TRIBUNNEWS UPDATE
Trauma Didatangi Aparat Terkait Relokasi Keramba, Seorang Nelayan di Lhokseumawe Ajukan Suntik Mati
TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang nelayan di Lhokseumawe, Aceh mengajukan permohonan suntik mati atau euthanasia ke pengadilan negeri setempat.
Permohonan kontroversial ini dipicu dengan kebijakan Pemkot Lhokseumawe yang akan merelokasi keramba budi daya ikan di Waduk Pusong.
Tak hanya itu, nelayan tersebut juga mengaku trauma karena didatangi aparat setiap hari.
Permohonan suntik mati ini diajukan oleh Nazaruddin Razali (59), warga Desa Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh pada Kamis (6/1).
Dikutip dari Kompas.com, permohonan diajukan ke Pengadilan Negeri Lhokseumawe.
Nazaruddin bercerita bahwa alasan pengajuan karena dirinya tertekan dengan kebijakan dari pemkot setempat soal relokasi keramba ikan.
Ia menilai, relokasi tersebut tidak berpihak pada nelayan keramba yang sudah lama menggantunkan hidupnya pada waduk tersebut.
Baca: Sebanyak 1.514 Ton Ikan Keramba Jaring Apung di Danau Maninjau Agam Mati Massal Sepanjang 2021
Baca: Sekitar 352 Ton Ikan Keramba Jaring Apung di Maninjau Mati Mendadak
Nazaruddin bahkan berujar, dirinya siap disuntik mati di depan Bupati Lhokseumawe.
"Jika pemerintah tidak peduli lagi kepada kami para petani keramba di Waduk Pusong, saya minta disuntik mati saja di depan Wali Kota Lhokseumawe beserta Muspika Banda Sakti," kata Nazaruddin seperti dikutip dari Antara, Kamis (6/1/2022).
Sejak Pemkot Lhokseumawe mengumumkan air Waduk Pusongh tercemar limbah, Nazaruddin mengaku mulai mengalami kesulitan ekonomi.
Pasalnya, masyarakat takut membeli ikan yang berasal dari keramba di waduk tersebut.
Nazaruddin mengklaim, masyarakat setempat yang menggunakan air waduk untuk kebutuhan sehari-hari tak memiliki masalah kesehatan.
Terkait relokasi, Nazaruddin mengatakan, bahwa setiap hari wilayah tersebut didatangi oleh aparat dan pihak kecamatan.
Mereka disebut meminta nelayan untuk mengosongkan keramba ikan.
Hal ini yang membuatnya merasa trauma.
"Saya sangat trauma, karena setiap hari ada aparat yang datang. Kejadian ini mengingatkan saya seperti masa konflik masa lalu. Kami berharap penggusuran ini segera dibatalkan, karena ini menyangkut dengan penghidupan kami," kata Nazaruddin Razali.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Nazaruddin Ajukan Permohonan Suntik Mati, Keramba Digusur, Trauma Didatangi Aparat Setiap Hari"
# Pengadilan Negeri Lhokseumawe # Lhokseumawe # nelayan
Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Sumber: Kompas.com
Live Update
Live Update Siang: Mahasiswi Tewas dalam Laka seusai Pulang Ospek, 2 Nelayan di Jember Bunuh Sepupu
Kamis, 28 Agustus 2025
Live Update
Lompat ke Laut demi Selamat, Pemuda Aceh Korban Kerja Paksa di Kapal Cumi Pulang dengan Selamat
Minggu, 24 Agustus 2025
Live Update
Nelayan di Danau Lut Tawar Tewas Tersambar Petir saat Cari Ikan, Saksi: Terdengar Dentuman Keras
Kamis, 21 Agustus 2025
Live Update
8 Nelayan Bungin Hilang Terseret Arus di Perairan Bangka Belitung, 2 Korban Ditemukan Selamat
Kamis, 21 Agustus 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.