Kamis, 13 November 2025

Terkini Daerah

Efek Samping Mirip Seperti Dosis Kedua, Pfizer : Tak Temukan Efek Baru dari Vaksin Booster

Kamis, 16 September 2021 16:12 WIB
Tribunnews.com

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUN-VIDEO.COM, NEW YORK - Raksasa farmasi asal Amerika Serikat (AS), Pfizer mengatakan bahwa efek samping dari dosis penguat (booster) vaksin virus corona (Covid-19) mirip dengan yang dirasakan setelah penerimaan dosis kedua.

Booster vaksin Pfizer bahkan cenderung lebih berpengaruh terhadap orang yang lebih muda.

Pernyataan ini disampaikan perusahaan itu dalam data baru yang diserahkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, saat meminta persetujuan untuk mendistribusikan dosis booster ke seluruh AS.

Baca: Penambahan Lokasi Penyuntikan Vaksin Moderna dan Pfizer di Jakarta

Baca: Wali Kota Tangerang Akui Vaksin Pfizer Masih dalam Tahap Uji Coba

Dikutip dari CNBC, Kamis (16/9/2021), studi fase ketiga Pfizer tentang dosis booster yang melibatkan sekitar 300 peserta berusia 18 hingga 55 tahun, menemukan bahwa 63,7 persen mengalami kelelahan setelah mendapatkan dosis booster, 48,4 persen mengalami sakit kepala, dan 39,1 persen merasakan nyeri otot.

"Dalam level keparahan, sebagian besar reaksi terhadap booster itu ringan atau sedang," kata Pfizer, dalam laporan setebal 52 halaman yang dirilis oleh agensi tersebut pada hari Rabu waktu setempat.

Perusahaan ini bersama dengan BioNTech, sedang meminta persetujuan darurat FDA untuk memberikan dosis ketiga vaksinnya kepada kelompok usia 16 tahun ke atas di seluruh wilayah negara itu.

Baca: Sentra Vaksinasi BPPSDM Kemenkes Sediakan 2 Ribu Vaksin Pfizer Setiap Hari

Pfizer sebelumnya mengevaluasi efek samping pada 2.682 penerima dosis kedua yang berusia 16 hingga 55 tahun dan menemukan bahwa 61,5 persen mengalami kelelahan, 54 persen menderita sakit kepala, dan 39,3 persen mengalami nyeri otot.

Studi ini juga melacak efek samping yang terjadi pada 306 penerima booster, 44 diantaranya mengembangkan setidaknya satu efek samping yang tidak terduga.

Efek samping yang paling umum dirasakan adalah pembengkakan kelenjar getah bening yang muncul pada 16 peserta.

"Tidak ada laporan kasus anafilaksis, hipersensitivitas, Bell's palsy, radang usus buntu, miokarditis atau perikarditis diantara peserta fase ketiga," jelas Pfizer.

Pfizer menyatakan, mereka tidak menemukan reaksi obat baru yang merugikan terkait vaksin booster.

Laporan tersebut juga menemukan bahwa 29,1 persen penerima booster mengalami reaksi kedinginan, sementara 25,3 persen merasakan nyeri sendi.

Sedangkan laporan demam turun setengah antara dosis kedua dan booster, 16,4 persen peserta dalam studi dosis kedua melaporkan gejala demam, dibandingkan dengan 8,7 persen dari mereka yang menjadi peserta ddalam studi booster.

Presiden AS Joe Biden akan mulai mendistribusikan dosis booster pada 20 September mendatang. Namun FDA pada hari Rabu waktu setempat menolak mengambil sikap untuk mendukung booster Pfizer.

"FDA belum secara independen memverifikasi data dan kesimpulan dari studi tentang efektivitas booster Pfizer," kata FDA.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pfizer: Efek Samping Vaksin Booster Mirip dengan Dosis Kedua

Editor: Bintang Nur Rahman
Video Production: Gianta Firmandimas Adya Mahendra
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved