Rabu, 14 Mei 2025

Terkini Daerah

Sosok Bos Toko Emas Korban Perampokan 'Memang Beda', Emas yang Dijualnya Tak Seperti Emas Biasa

Rabu, 22 September 2021 10:07 WIB
TribunSolo.com

TRIBUN-VIDEO.COM  - Pemilik Toko Mas Gaya Baru, T, yang menjadi korban perampokan, dikenal warga sebagai sosok yang pendiam dan sangat tertutup.

Agus Sunandar (36), pegawai toko yang berada di sebelah Toko Mas Gaya Baru mengatakan, tak pernah melihat T bersosialisasi dengan orang lain, termasuk dengan para tetangga yang berada di samping tokonya.

Namun, semasa hidupnya, kata Agus, T selalu membuka tokonya sekitar pukul 10.00 dan tutup menjelang Magrib.

Baca: Perampokan Toko Emas di Bandung, Pelaku Sempat Dipergoki Warga

"Dia tidak pernah ngobrol atau bertegur sapa dengan siapapun. Saya tidak pernah tahu dia sedang apa atau ada masalah apa, soalnya orangnya tertutup. Dia di sana tinggal sendirian. Aktivitasnya hanya buka-tutup toko emasnya. Setelah toko tutup, langsung masuk ke lantai atas rumahnya dan enggak pernah keluar rumah," ujarnya saat ditemui di tempat kerjanya, Selasa (21/9/2021).

Agus mengatakan, T hanya keluar rumah untuk keperluan membeli pakan dari hewan peliharaannya yaitu, anjing dan kucing di Pasar Kosambi.

"Saya enggak tahu apakah dia punya anak atau istri. Tapi sepengetahuan saya dia cuma sendiri, pegawai juga enggak ada. Di dalam rumahnya juga cuma ada anjing sama kucing yang dia pelihara. Kalau anjing memang setahu saya cuma dua tapi kalau kucing ada beberapa. Tapi bukan kucing mahal, cuma kucing kampung biasa," ujarnya.

Meski selalu membuka toko emasnya, kecuali hari Minggu, Toko Mas Gaya Baru, hampir selalu sepi dari pengunjung.

Baca: Bos Toko Emas di Bandung Tewas Dirampok, Berikut Kronologi dan Fakta faktanya

Aksesori yang dijual di toko emas milik T, kata Agus, tak seperti yang dijual di toko emas pada umumnya seperti giwang, cincin, gelang, atau kalung.

"Tapi perhiasan emas seperti yang dipakai zaman-zaman kerajaan. Jadi enggak ngikutin zaman modern," katanya.

Selain itu, kata Agus, T juga dikenal sebagai orang yang tidak peduli pada kebersihan.

"Dia bahkan pernah dilaporkan ke petugas kewilayahan karena hewan peliharaannya buang kotoran di mana saja. Bahkan di lantai dan etalase tempat jualan juga banyak kotoran hewan peliharaannya," kata Agus.

Baca: Kronologi Kasus Perampokan Toko Emas di Bandung yang Tewaskan Pemilik, Berawal dari Pasang CCTV

Tak heran, kata Agus, bau kotoran akan langsung tercium setiap kali pemilik toko membuka tokonya.

"Itu pintu kalau dibuka, baunya mengganggu sekali," ujarnya.

Iwan (55), pedagang kaki lima yang lapaknya berada tak jauh dari toko emas milik T, megatakan dulu Toko Mas Gaya Baru adalah toko mas yang bersih dan terawat.

Tapi, itu saat toko emas tersebut masih diurus oleh orang tua T.

"Baru setelah dikelola oleh T, tokonya jadi tak terawat," ujarnya, kemarin.

Baca: Toko Emas Wilayah Bandung Dirampok, Pelaku Gagal Gondol Emas Bentuk Naga, Ada 1 Korban Tewas

"Sekarang, kotor dan bau."

Kronologi Kejadian

Polisi masih terus memburu para pelaku perampokan yang menewaskan T (60), pemilik Toko Mas Gaya Baru, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin (20/9/2021).

Namun, sejumlah fakta baru mulai terungkap.

Para pelaku ternyata adalah para teknisi yang diminta korban untuk memasang kamera close circuit television (CCTV) di toko emasnya.

Kapolsek Sumur Bandung, Kompol Septa Firmansyah, mengatakan para pelaku datang ke toko emas milik T, Minggu (19/9/2021).

Berdasar pengakuan S, salah seorang pelaku yang tertangkap, kata Septa, mereka berjumlah tiga orang.

"Inilah yang sepertinya membuat korban dongkol, tidak terima karena merasa  dibohongi," ujar Septa.

Korban yang kecewa, menurut Septa, kemudian memarahi para pelaku.

"Dari situ, munculah mufakat jahat (dari para pelaku) untuk melakukan itu (perampokan). Akhirnya terjadilah (perampokan) itu," ujar Septa.

"Jadi, pasang CCTV-nya Minggu, kejadianya malam Senin," ucapnya.

Septa mengatakan, korban akhirnya meninggal setelah pelaku memukul kepalanya.

"Kepalanya dipukul benda tumpul, tapi hasil visumnya belum keluar," katanya.

Berdasarkan barang bukti yang mereka temukan di lokasi, kata Septa, korban diduga dipukul menggunakan alat olahraga.

"Dipukul pakai barbel sama kayu. Pakai barbel dipukulnya," ujar Septa.

Septa mengatakan, selain memeriksa S, pelaku yang berhasil ditangkap, polisi juga sudah memeriksa beberapa saksi, termasuk istri S.

"Ada istrinya pelaku diperiksa, kemudian juga Linmas yang ikut nangkap S, ada RT dan RW. Jumlah saksinya ada empat orang," ujar Septa.

Selain mengamankan barbel yang dipakai untuk membunuh, polisi juga mengamankan barang-barang lainnya.

"Ada tali, kayu, baju-baju, dan sepatu pelaku," katanya.

Septa mengatakan, sejauh ini kerugian material akibat perampokan itu belum mereka ketahui secara pasti.

"Belum ditaksir (kerugiannya). Selain itu, dua pelaku lainnya juga masih dalam pengejaran," kata Septa.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Bos Toko Emas Korban Perampokan 'Memang Beda', Emas yang Dijualnya Tak Seperti Emas Biasa

Editor: Bintang Nur Rahman
Sumber: TribunSolo.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved