Terkini Daerah
Tahun Kedua Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran Tak Digelar
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUN-VIDEO.COM - Warga Kota Solo dan sekitarnya harus gigit jari tak bisa menyaksikan Kirab Pusaka dan arak-arakan Kebo Bule Kyai Slamet malam ini, Senin (9/8/2021).
Ya, tradisi tahunan yang biasanya ada saat menyambut malam 1 Suro itu ditiadakan karena masih terjadinya pandemi dan adanya PPKM Level 4.
Namun pihak internal tetap menggelar acara adat, berikut pengumumannya :
KARATON KASUNAN SURAKARTA HADINGRAT
DIBERITAHUKAN BAHWA DALAM MASA PANDEMI COVID-19 SERTA PEMBERLAKUKAN PPKM OLEH PEMERINTAH, MAKA HAJAD DALEM KIRAB PUSAKA MALAM 1 SURA TAHUN ALIP 1955 (9 AGUSTUS 2021) DITIADAKAN.
KARATON KASUNAN SURAKARTA HADINGRAT TETAP MENGGELAR UPACARA ADAT SESUAI DENGAN PROTOKOL KESEHATAN YANG BERLAKU
MUGI RAHAYU WILUJENG INGKANG SAMI PINANGGIH
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dani Nur Adiningrat mengatakan, Keraton Solo juga tidak menggelar arak-arakan di jalanan seperti saat sebelum pandemi terjadi.
Di mana sebelumnya saat masih suasana normal, kirab diwarnai dengan arak-arakan kerbau Kiai Slamet dengan dibarengi pusaka-pusaka.
Tetapi menggelar Kirab 1 Suro secara internal dengan protokol kesehatan ketat.
"Kami menimbang angka Covid-19 yang masih tinggi, kami hanya membatasi untuk abdi dalem dan keluarga Kraton saja," jelas dia kepada TribunSolo.com.
Baca: Jelang Malam 1 Suro 1442 H/2021, Jalur Pendakian Gunung Lawu Belum Dibuka, Peziarah Tunggu Keputusan
Humas Pura Mangkunegaran, Joko Pramedyo pihaknya mengatakan, tidak membuka acara kirab untuk masyarakat yang seharusnya digelar hari ini.
"Karena pandemi Covid-19 yang belum mereda kami putuskan untuk meniadakan acara kirab budaya," katanya kepada TribunSolo.com.
"Kami khawatir bila menimbulkan kerumunan dan bisa menambahkan kasus baru," ujarnya.
Walaupun demikian, pihak Pura Mangkunegaran, tetap melaksanakan kirab satu suro namun hanya untuk internal saja.
"Kami tetap menggelar untuk internal dan dikerjakan secara khusus oleh orang-orang tertentu," ungkapnya.
Pada tahun sebelumnya hal serupa juga ditiadakan karena masih pandemi.
Malam Selikuran
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar tradisi Malam Selikuran di bulan Ramadan, Minggu (2/ 5/ 2021) sekira pukul 20.00 WIB.
Dalam tradisi itu akan diadakan kirab tumpeng dan arak-arakan abdi dalam dengan membawa lampu lentera yang dimulai dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju kompleks Masjid Agung Solo.
Itu digelar dengan menjalankan protokol kesehatan mengingat masih mewabahnya pandemi Covid-19.
Arak-arakan abdi dalem tetap dibuat berjarak satu sama lain.
Pengageng Perintah Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Dipokusumo, mengatakan tradisi malam selikuran miliki makna kemuliaan malam lailatul qadar.
"Tumpeng sewu, melambangkan malam seribu bulan 10 haris sebelum lebaran dan lampu ting sebagai pencahayaan," ungkap Dipokusumo.
Tumpeng tersebut, sambung Dipokusumo, sudah didoakan oleh pemuka agama.
"Kalau dulu sampai ke Stadion Sriwedari, lalu belakangan ini diperpendek di Masjid Agung saja," ujarnya.
Baca: Resmi, Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran Tiadakan Kirab Pusaka serta Kerbau Bule saat Malam 1 Suro
Cuma 200 Orang
Sebelumnya, tradisi Malam Selikuran digelar pihak Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Minggu (2/5/2021) mulai pukul 20.00 WIB di tengah wabah pandemi Covid-19.
Dalam tradisi tersebut, proses kirab disebut-sebut bakal dilakukan dengan rute awal Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju Masjid Agung Solo.
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan acara tersebut sudah mengantongi izin.
Izin diberikan karena pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
"Sejak dulu sudah ada izin induk untuk Keraton Solo, jadi kalau ada kegiatan - kegiatan lainya sifatnya pemberitahuan," ungkap Ahyani kepada TribunSolo.com.
Pembatasan jumlah orang yang mengikuti acara Tradisi Malam Selikuran menjadi salah satu protokol kesehatan yang harus dijalankan.
Kurang lebih 200 orang yang diperbolehkan mengikuti tradisi tersebut. Itu sesuai dengan pemberitahuan yang tertera.
"Nanti kita lihat kalau yang datang melebihi ketentuan yang disepakati yakni 200 orang dalam lingkungan Kraton dan Masjid Agung Solo akan kami bubarkan," ungkapnya.
Ahyani juga menegaskan protokol kesehatan harus dipatuhi keseluruhan, mulai pengunaan masker, penyediaan handsanitezer dan pengatur jarak harus sesui prosedur
"Jika ada yang melanggar prokes akan kami cabut izin, dampaknya pelarangan kegiatan selanjutnya," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Awas Kecele, Malam 1 Suro Ini Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran Tak Gelar Kirab Pusaka
# Kebo Bule # Keraton Kasunanan Surakarta # Kirab Pusaka # malam 1 Suro
Sumber: TribunSolo.com
Local Experience
Melihat Lebih Dekat Tradisi Grebeg Syawal Keraton Kasunanan Surakarta, Jadi Rebutan Warga
Rabu, 9 April 2025
Local Experience
Inilah Perbedaan Antara Keraton Kasunanan Surakarta dengan Pura Mangkunegaran
Rabu, 9 April 2025
Local Experience
Kecanggihan Gerbong Pesiar Pakubuwono X, Sudah Memiliki Pendingin Ruangan
Minggu, 6 April 2025
RamadanĀ 2025
Mengungkap Sejarah Pembangunan Menara Masjid Agung Solo yang Mewakili Kekayaan Budaya Islam
Sabtu, 29 Maret 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.