Senin, 12 Mei 2025

Terkini Daerah

Jelang Perayaan Imlek, Warga Tionghoa Kota Tegal Mandikan Patung Dewa

Jumat, 21 Januari 2022 13:46 WIB
Tribun Jateng

TRIBUN-VIDEO.COM - Warga keturunan Tionghoa secara kompak melaksanakan tradisi pemandian kimsin atau patung dewa di Kelenteng Tek Hay Kiong, Kota Tegal, Rabu (19/1/2022).

Upacara tersebut menjadi tradisi turun-temurun menjelang Tahun Baru Imlek.

Khusus di Kelenteng Tek Hay Kiong, Kota Tegal, tradisi dilakukan sebelum Dewa Dapur atau Konco Coo Kun Kong naik ke nirwana untuk menghadap Tuhan.

Selain memandikan patung dewa, juga dilakukan pembersihan altar dewa.

Pada momen tersebut, umat secara sukarela ikut serta dan meninggalkan kesibukan dan pekerjaannya sejenak.

Sementara untuk jumlah kimsin, ada sebanyak 85 patung dewa.

Baca: Makanan yang Biasa Tersaji saat Perayaan Tahun Baru Imlek, Ada Coklat Batang Emas dan Babi Panggang

Seorang warga keturunan Tionghoa, Yono (36) mengatakan, pemandian kimsin dan bersih-bersih altar merupakan budaya lama masyarakat Tionghoa.

Ia pun selalu mengikuti kegiatan tersebut setiap tahunnya.

Meskipun sibuk, menurut Yono, ia akan meluangkan waktu.

Ia akan mengatur waktu untuk kerja dan waktu untuk kebutuhan kelenteng.

"Jadi kami merasa terpanggil. Kami percaya, bahwa jika kita ingat leluhur maka akan diberi kelancaran untuk tahun-tahun berikutnya," kata Yono, kepada tribunjateng.com.

Yono mengatakan, tradisi tersebut pun ia turunkan kepada anak-anaknya.

Tetapi ia tidak memaksakan anak-anaknya.

Karena tradisi tersebut juga bukan sebuah kewajiban.

"Kalau saya pribadi tidak ada harapan apa-apa. Yang penting kita tulus dari dalam hati," ungkapnya.

Chen Li Wei Dao Chang atau Pendeta Chen Li Wei mengatakan, pemandian patung dewa tersebut dilakukan sebelum naiknya Dewa Dapur.

Hal itu sudah menjadi tradisi turun-temurun di Kelenteng Tek Hay Kiong, Kota Tegal.

Baca: Fakta Menarik di Balik Amplop Merah saat Perayaan Imlek, Ada Aturan Adat untuk Memberi Angpao

Tujuannya, saat para dewa naik ke nirwana, kondisi kimsin atau patung dewa sudah bersih.

Berbeda dengan di kelenteng pada umumnya yang memandikan patung dewa saat para dewa sedang naik.

Mereka memandikan patung dewa saat sedang kosong.

"Kalau tradisi kita, sebelum dewa dapur dan para dewa naik menghadap yang kuasa. Kimsin kita mandikan terlebih dahulu," jelasnya.

Chen Li mengatakan, patung-patung dewa memang dibersihkan setiap setahun sekali menjelang Imlek.

Makna dari tradisi tersebut adalah pembersihan secara fisik dan kerohanian.

Upacara tersebut juga tidak hanya diikuti oleh pengurus dan panitia, melainkan juga dari warga keturunan Tionghoa.

Masyarakat percaya dengan ikut memandikan patung dewa maka akan mendapatkan keberkahan.

"Meskipun tahun ini, Imlek dirayakan masih seperti tahun kemarin, secara sederhana. Tapi ini tidak mengurangi kekhidmatan kami dalam upacara," ungkapnya. (TribunJateng.com/Fajar Bahruddin Achmad)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Warga Tionghoa Kota Tegal Mandikan Patung Dewa Jelang Imlek, Dipercaya Bawa Keberkahan

# Tahun Baru Imlek # keturunan tionghoa # Kota Tegal

Editor: Aprilia Saraswati
Video Production: Andy Prasetiyo
Sumber: Tribun Jateng

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved