Oknum Polisi di Sumsel Nekat Ancam dan Rudapaksa Istri Tahanan Kasus Narkoba, Sekarang Hamil 2 Bulan

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang oknum polisi nekat merudapaksa istri tahanan kasus narkoba hingga hamil dan dilaporkan ke Propam Polda Satreskrim Polres Lahat, Sumatatera Selatan (Sumsel).

Diketahui, oknum polisi tersebut mengancam akan memindahkan suaminya ke Nusa Kambangan jika istri tersangka tidak memenuhi keinginannya.

Atas kejadian ini, kasus tersebut akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh Polda Sumsel.

Dikutip dari TribunSumsel.com, pada Sabtu (12/12/2021), diketahui tersangka tahanan kasus narkoba berinisial FP (59).

Baca: Oknum Polisi Dipecat Oleh Kapolres Lubuklinggau, Jadi Bandar Narkoba, Terdakwa Sudah Dihukum Penjara

Sedangkan, istrinya berinisial IN (20) yang disetubuhi oleh oknum polisi yakni Bripka IS (39).

Kuasa hukum FP, Feodor Novikov Denny SH didampingi M Zully AP SH menyampaikan terkait proses pelaporan kasus tersebut.

Ia mengatakan, Bripka IS dilaporkan telah melakukan hubungan terlarang dengan IN yang merupakan istri FP.

Diketahui, FP merupakan tahanan kasus narkoba di LP Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir.

Sementara itu, peristiwa ini dilaporkan FP ke Propam Polda Sumsel karena berharap Bripka IS mendapat sanksi tegas atas perbuatannya.

Berdasarkan pengakuan IN, pasca ditiduri oleh Bripka IS, istri FP tersebut positif hamil memasuki usia kandungan sekitar dua bulan.

"Bahkan dari pengakuan IN, setelah dua minggu dari perbuatan itu, dia positif hamil. Sekarang usia kandungnya memasuki sekitar 2 bulan," kata kuasa hukum FP.

Dikatakan olehnya, berdasarkan pengakuan IN, tindakan tak terpuji itu dilakukan dibawah tekanan.

IN menyebut, Bripka IS mengancam akan memindahkan tempat penahanan suaminya ke Nusa Kambangan.

Tak hanya itu, urusan suaminya ditahanan akan dipersulit jika ia tak menuruti kemauan Bripka IS.

"Selain itu, urusan klien kami selama berada di tahanan juga akan dipersulit. Itu dari pengakuan IN," ujarnya.

Dia mengungkapkan, dari pengakuan IN, awal mula perkenalan dirinya dengan Bripka IS seusai istri FP itu menggadaikan surat tanah kepadanya.

Kemudian, komunikasi terjalin antar keduanya hingga Bripka IS mengajak IN untuk pergi ke Palembang dengan alasan jalan-jalan.

Ia mengatakan, saat itu keduanya tidak sendiri, melainkan bersama tiga orang lainnya.

Menurut keterangan IN, seusai jalan-jalan, mereka berlima memutuskan makan di Jakabaring, Palembang.

Sementara itu, dengan alasan sudah terlalu malam untuk pulang, akhirnya mereka memutuskam untuk menginap di sebuah hotel dengan kamar yang berbeda.

Namun, saat itu terjadilah tindakan tak pantas tersebut.

"Jadi mereka ini pergi berlima. Termasuk IN dan Bripka IS. Mereka pergi jalan-jalan, terus makan di Jakabaring (Palembang). Setelah makan, alasannya karena kemalaman jadi mereka diajak booking kamar hotel di Jakabaring. Antara mereka memang pesan kamar berbeda. Tapi di sana lah terjadi tindakan tidak pantas itu," ucapnya.

Baca: Ibu Muda Korban Rudapaksa 4 Pria Dimaki saat Lapor Polisi, Kini Oknum Polisi Telah Dipanggil Propam

Akhirnya, kejadian itu diketahui suami IN yang masih mendekam di penjara setelah ada orang yang melaporkan peristiwa ini.

Setelah ditanya, IN mengakui hal itu dan berujar memblokir seluruh kontak dengan Bripka IS.

"Kalau ditanya apakah mereka ada hubungan spesial atau tidak, kita tidak masuk sampai ke sana. Tapi yang jelas kejadian ini sudah terjadi," ucapnya.

Feodor mengungkapkan, atas laporan yang dibuat kliennya, Bripka IS dijadwalkan menjalani sidang etik pada Senin (13/12/2021) mendatang.

"Tentunya kita berharap ada hukuman tegas terhadap terlapor," ungkapnya.

(Tribun-Video.com/TribunSumsel.com)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Bripka IS Diduga Tiduri Istri Tahanan Narkoba Sampai Hamil, Dilaporkan Korban ke Propam Polda Sumsel