Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Nasional

Terungkap Posisi Kedua Korban saat Dibuang dari Jembatan Sungai Tajum, Handi Kaki Dahulu

Selasa, 4 Januari 2022 17:53 WIB
Tribun Jabar

TRIBUN-VIDEO.COM, BANYUMAS - Terungkap sudah bagaimana detik-detik penabrak Handi dan Salsabila, dua remaja yang menjadi korban kecelakaan di Nagreg membuang keduanya ke Sungai Tajum, anak Sungai Serayu di Banyumas, Jawa Tengah.

Terungkap pula kalau Handi Saputra dibuang dalam kondisi masih bernafas.

Hal ini terungkap dari hasil autopsi di mana saluran pernafasannya dipenuhi pasir.

Sungai tempat keduanya dibuang memang menjadi tempat penambangan pasir.

Detik-detik pembuangan jenazah Handi dan Salsabila ke Sungai Tajum ini tergambar dalam rekonstruksi kedua, Senin (3/1/2022).

Rekonstruksi pertama dilakukan di Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat di pagi hari.

Sementara rekonstruksi kedua dilakukan di atas Jembatan Sungai Tajum, di Desa Menganti, Kecamatan Rawalo, Jawa Tengah.

Sungai Tajum merupakan anak aliran Sungai Serayu tempat jasad sejoli ini ditemukan.

Jembatan itu berdiri di atas jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap.

Baca: Cerita Penemu Jenazah Handi Korban Laka Nagreg di Sungai Serayu, Sering Temukan Jenazah di Lokasi

Jarak antara lokasi rekonstruksi pertama dengan lokasi rekonstruksi kedua sekitar 6 jam perjalanan darat.

Reka adegan di lokasi kedua ini memakan waktu sekitar 20 menit. Mulai pukul 14.06 hingga pukul 14.26 WIB.

Sama seperti di lokasi rekonstruksi pertama, rekonstruksi di Jembatan Sungai Tajum ini juga dijaga ketat aparat gabungan dari PM dan polisi. Warga hanya bisa melihat dari jarak jauh.

Dalam reka adegan itu terungkap tiga prajurit TNI AD datang dari arah selatan (Cilacap) menggunakan mobil pengganti Isuzu Panther warna hitam dengan nopol B 300 Q.

Sampai di tengah jembatan, ketiganya lantas berhenti.

Korban Salsabila lalu dibuang dari sisi barat jembatan dengan posisi kepala terlebih dahulu, sementara Handi dibuang di titik yang sama namun dengan posisi kaki terlebih dahulu atau dalam posisi terjun.

Petaka yang menimpa Handi dan Salsabila bermula saat kedua korban tertabrak mobil yang ditumpangi Kolonel Priyanto dan kawan-kawan, 8 Desember tahun lalu di Nagreg.

Masyarakat di sekitar lokasi kecelakaan sempat mengira para pelaku akan membawa korban ke rumah sakit.

Namun pihak keluarga tak kunjung menemukan kedua korban di seluruh rumah sakit. Baru pada 11 Desember kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal di dua lokasi berbeda.

Handi ditemukan di Sungai Serayu di Banyumas, sementara jasad Salsabila ditemukan di aliran Sungai Serayu di Cilacap. Lokasi tabrakan dan lokasi penemuan jasad berjarak sangat jauh, lebih 200 kilometer.

Hasil autopsi menyebut, korban Salsabila tewas saat kecelakaan karena luka parah di bagian kepala akibat benturan keras, sementara Hendi diduga dibuang dalam kondisi hidup, hal ini berdasarkan temuan pasir yang memenuhi saluran pernapasan korban.

Saksi Perlihatkan Baju Bernoda Darah Korban

Saefudin Juhri (52) mengaku kesal. Dia bahkan sampai ingin menendang pelaku yang menabrak Handi Saputra dan Salsabila di Nagreg, Kabupaten Bandung.

Setelah di hari kejadian, Saefudin bertemu lagi dengan pelaku saat rekonstruksi yang berlangsung Senin (3/1/2022).

Saefudin merupakan saksi yang membantu mengevakuasi korban hingga akhirnya korban dibawa tiga pelaku.

Bukannya membawa ke rumah sakit, ketiga orang di mobil yang merupakan anggota TNI malah membawa korban ke Jawa Tengah.

Handi dan Salsabila dibuang di Sungai Serayu.

Jasad Handi ditemukan di wilayah Banyumas, sedangkan Salsabila di Cilacap.

Menurut Saefudin, saat itu pelaku mengaku akan membawa korban ke rumah sakit, bahkan sempat menanyakan ambulans kepadanya.

"Pas diambil, dia bilang mau ke rumah sakit. Tolonglah bantuin, mau diambil ke rumah sakit aja," ujar Saefudin saat ditemui setelah rekonstruksi tak jauh dengan tempat kejadian di Desa Ciaro, Kecamatan Nareg, Kabupaten Bandung, Senin (3/1/2022).

Saefudin mengaku, tentu ia sangat ingat wajah para pelaku.

Baca: Satu Saksi Dihadirkan saat Rekonstruksi Kasus Nagreg, Ungkap Omongan Oknum TNI saat Kejadian

"Inget pisan, soalna saat kejadian bareng ngangkat korban. Kejadiannya cukup lama, dan ternyata seperti itu kejadiannya," kata Saefudin.

Bukannya dibawa ke rumah sakit, tapi korban malah dibuang pelaku ke Sungai Serayu.

"Pas lihat lagi tersangka, ya kesal saja, gereget ingin nendang. Tapi, enggak bisa karena dilarang kan sama petugas," katanya.

Selain itu, kata Saefudin, kegiatannya juga menjadi terganggu karena harus bolak-balik memberikan keterangan kepada yang berwenang karena dia menjadi saksi.

"Saya kan kerja, memang tidak apa-apa, majikan mendukung saya untuk itu. Tapi kan enggak enak, jadi sering bolos," katanya.

Dalam rekonstruksi tersebut, menurut Saefudin, sangat sesuai dengan kejadian.

Bahkan baju yang dikenakannya saat rekonstruksi, harus baju yang digunakan saat membantu korban.

"Ini saya juga terpaksa menggunakan baju ini lagi, padahal sudah enggak mau pakai baju ini lagi. Suka keinget-inget kejadian itu," ujarnya.

Saefudin menunjukkan ada bercak darah di baju yang dikenakan.

"Ini, ini masih keliat bekas darah," katanya.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul TERUNGKAP BAGAIMANA Detik-detik Handi dan Salsabila Dibuang ke Sungai, Handi Kaki Lebih Dulu

# tabrak lari # Nagreg # Banyumas # TNI AD # Cilacap # Salsabila

Editor: Sigit Ariyanto
Video Production: Jastika
Sumber: Tribun Jabar

Tags
   #tabrak lari   #Nagreg   #Banyumas   #TNI AD   #Cilacap   #Salsabila

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved