Rabu, 14 Mei 2025

Terkini Daerah

Kisah Sadino Jadi Miliarder Proyek Tol Solo-Jogja, UGR Dipakai Bangun Musala untuk Petani

Jumat, 24 September 2021 11:14 WIB
TribunSolo.com

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUN-VIDEO.COM -  Kisah inspiratif datang dari salah satu warga yang terdampak proyek pembangunan tol Solo-Yogyakarta di Kabupaten Klaten.

Sadino Nur Rohmad (42), warga Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten menggunakan uang ganti rugi proyek tol Solo-Jogja untuk membangun musala.

Musala yang dia bangun itu berada di depan rumah yang baru di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.

"Saya melihat para petani di sekitar sini melaksanakan salat di dekat pohon pinggir jalan. Jadi kami berinisiatif membangun musala di depan rumah kami," kata Sadino kepada TribunSolo.com, Kamis (23/9/2021).

Nampak, musala itu tengah dibangun oleh sejumlah orang.

Ia menuturkan, pekarangan dan rumahnya di Kranggan terdampak pembangunan tol Solo-Jogja.

"Saya menerima ganti rugi sekitar Rp 1 miliar," ujarnya.

Uang tersebut ia gunakan untuk membeli rumah, dan berencana untuk naik haji bersama keluarganya.

Baca: Warga Karanganom Mendadak Jadi Miliarder setelah Terima Uang Ganti Rugi Proyek Tol Solo-Jogja Rp63 M

Namun karena masih pandemi covid-19, dan masa tunggu haji yang lama, ia dan keluarganya memutuskan untuk membangun musala.

" Awalnya uang itu akan digunakan untuk naik haji, namun karena keluarga sudah ada sepakat, jika UGRnya bagus, kami berencana akan bangun musala," ujar Sadino.

Lanjut, Sadino mengatakan ukuran musala tersebut, Sekitar 5,5 x 6 meter persegi.

Kemudian saat disinggung terkait dana yang dianggarkan untuk pembangunan musala ini, ia enggan menjawab.

"Yang terpenting musala sudah jadi dulu, terkait berapa uang yang digunakan untuk bangun Musala ini tidak saya pikir," pungkasnya.

Penampakan Dukuh Ngentak

Sejumlah rumah yang terdampak Proyek Strategi Nasional (PSN) Tol Solo-Jogja di Dukuh Ngentak, Desa Kranggan, Kabupaten Klaten mulai dirobohkan.

Sebagian besar masyarakat di sana sudah meninggalkan dan membongkar rumahnya.

Suasana tersebut bagaikan kampung yang mati ditinggalkan wargannya.

Nampak, sejumlah rumah hanya tinggal puing-puing bangunan.

Baca: Warga Indramayu Mendadak Jadi Miliarder, Ada yang Dapat Uang Ganti Rugi Mencapai Rp3 Miliar

Hanya beberapa tembok rumah yang masih berdiri, dan menunggu untuk dirobohkan.

Bahkan, ada beberapa warga yang tengah membongkar rumahnya.

Nampak ia membongkar dinding rumahnya dengan palu untuk mengambil barang-barang yang bisa dipasang kembali seperti jendela, pintu, ventilasi udara dan lain-lain.

Salah satu warga yang tak mau disebutkan identitasnya mengaku warga sudah lama meninggalkan rumahnya sejak lama.

"Kami sudah meninggalkan rumah kami sudah lama," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (23/9/2021).

"Saya di sini sedang membongkar rumah saya untuk mengambil beberapa benda yang bisa saya pasang lagi di rumah baru nanti," pungkasnya.

Ya, rumah-rumah di Dukuh Ngentak ini bakal dijadikan lokasi pembangunan tol Solo-Yogyakarta.

Warga telah menerima uang ganti rugi, sehingga mereka sudah pindah ke lokasi yang baru.

Rata-rata warga Desa Kranggan yang rumahnya terdampak mencari tempat tinggal baru di berbeda tempat.

Baca: Setelah Dapat Uang Ganti Rugi Miliaran dari Pertamina, Warga Desa di Tuban Borong 176 Mobil

Salah satu warga Dukuh Ngentak, Desa Karanggan, Kabupaten Klaten, yang terdampak Tol Solo-Jogja Agung 'Bakar' Setiyoko mengatakan hampir semua warga di Dukuh tersebut yang terdampak.

"Sudah ada yang pindah beberapa minggu yang lalu, ada yang beli perumahan, ada yang di perkampungan," kata Agung kepada TribunSolo.com, Selasa (21/9/2021).

Agung mengatakan warga yang terdampak, mencari tempat tinggal baru, tidak satu lokasi.

Ia menyebutkan, mereka pindah mencari rumah baru ada yang tetap di wilayah Kecamatan Polanharjo, ada juga yang membeli rumah di Kecamatan Wonosari serta Delanggu.

"Saya pindah di Desa Segaran, tapi saya masih ada warung makan yang saya punya, jadi jika sampai saya benar-benar disuruh pindah, saya pindah ke sana (warung makan)," kata Agung.

Dia mengatakan, setelah hampir semua wilayah Dukuh Ngentak yang terdampak proyek Tol Solo-Jogja, kini tinggal beberapa orang.

Dia menuturkan dukuh tersebut memiliki jumlah penduduk yang sangat kecil dibandingkan dukuh lainnya di Desa tersebut.

"Dukuh Ngetak merupakan dukuh dengan jumlah penduduk paling sedikit di Desa Kranggan," pungkasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kisah Sadino di Klaten, Jadi Miliarder Proyek Tol Solo-Jogja, Langsung Bangun Musala untuk Petani

# miliarder # Proyek Tol Solo-Jogja # uang ganti rugi # petani

Sumber: TribunSolo.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved