Manusia di Kediaman Eks Bupati Langkat
Sabtu, 25 Januari 2025
Terkini Nasional
Eks Bupati Langkat Divonis Bebas, Korban Kerangkeng Manusia Tak Dapat Ganti Rugi
Kamis, 18 Juli 2024
Live Update
Eks Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin Divonis Bebas dalam Kasus TPPO
Selasa, 9 Juli 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.