110 Orang Jadi Korban Investasi Bodong di Bali, Total Get Rp2,7 Miliar Tak Mampu Dibayar Pelaku

TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah masyarakat melaporkan dugaan kejahatan investasi bodong ke Kepolisian Daerah (Polda) Bali pada 18 Oktober 2021 lalu.

Investasi bodong itu diketahui memiliki total slot nyaris menyentuh angka Rp1 miliar dan get mencapai Rp2,7 miliar.

Dikutip dari Tribun-Bali.com, beberapa korban investasi bodong yang melaporkan kasus tersebut didominasi oleh kaum wanita.

Mereka didampingi oleh lima kuasa hukum dari Kantor Lembaga Advokasi dan Bantuan Hukum Indonesia (LABHI) Bali.

Kuasa hukum pelapor, I Made “Ariel” Suardana, SH MH menyampaikan kejahatan dengan modus investasi bodong itu diduga dilakukan oleh YNF (22) dan FAV (22).

Keduanya diketahui tinggal di Kabupaten Badung, Bali.

Pihaknya menyebutkan total ada 110 orang yang menjadi korban dari program investasi bernama Ice Mango atau sebutan lainnya One Pay Receh.

Suardana mengatakan jika para member hanya menyetor sejumlah uang dengan slot yang telah ditentukan pelaku, serta dijanjikan mendapat untung besar.

"Para membernya hanya menyetorkan sejumlah uang dengan slot yang sudah ditentukan oleh pelaku dan dijanjikan akan mendapatkan keuntungan besar," ujar Suardana kepada Tribun Bali, Rabu 20 Oktober 2021.

Baca: Setelah Gus Yahya, Giliran Kiai Said Aqil Sambangi Lampung, Akui Siap Kembali Jabat Ketum PBNU

Pihak terlapor beralasan uang yang diterima akan dikelola lagi dalam usaha pertanian, properti, dan peleburan emas.

Awalnya pelapor hanya menyerahkan uang Rp800 ribu, belum sampai waktu 19 hari yang dijanjikan pelaku, korban sudah ditransfer sebesar Rp1,2 juta.

"Pada awalnya pembayaran lancar-lancar saja, pelapor ini menyerahkan uang sejumlah Rp800.000, belum sampai waktu 19 hari yang dijanjikan pelaku, korban sudah ditransfer sebesar Rp1.200.000," paparnya

Hal tersebut membuat korban semakin tertarik untuk mengikuti investasi lagi lantaran tergiur dengan keuntungan yang besar.

Terlapor lalu meminta kepada pelapor untuk menyebarluaskan informasi itu hingga banyak orang yang tertarik dan pelaku berhasil memperdayai 110 member.

Lebih lanjut terlapor membuka 6 investasi dengan sejumlah nominal uang dan kembalian yang dijanjikan.

Terlapor terus mengembangkan investasi bodong itu hingga total keseluruhan 962 slot dengan jumlah uang Rp962 juta.

Pelapor pun mengikuti semua slot itu, namun nahas 6 investasi tersebut gagal dicairkan.

"Yang total keseluruhannya adalah 962 slot dengan jumlah uang sebesar Rp962.000.000, pelapor pun mengikuti semua slot tersebut, namun nahas 6 investasi tersebut gagal dicairkan," paparnya.

Suardana menyebut, terlapor juga berdalih tidak sanggup membayar get sebesar Rp2,7 miliar.

Kemudian pelaku menyampaikan kepada korban bahwa tidak sanggup membayar get tersebut dan berjanji akan mengembalikan modal korban dalam kurun waktu 7 hari.

Namun, uang tak kunjung dibayarkan dan terlapor mengakui telah menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain.

"Namun uang pun tidak dibayarkan dan terlapor mengakui telah menggunakan uang tersebut untuk keperluan lainnya. Sehingga terlapor tidak bisa mempertanggungjawabkan dalam jangka waktu yang dijanjikan," jelasnya.

Ni Putu Dian Okviani selaku pelapor mengaku menyesal ikut investasi tersebut, bahkan ia rela meminjam uang di LPD untuk investasi tersebut.

"Saat ini saya malah terbebani dengan pembayaran angsuran untuk mengembalikan uang pinjaman di LPD," ujarnya.

Namun, jaminan tersebut telah menjeratnya menjadi korban investasi bodong.

Di Polda Bali, para korban investasi bodong dan Kuasa Hukumnya juga sempat berkonsultasi dengan penyidik Ditreskrimum Polda terkait kejahatan dengan modus investasi bodong yang menimpa para korban tersebut.

Pihak Polda Bali akan memerika dan menindaklanjuti laporan tersebut.(Tribun-Video.com/Tribun-Bali.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Dugaan Investasi Bodong Ice Mango di Bali, Get Sampai Rp 2,7 Miliar, Dua Wanita Dilaporkan ke Polisi

# HOT TOPIC # investasi bodong # Bali # Badung