HOT TOPIC

Wartawan Kompas TV Jadi Korban Pengeroyokan Oknum TNI di Jayapura, Dipicu Hal Sepele

Senin, 20 Desember 2021 15:47 WIB

Tribun Papua

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang wartawan KompasTv menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh empat oknum anggota TNI AD di Lapangan Makodam XVII Cendrawasih pada Minggu (19/12).

Peristiwa ini dipicu saat korban berupaya melerai rekannya yang dipukuli oleh oknum TNI tersebut.

Kasus ini pun sudah dilaporkan ke pihak yang berwenang.

Peristiwa yang dialami oleh korban bernama Fendi Rakmeni berawal dari pertandingan sepak bola yang dilakukan di Lapanagan Makodam XVII Cendrawasih.

Dikutip dari TribunPapua, Fendi menceritakan, kala itu ada pemain lawan yang sepatunya terlepas di lapangan.

Kemudian rekan Fendi, Benyamin yang berada di pinggir lapangan meminta agar pertandingan dihentikan.

"Kita sementara main bola, kemudian ada pemain dari tim lawan yang sepatunya terlepas ditengah lapangan. Saat itu teman saya Banyamin dipinggir lapangan meminta supaya pertandingan dihentikan," ucapnya saat dihubungi, Senin (20/12/2021).

Baca: Nasib Malang Pria Dikeroyok Warga hingga Tewas Dikira Curi Kelapa Jatuh di Sulawesi Tengah

Hal ini pun menyebabkan pemain lawan yang juga anggota TNI merasa emosi dan menendang Benyamin pada bagian wajah.

Benyamin sempat berdiri kembali dan berupaya membalas.

Kala itu Fendi berupaya untuk menghentikan perkelahian tersebut, namun justru dirinya dikejar dan keroyok oleh dua oknum lainnya.

Fendi pun menyayangkan dengan aksi pengeroyokan tersebut.

"Saya kesal adalah yang keroyok saya ini bukan pemain. Dan saya tidak bermaksud ikut memukul tapi melerai. Kenapa harus saya dikeroyok?," bebernya.

Fendi kemudian melaporkan peristiwa yang dialaminya ke PomDam Kodam XVII Cendrawasih.

Sementara itu, Kapendam Kodam XVII Cendrawasih Kol Inf Aqsha Erlangga membenarkan peristiwa ini saat dikonfirmasi.

Menurut Aqsha, peristiwa terjadi saat pertandingan persahabatan.

"Iya benar ada pemukulan terkait rekan wartawan," ucapnya melalui sambungan telepon seluler, Senin (20/12/2021).

"Mereka main bola desa panguyuban NTT, tidak lama ada insiden itu," jelasnya.

Aqsha kemudian langsung memerintahkan Wakapendam untuk selanjutnya ditangani.(Tribun-Video.com)