PON XX 2021
Berkunjung ke Kampung Asei, Pulau di Danau Sentani Penghasil Lukisan Kulit Kayu
Laporan Wartawan Tribun-Video.com, Sigit Ariyanto
TRIBUN-VIDEO.COM, JAYAPURA - Di tengah Danau Sentani Kabupaten Jayapura terdapat banyak pulau, satu di antaranya adalah Pulau Asei.
Kampung Asei dikenal sebagai sentra penghasil kerajinan lukisan kulit kayu.
Mayoritas masyarakat Kampung Asei menggantungkan hidupnya dari kulit kayu dan juga jadi nelayan.
Tim Tribun-Video.com berkesempatan mengunjungi Kampung Asei pada Jumat (8/10/2021) lalu.
Apabila datang dari Dermaga Pantai Khalkote, hanya dibutuhkan waktu sekira 5 menit untuk menyeberang.
Biaya perahu yang harus dibayar pun hanya Rp5 ribu rupiah saja.
Baca: Lukisan Kulit Kayu Asal Kampung Asei yang Cocok Jadi Referensi Oleh-oleh PON XX Papua
Sehari-hari masyarakat Kampung Asei membuat lukisan kulit kayu di rumah mereka masing-masing.
Sayangnya saat Tim Tribun-Video.com berkunjung, aktivitas kampung tampak sepi.
Warga yang biasanya memproduksi lukisan kulit kayu di rumah masing-masing tak terlihat saat itu.
Hanya terlihat satu pengrajin yang tengah melukis di kulit kayu, Ia adalah Delila Kaigere.
Menurut Delila, warga tengah fokus menjual produk mereka di Stadion Lukas Enembe yang menjadi venue utama gelaran PON XX Papua.
Warga memproduksi banyak kerajinan dari kulit kayu sebelum PON dimulai, sehingga saat pembukaan mereka sudah punya banyak stok kerajinan untuk dijual.
Produk yang dihasilkan tak hanya lukisan, namun juga tas, topi, mahkota, dan aksesori lain yang tentunya berbahan kulit kayu.
Butuh proses cukup rumit dalam membuat kerajinan berbahan kulit kayu.
Dimulai dari mencari kayu dari hutan, lalu ditebang dan dikuliti.
Baca: Mengenal Kampung Asei yang Jadi Sentra Lukisan Kulit Kayu di Tengah Danau Sentani
Kulit kayu kemudian ditumbuk, kemudian dijemur dan ditarik hingga permukaan rata.
Setelah menjadi lembaran kulit kayu kering, dilakukan penambalan apabila terdapat permukaan kulit kayu yang berlubang.
Proses terakhir setelah kulit kayu siap adalah melukis.
Lukisan yang dihasilkan setiap warga berbeda, sesuai dengan imajinasi masing-masing pengrajin.
Tinta yang digunakan pun berbahan dasar alami, mulai dari kapur hingga tumbuh-tumbuhan.(*)
Videografer: Sigit Ariyanto
Video Production: Sigit Ariyanto
Sumber: Tribun Video
Local Experience
Melihat Lebih Dekat Lukisan Legendaris "Penangkapan Pangeran Diponegoro" Karya Raden Saleh
2 hari lalu
Tribunnews Update
Aksi TNI Tembak Mati Tokoh OPM Papua Pelaku Pembantaian Warga Sipil, Sudah Satu Tahun Jadi DPO
2 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.