Rabu, 17 September 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Trauma Didatangi Aparat Terkait Relokasi Keramba, Seorang Nelayan di Lhokseumawe Ajukan Suntik Mati

Sabtu, 8 Januari 2022 08:01 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang nelayan di Lhokseumawe, Aceh mengajukan permohonan suntik mati atau euthanasia ke pengadilan negeri setempat.

Permohonan kontroversial ini dipicu dengan kebijakan Pemkot Lhokseumawe yang akan merelokasi keramba budi daya ikan di Waduk Pusong.

Tak hanya itu, nelayan tersebut juga mengaku trauma karena didatangi aparat setiap hari.

Permohonan suntik mati ini diajukan oleh Nazaruddin Razali (59), warga Desa Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh pada Kamis (6/1).

Dikutip dari Kompas.com, permohonan diajukan ke Pengadilan Negeri Lhokseumawe.

Nazaruddin bercerita bahwa alasan pengajuan karena dirinya tertekan dengan kebijakan dari pemkot setempat soal relokasi keramba ikan.

Ia menilai, relokasi tersebut tidak berpihak pada nelayan keramba yang sudah lama menggantunkan hidupnya pada waduk tersebut.

Baca: Sebanyak 1.514 Ton Ikan Keramba Jaring Apung di Danau Maninjau Agam Mati Massal Sepanjang 2021

Baca: Sekitar 352 Ton Ikan Keramba Jaring Apung di Maninjau Mati Mendadak

Nazaruddin bahkan berujar, dirinya siap disuntik mati di depan Bupati Lhokseumawe.

"Jika pemerintah tidak peduli lagi kepada kami para petani keramba di Waduk Pusong, saya minta disuntik mati saja di depan Wali Kota Lhokseumawe beserta Muspika Banda Sakti," kata Nazaruddin seperti dikutip dari Antara, Kamis (6/1/2022).

Sejak Pemkot Lhokseumawe mengumumkan air Waduk Pusongh tercemar limbah, Nazaruddin mengaku mulai mengalami kesulitan ekonomi.

Pasalnya, masyarakat takut membeli ikan yang berasal dari keramba di waduk tersebut.

Nazaruddin mengklaim, masyarakat setempat yang menggunakan air waduk untuk kebutuhan sehari-hari tak memiliki masalah kesehatan.

Terkait relokasi, Nazaruddin mengatakan, bahwa setiap hari wilayah tersebut didatangi oleh aparat dan pihak kecamatan.

Mereka disebut meminta nelayan untuk mengosongkan keramba ikan.

Hal ini yang membuatnya merasa trauma.

"Saya sangat trauma, karena setiap hari ada aparat yang datang. Kejadian ini mengingatkan saya seperti masa konflik masa lalu. Kami berharap penggusuran ini segera dibatalkan, karena ini menyangkut dengan penghidupan kami," kata Nazaruddin Razali.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Nazaruddin Ajukan Permohonan Suntik Mati, Keramba Digusur, Trauma Didatangi Aparat Setiap Hari"

# Pengadilan Negeri Lhokseumawe # Lhokseumawe # nelayan

Editor: Aprilia Saraswati
Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved