Terkini Daerah
Nagekeo Waspada DBD, Dinkes Nagekeo Imbau Masyarakat Patuhi 4 MPlus
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Tommy Mbenu Nulangi
TRIBUN-VIDEO.COM - Masyarakat Kabupaten Nagekeo di Pulau Flores diimbau waspada terhadap virus demam berdarah dangue (DBD). Pada awal 2022 ini satu pasien DBD meninggal dunia.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Nagekeo, drg. Emerentiana Wahyuningsih, Kamis 20 Januari 2022 mengatakan tercatat kasus DBD mencapai 25 orang. Enam orang suspek, 19 orang dinyatakan DBD dan 1 orang meninggal dunia.
Untuk itu, masyarakat diimbau mewaspadai potensi penyebaran virus DBD di lingkungannya masing-masing.
Menurut Emerentiana, tingginya curah hujan di beberapa wilayah dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan membuat nyamuk berjenis aides aegepty bebas berkembang biak.
Baca: Warga Terserang DBD di Sampang Madura Terus Bertambah, Sejak Awal 2022 Sudah Tercatat 37 Kasus
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan beberapa langkah pencegahan dengan menerapkan pola empat m plus yakni menguras, menutup, mengubur, plus memantau," ungkapnya.
Dengan tingginya angka kasus DBD di Kabupaten Nagekeo, masyarakat diwajibkan untuk lebih waspada dan menerapkan pembasmian sarang nyamuk (PSN).
Pola empat Mplus yang dimaksud tersebut ialah menguras wadah air seperti bak mandi, gentong air, ember, vas bunga, tempat minum burung, penampung air kulkas setiap minggu agar telur dan jentik nyamuk tidak berkembang biak dan menutup rapat semua wadah/penampung air agar nyamuk tidak masuk dan bertelur.
Selain itu mengubur semua barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti ban bekas, kaleng bekas, panci/baskom bekas, tempurung dan memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Baca: Murid SD di Tasikmalaya Meninggal setelah Divaksin, Ternyata Positif DBD
"Kami juga meminta supaya jangan menggantung atau menumpuk pakaian, selalu menggunakan obat nyamuk di rumah, menggunakan kelambu, menanam bunga lavender dan daun sereh di sekitar pekarangan rumah hingga membubuhkan abate di bak penampungan air," jelasnya.
Emerentiana menjelaskan, apabila masyarakat menaati pola hidup 4 m plus dan aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk, maka potensi penyebaran DBD dapat ditekan.
Dalam memberantas penyebaran DBD, terang Emerentiana, pihaknya akan melakukan fogging di wilayah yang ditemukannya warga terjangkit DBD.
"Apabila ada warga yang mengalami gejala DBD seperti mual, muntah, dan demam tinggi selama dua hari, ruam, serta nyeri otot dan sendi agar segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat," pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Satu Pasien DBD di Nagekeo Meninggal Dunia, Masyarakat Diminta Patuhi 4 MPlus
Live Update
Mantan Bendahara Dinkes Polman Ditahan, Uang Korupsi Rp2,1 M Dipakai Judi Online
1 hari lalu
Viral News
Dinkes Buka Suara soal 38 Siswa SMA Cianjur Dilarikan ke RS Usai Santap Makan Bergizi Gratis
Selasa, 22 April 2025
Live Update
Angka Kematian Kasus DBD Meningkat, 15 Pasien Meninggal di RSI Sunan Kudus dalam 6 Bulan Terakhir
Jumat, 18 April 2025
To The Point
Pasien DBD Diberi Waktu 2 Jam untuk Ijab Kabul Nakes Pegangi Kantong Infus Selama Duduk di Pelaminan
Selasa, 15 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.