Terkini Nasional
Hati-hati Ancaman Varian Baru Covid-19 Omicron! Sama Mematikannya dengan Ebola, Simak Penjelasannya
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUN-VIDEO, BERLIN - Asosiasi Medis Dunia (WMA) telah memberi peringatan keras bahwa mutasi lebih lanjut dari virus corona dapat 'melahirkan' varian yang menular seperti Delta dan mematikan seperti virus Ebola.
Ketua Masyarakat Dokter Global Asosiasi Medis Dunia (WMA), Frank Ulrich Montgomery pun menyampaikan kekhawatirannya itu pada Sabtu kemarin.
Ia menekankan pentingnya untuk tidak 'memberikan kesempatan bagi virus' untuk bermutasi lebih jauh.
"Demi mencapai ini, mungkin perlu untuk terus 'memvaksinasi dunia selama bertahun-tahun' yang akan datang," kata Montgomery.
Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (28/11/2021), efek mengerikan virus Ebola saat menginfeksi manusia, kata dia, dapat ditandingi oleh varian baru Covid-19 ini, mengacu pada varian Omicron.
https://www.rt.com/news/541495-covid-strain-deadly-as-ebola/
Perlu diketahui, Ebola kali pertama ditemukan pada 1976 di Sudan Selatan dan Republik Demokratik Kongo.
Baca: Ancaman Corona Varian Omicron, Lebih Ganas Dibandingkan Delta dan Sama Mematikannya dengan Ebola
Hingga saat ini, wabah tersebut merupakan yang paling mematikan, saat terjadi di Afrika Barat pada 2014 hingga 2016, Ebola telah merenggut lebih dari 11.000 nyawa.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit yang dibawa oleh virus ini menyebabkan penderitanya mengalami demam parah dan pendarahan internal, dengan tingkat kematian rata-rata mencapai sekitar 50 persen.
Sementara itu, beberapa strain Covid-19 yang diketahui, telah menyebabkan kematian pada 90 persen dari semua kasus yang menakutkan.
Saat ditanya tentang situasi di tanah airnya, Jerman, Montgomery memperingatkan bahwa jumlah infeksi Covid-19 kemungkinan akan berlipat ganda dalam sepuluh hari mendatang.
Ia juga menyerukan pengenalan tindakan yang lebih ketat di negara itu, dan mendesak pihak berwenang untuk menutup semua pasar Natal dan melarang perayaan serta momen pelepasan kembang api yang memicu keramaian.
"Jika gelombang keempat Covid-19 masih belum mereda, penutupan dan pemberlakuan sistem penguncian (lockdown) pada bisnis nasional kemungkinan akan diperlukan," jelas Montgomery.
Baca: BREAKING NEWS Update Covid-19 di Indonesia per 28 November 2021: Bertambah 275 Kasus Positif Corona
Montgomery menekankan bahwa setiap tindakan yang diambil saat ini hanya akan memiliki efek nyata dalam waktu dua minggu.
"Bersamaan dengan kampanye vaksinasi, penundaannya bisa selama enam minggu," katanya.
Prediksi suram ini muncul setelah penemuan strain Omicron baru di Afrika Selatan.
Pada Jumat lalu, WHO secara resmi telah menetapkan Omicron sebagai 'varian yang menjadi perhatian'.
Sedangkan para ilmuwan kini masih mempelajari varian baru ini, namun yang dikhawatirkan adalah bahwa varian yang sangat bermutasi ini berpotensi lebih menular dibandingkan pendahulunya, termasuk Delta.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ancaman Omicron, Asosiasi Medis Dunia Ingatkan Varian Baru Covid-19 Sama Mematikannya dengan Ebola
# virus corona omicron # virus corona # virus corona varian baru
Sumber: Tribunnews.com
Kilas Peristiwa
Kilas Peristiwa: Update Virus Corona 13 Maret, Sebanyak 70.395 Pasien di 128 Negara Sembuh
Kamis, 13 Maret 2025
Internasional
Subvarian Baru Virus Corona Terdeteksi di Rusia, Tingkat Penularan Lebih Tinggi ke Seluruh Dunia
Rabu, 19 April 2023
Terkini Nasional
Berpotensi Menyebar ke Seluruh Dunia dalam Waktu Dekat, India Alami Lonjakan Kasus Varian Arcturus
Sabtu, 15 April 2023
Virus Corona
WHO Desak China Perbarui Data Kasus Infeksi Covid-19 Real Time seusai Terapkan Kebijakan 'Nol-Covid'
Minggu, 1 Januari 2023
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.