Terkini Daerah
Tim Satgas Cek Tanah Warga di Lingkar Sirkuit Mandalika, Bertujuan untuk Verifikasi dan Klarifikasi
TRIBUN-VIDEO.COM, LOMBOK TENGAH - Tim Satgas Teknis dan Taktis Penyelesaian Lahan Bermasalah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika turun mengecek tanah warga di Sirkuit Mandalika.
Tim teknis yang terdiri dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengukur titik koordinat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) 22 di Dusun Ebunut.
Kemudian HPL 48 di Dusun Ujung Lauq, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Selasa (7/9/2021).
Setelah pengukuran titik kordinat, tim satgas bersama perwakilan warga melakukan rapat di Puri Rinjani Kuta, di kawasan Mandalika.
Pertemuan itu dihadiri Ketua Tim Satgas Teknis dan Taktis Penyelesaian Lahan Bermasalah KEK Mandalika Kombes Pol Awan Hariono.
Kepala Kesbangpoldagri NTB Lalu Abdul Wahid, Wadir Intelkam Polda NTB AKBP Gunawan.
Baca: Kisah Petani 26 Tahun Garap Sawah, Kini Lahan Digusur Pakai Alat Berat untuk Jadi Sirkuit Mandalika
Kapolres Lombok Tengah AKBP Hery Indra Cahyono.
Kadus Ebunut Rahmat Panye, Kadus Ujung Lauq Abdul Mutalib dan ketua LSM Solidaritas Warga Inter Mandalika (SWIM) beserta anggota.
Ketua Tim Kombes Pol Awan Hariono menjelaskan, pengukuran titik koordinat dilakukan tim BPN.
Pengukuran dimulai dari tanah milik Amaq Wati atau Damar seluas 2,5 are.
Kemudian lahan milik Gunatif alias Amaq Rinasih seluas 33 are.
Amaq Maje alias Amaq Ikim seluas 20 are.
H Milaya alias Amaq Duati seluas 18 are.
Amaq Karnim alias Karni seluas 33 are.
Lahan milik Damar seluas 11,5 are.
Abdul Latif alias Amaq Riasi seluas 11,5 are.
Selanjutnya lahan H Wirentane alias Tuan Rus seluas 22 are.
Amaq Milis seluas 20 are, dan lahan milik Abdul Latif seluas 2,5 are.
”Penentuan titik-titik koordinat lengkap dengan batas-batas dan keterangan bangunan di masing-masing lahan," kata Kombes Pol Awan Hariono, sebagaimana dirilis Polda NTB, Kamis (9/9/2021).
Usai pengukuran di HPL 22, tim melanjutkan pengukuran ke HPL 48, di Dusun Ujung Lauq Desa Kuta.
Dimulai dari lahan milik Rumpuk alias Jaka seluas 40 are.
Lahan tersebut merupakan tanah waris dari orang tua atas nama Ahyar alias Rumpuk, dengan sporadik tahun 2018, SPPT 2020.
Kemudian lahan Adi alias Rahib seluas 55 are.
Lahan milik Lalu Abdul Kadir Jaelani seluas 16 are, peninggalan orang tua atas nama Baharudin dengan bukti kepemilikan sporadik tahun 2015 dan SPPT.
Di lahan itu berdiri rumah permanen.
”Setelah pengukuran dan penentuan titik koordinat di HPL 48, dilanjutkan konsolidasi di Puri Rinjani,” jelas Awan Hariono.
Awan Hariono menjelaskan, penentuan titik koordinat di HPL 22 dan HPL 48 dari tim teknis melibatkan Kesbangpoldagri NTB dan LSM SWIM.
Juga menyertakan pemilik dan ahli waris.
Tujuannya sebagai dasar pelaksanaan tahapan verifikasi dan klarifikasi.
Sehingga akan diketahui status lahan tersebut menjadi milik ITDC atau masyarakat.
SWIM diikut sertakan dalam giat tersebut mengingat pengklaim lahan merupakan bagian dari anggota SWIM yaitu Damar dan Abdul Mutalib.
Bila hasil verifikasi dan klarifikasi masih sama dengan verifikasi tahap I.
Baca: Kisah Petani 26 Tahun Garap Sawah, Kini Lahan Digusur Pakai Alat Berat untuk Jadi Sirkuit Mandalika
Di mana status lahan tersebut sudah menjadi hak milik PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Warga tidak perlu khawatir, mereka masih bisa meminta dana tali asih ke perusahaan.
”Dimungkinkan masyarakat yang ada di HPL 22 dan HPL 48 akan meminta dana tali asih," papar Awan Hariono.
Dari hasil penentuan titik koordinat di HPL 22 dan HPL 48, kata Awan Hariono, kemungkinan akan berbeda luas dengan yang disampaikan masyarakat.
Karena pada sporadik yang dimiliki, luas lahan berdasarkan perkiraan.
Kombes Pol Awan Hariono juga meminta agar Tim Satgas KEK melakukan patroli rutin di kawasan HPL tersebut.
Beserta Babinkamtibmas melakukan pendekatan terhadap masyarakat.
Mengimbau mereka agar bersabar menunggu hasil penentuan titik koordinat. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Tim Satgas Turun Cek Tanah Warga di Lingkar Sirkuit Mandalika
Sumber: Tribun Lombok
Live Update
Pengendara Motor Sempat Terjebak Tanah Longsor, Jalan Nasional Majalengka-Kuningan Ditutup
2 hari lalu
breaking news
BREAKING NEWS: 3 Orang Tertimbun Tanah Longsor di Lempake Samarinda, Korban Ibu & Anak
2 hari lalu
Tribunnews Update
Penuh Haru, Keluarga 3 Generasi Asal Sabang Berangkat ke Tanah Suci Bersama, Berkat Program Tanazul
6 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.