Senin, 12 Mei 2025

Terkini Daerah

Prihatin dengan Sampah, Gereja Toraja Jemaat Sion Rangkai Pohon Natal dari 3000 Botol Bekas

Senin, 20 Desember 2021 22:56 WIB
Tribun Kaltara

TRIBUN-VIDEO.COM - Pohon Natal merupakan salah satu ornamen yang selalu ada disetiap perayaan Natal. Biasanya pohon dengan bentuk cemara ini dihiasi dengan lampu, pita dan hiasan lainnya. 

Uniknya di Gereja Toraja Jemaat Sion, Jalan Jeruk No 60 Tanjung Selor, pohon Natal dirangkai dengan 3.000 botol plastik bekas.

"Pohon Natal dari botol bekas ini tingginya 10 meter, yang tutup botol dilubangi kemudian diikatkan ke kain pakai tali tasi dan peniti, lalu kerangka lingkar pondasi pohon Natal dan penyangga pohon pakai batang kayu pohon pinang, kerangka bintangnya dari besi bekas, dan lingkaran pohon Natal dari ukiran bambu," kata Septi Penanggung Jawab Pohon Natal 2021 Gereja Toraja Jemaat Bukit Sion.

Septi selaku penanggung jawab pembangunan pohon Natal botol bekas 2021 mengatakan maknanya adalah kesederhanaan memanfaatkan sesuatu yang sudah dibuang.

"Memaknai Natal 2021 Gereja Toraja Jemaat Sion Tanjung Selor, dengan kesederhanaan memanfaatkan sesuatu yang sudah dibuang menjadi sesuatu yang bermanfaat melalui pohon natal daur ulang sehingga bisa berbagi keindahan kepada semua orang," ungkapnya Senin (20/12/2021).

Baca: DPO Teroris yang Terlibat Pengeboman di Gereja Katedral Makassar Ditangkap, Polri Ungkap Sosoknya!

Baca: Kisah Inspiratif Kakek di Minahasa Selatan Sumbang Tanah untuk Gereja, Dikenal sebagai Muslim Taat

Septi juga mengatakan, pembuatan pohon Natal tersebut berawal dari sebuah keprihatinan jemaat Gereja Toraja terhadap sampah di Tanjung Selor.

"Sampah semakin hari kian meningkat. Salah satu cara untuk mengurangi volume sampah tersebut dibutuhkan sebuah kreativitas, dan kami inisiatif membangum dari barang bekas," ujarnya.

Lebih lanjut, Septi menjelaskan pembuatan pohon Natal dari botol bekas, melibatkan jemaat pemuda-pemudi Gereja Toraja dan bapak-bapak.

"Pembuatan pohon Natal ini kami buat 1 bulan di bulan Desember, jadi setiap jemaat di minta membawa botol bekas yang ada di rumah, dan terkumpul 3.000 ribu botol ukuran 600 ml dan ukuran 1,5 liter," ucapnya.

Sedangkan pernak-pernik lampu pohon Natal, menggunakan jenis LED juga menghiasi rumah contoh adat Toraja.

"Lampu LED natal selang, melingkari pohon natal yang khusus outdoor, dan di teras, pintu masuk gereja ada lampu hias," ucapnya.

Selain itu, Septi percaya bahwa pohon natal yang telah dibentuk sedemikian rupa akan tetap tegap dan kokoh pada kondisi cuaca hujan maupun terkena angin kencang.

"Pohon Natal tetap tegap meskipun tertimpa angin kencang dan hujan lebat, karena pondasi kayunya tebal dan kokoh," ujarnya. (*)

Editor: Tri Hantoro
Sumber: Tribun Kaltara

Tags
   #sampah   #gereja   #Toraja

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved