Terkini Daerah
Fakta Guru Pesantren Rudapaksa 12 Santriwati, Warga Ungkap Aktivitas Pelaku
TRIBUN-VIDEO.COM - Terkait tertutupnya pondok yang dimiliki Herry Wirawan juga disampaikan oleh warga setempat bernama Rizal (42).
Rizal menyebut Herry tiba-tiba mendirikan panti yatim di sebuah bangunan rumah yang disewanya di kompleks tersebut, sejak 2016 setelah ditolak saat akan membangun TK.
Warga juga hanya bisa menerimanya dengan alasan kemanusiaan dan takut adanya konflik horizontal.
"Saat yang dilakukan adalah kegiatan sosial plus keagamaan seperti panti yatim itu, warga tidak bisa menolak karena akan terjadi isu SARA nantinya."
"Tapi memang selama beroperasi, tidak ada hal-hal mencurigakan yang tampak," kata Rizal saat ditemui, Jumat (10/12/2021).
Rizal mengatakan keluarga Herry pun aktif di panti yatim tersebut.
Baca: Guru Pesantren yang Rudapaksa 13 Santri Mengintimidasi Orangtua Korban, Takut Aksinya Terungkap
Namun, keluarga Herry memang dikenal tertutup oleh lingkungan sekitarnya dan hanya hadir jika diundang.
Karena itu, dirinya merasa yakin bahwa sebenarnya keluarganya sudah tahu apa yang dilakukan Herry.
"Tapi tiap acara, dia diundang dan hadir bahkan posisinya sebagai tokoh agama. Makanya pas tahu kasus itu, ketipunya di situ," katanya.
"Seolah-olah agamis padahal melakukan hal-hal yang dilarang. Keluarganya yang tahu seperti membiarkan. Sebisa itu dia membungkus keburukannya dengan hal baik."
Panti itu, juga kerap dijadikan tempat warga untuk bersedekah atau melakukan acara syukuran.
Misalnya, Elin (67), mengatakan dirinya sempat mengadakan acara di panti yatim tersebut untuk syukuran cucu pertamanya.
Saat itu, dia sama sekali tak curiga oleh sikap Herry karena dianggap normal.
"Semuanya berubah sejak bus polisi mengangkut anak-abak di panti itu. Warga saling bicara, tidak menyangka kalau dia bisa berbuat seperti itu. Memang setiap orang punya sisi gelap, tapi tidak segelap itu," kata Elin yang juga relawan sosial tersebut.
Ia bahkan sempat menyarankan supaya Herry mendaftarkan panti yatim tersebut kepada Dinas Sosial Kota Bandung supaya mendapat bantuan untuk anak-anak panti tersebut.
Baca: Tak Mau Dilaporkan ke Polisi, Guru Pesantren yang Rudapaksa 13 Santri Mengintimidasi Orangtua Korban
"Tapi saat itu dia tidak mau. Padahal untuk memberi makan dan membiayai anak sebanyak itu kan tidak sedikit anggarannya. Selain itu ya semuanya berjalan seperti semestinya saja, normal, anak-anaknya tampak tumbuh normal juga," katanya.
"Semua anak-anak di sana dari daerah (luar Bandung), tidak ada anak sekitar sini yang tinggal di sana. Mereka sepertinya dipercayakan saja sama orang tuanya di daerah untuk diurus di sini," katanya.
Kini, Kementerian Agama mencabut izin operasional Pesantren Manarul Huda tersebut.
Tindakan tegas ini diambil karena pemimpinnya diduga melakukan tindakan pemerkosaan terhadap sejumlah santriwati.
Selain itu, Pesantren Tahfidz Quran Almadani yang juga diasuh Herry ditutup.
Lembaga ini belum memiliki izin operasional dari Kementerian Agama.
(Tribun-Video.com/TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Dikenal sebagai Tokoh Agama, Warga Ungkap Aktivitas Pelaku Rudapaksa Santri dan Cara Tutupi Aksinya
Video Production: Erwin Joko Prasetyo
Sumber: TribunWow.com
Live Update
Ini Tampang Tersangka Pencabulan Gresik yang Cekoki Miras lalu Setubuhi Remaja 15 Tahun di Gubuk
4 hari lalu
Live Update
Buronan Kasus Pencabulan Anak di Sampang Ditangkap saat Bersembunyi di Pamekasan
5 hari lalu
Live Update
2 Ayah di Gorontalo Cabuli Anak Kandung Sejak SD hingga Remaja, Pelaku Terancam 15 Tahun Bui
7 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.