Detik-detik Bus SPN Polda Jambi Tertabrak Truk Kayu, 1 Siswa Asal Papua Meninggal

TRIBUN-VIDEO.COM - Truk pengangkut kayu terlibat kecelakaan dengan satu unit bus pengangkut Siswa SPN Polda Jambi.

Kecelakaan tersebut terjadi di perempatan traffic light Paal 10, Kotabaru, Kota Jambi, Selasa (7/12/2021) pagi.

Akibat kecelakaan ini, satu orang siswa SPN Polda Jambi, yang berasal dari Papua diinformasikan tewas di lokasi.

Korban diketahui bernama Denis Yonas.

"Ya benar, ada 1 Siswa kita yang meninggal dunia, dan sampai saat ini kita masih lakukan olah TKP," kata Wakapolda Jambi, Brigjen Pol Yudawan Roswinarso, di sela meninjau lokasi kecelakaan tersebut.

Informasi yang dihimpun Tribun Network, ada 22 siswa dan satu sopir di dalam bus tersebut.

Sebanyak 2 siswa terpaksa dirawat di ruang ICU, sementara siswa lainnya mengalami luka-luka.

"Ya semua masih dirawat di RS Bhayangkara," jelasnya.

Baca: BPN Sumbar Bayarkan Uang Ganti Untung Lahan Tol Padang-Pekanbaru Seksi I

Baca: Polri Sebut 12 Eks Pegawai KPK Tak Mau Jadi ASN Polri, Novel Baswedan & 44 Orang Lain Terima Tawaran

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Jambi, Kombes Pol Heru Sutopo mengatakan, kronologis kecelakaan tersebut berawal saat iringan bus SPN Polda Jambi melaju dari arah SPN menuju ke Paal V.

Sementara itu, truk pengangkut kayu log bahan pembuat triplek, datang dari arah Simpang Rimbo, menuju ke Lingkar Selatan.

Namun, tepat di perempatan traffic light Polsek Kotabaru, truk yang melaju langsung menghantam bus SPN.

Badan bus, bagian kanan dihantam truk, hingga sempat terpental dan menghantam pembatas jalan.

Sementara itu, truk pengangkut kayu langsung menghantam tiang marka jalan, Lampu Merah.

Dari keterangan warga, saat itu iring-iringan bus SPN sudah menyalakan sirine.

Diketahui, truk bermuatan kayu tersebut dikemudikan oleh seorang sopir bernama Cokro Aminoto (31) warga Sarolangun.

"Memang truk kayu ini berasal dari wilayah Sarolangun," kata Heru.

"Saat ini Unit Laka Polresta masih melanjutkan olah TKP dan mengumpulkan bahan keterangan untuk menyelidiki penyebab laka," tutup Heru. (*)