Rabu, 14 Mei 2025

Terkini Nasional

Pengamat Sebut Menteri Berkinerja Rendah dan Pembuat Gaduh Layak Direshuffle, Siapa Saja?

Jumat, 12 November 2021 12:23 WIB
Tribun Ternate

TRIBUNVIDEO.COM - Pada tahun kedua pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, isu reshuffle kabinet kembali berembus.

Sejatinya, isu tersebut juga sudah berembus sejak Agustus lalu, tepatnya setelah Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung dalam deretan partai koalisi.

Namun, isu reshuffle kabinet semakin kencang jelang pelantikan Panglima TNI yang baru, di mana Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Isu perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju pun mendapat tanggapan dari sejumlah pengamat, salah satunya pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga.

Jamiluddin menyoroti kinerja beberapa menteri yang dinilainya layak untuk di-reshuffle.

"Menteri yang berkinerja rendah, pembuat gaduh, layak di reshuffle," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/11/2021).

Adapun beberapa Menteri yang berkinerja rendah dan diyakini layak untuk di-reshuffle, kata Jamiluddin, yakni Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca: OVERVIEW: Dagdigdug Siapa Kena Reshuffle

Dirinya lantas menjabarkan alasannya bisa menilai beberapa menteri tersebut memiliki kinerja rendah, kata dia, selama menjabat, Menteri Ida Fauziyah, tidak ada solusi yang mumpuni dalam mengatasi tingginya pengangguran di Indonesia akibat dampak pandemi Covid-19.

"Para pengangguran terus bertambah akibat tidak seimbangannya permintaan dengan lowongan kerja yang tersedia," bebernya.

Selanjutnya, untuk nama Menteri Budi Gunadi Sadikin juga tidak cukup menonjol dalam penanganan Covid-19.
Padahal katanya, sebagai Menteri Kesehatan, seharusnya Budi Gunadi Sadikin menjadi orang terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19, akan tetapi kata dia, peran itu justru diambil Luhut Binsar Panjaitan, Airlangga Hartarto, dan Satgas Covid-19.

Nama Menteri yang berkinerja rendah menurut Jamiluddin selanjutnya yakni, Tjahjo Kumolo.

Dia mengatakan, Tjahjo tidak memiliki gebrakan monumental terkait reformasi birokrasi.

Selain itu, komunikasi publik yang buruk selama pandemi Covid-19 juga, kata dia, seharusnya menjadi tanggung jawab Johnny Gerard Plate.

Namun, peran itu tidak pernah diambil alih, sehingga masalah komunikasi publik tetap dipegang Satgas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan.

Selanjutnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kata dia, Menteri SYL sampai sekarang belum dapat mewujudkan kemandirian pangan.

Baca: Bertepatan dengan Hari Pahlawan, Presiden Jokowi Terima Kunjungan Perdana Menteri Malaysia

Impor pangan justru kata dia terus meningkat. Padahal menurutnya, salah satu target Presiden Joko Widodo adalah terwujudnya kemandirian pangan.
Tak hanya menteri yang berkinerja rendah, dirinya juga menyebut, menteri yang membuat gaduh juga layak di reshuffle.

Tak hanya itu, kata Jamiluddin, sosok menteri yang memanfaatkan jabatannya untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas juga layak di reshuffle.

Sebab kata dia, sangat sulit memisahkan jabatan sebagai menteri dan calon presiden saat berkomunikasi dengan rakyat.

Akan tetapi, Jamiluddin tidak memerinci siapa saja nama Menteri yang masuk kategorinya sebagai Menteri yang memanfaatkan jabatan untuk popularitas tersebut.

"Karena itu, menteri yang memang ingin mencalonkan diri pada pilpres 2024 sebaiknya di reshuffle. Sebab konsentrasi sudah pasti akan terbagi sebagai menteri dan sebagai calon presiden. Padahal sumpahnya hanya berkaitan dengan tugas dan fungsi sebagai menteri," tukasnya.

Isu Reshuffle Kabinet Berbarengan dengan Pelantikan Panglima TNI

Diketahui, isu perombakan kabinet atau reshuffle mengemuka dalam beberapa pekan ke belakang. Perombakan kabinet dikaitkan dengan bergabungnya PAN ke koalisi pemerintah.

Baca: Dugaan 2 Menteri Bermain Bisnis Tes PCR, Pengamat Politik: Pejabat Harus Hindari Konflik Kepentingan

Perombakan kabinet disebut sebut akan dilakukan berbarengan dengan pelantikan Panglima TNI.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bahwa dirinya belum memikirkan sama sekali perombakan kabinet.
Reshuffle belum berpikir," kata Jokowi usai menghadiri perayaan HUT NasDem di Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis, (11/11/2021).

Ketika ditanya mengenai kemungkinan masuknya PAN ke dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM), Presiden Jokowi juga menjawab hal serupa. Ia mengatakan belum memikirkannya.

"Reshuffle-nya belum berpikir ke arah sana," katanya.

Sementara itu terkait pelantikan KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto, Jokowi mengatakan akan dilakukan pada pekan depan.

Namun, untuk harinya masih akan dimatangkan.

"Pelantikan panglima nanti minggu depan. Harinya dicari hari baik," pungkasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunTernate.com dengan judul Pengamat Sebut Menteri Berkinerja Rendah dan Pembuat Gaduh Layak Di-reshuffle, Siapa Saja?

# Joko Widodo # reshuffle # Pengamat Politik # pandemi Covid-19

Video Production: Okwida Kris Imawan Indra Cahaya
Sumber: Tribun Ternate

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved