Kamis, 15 Mei 2025

Kabar Selebriti

Perjalanan Karier Greysia Polii: Terpuruk di London, Bangkit, lalu Raih Emas Olimpiade Tokyo

Selasa, 3 Agustus 2021 09:41 WIB
TribunStyle.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Perjalanan karier dan kehidupan pribadi Greysia Polii, pebulutangkis ganda putri Indonesia yang berhasil raih emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Greysia Polii merupakan atlet bulu tangkis putri berprestasi yang menjadi andalan Indonesia di berbagai ajang internasional.

Yang terbaru, ia berhasil meraih medali emas di cabang olahraga bulu tangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020.

Dikutip dari berbagai sumber, inilah perjalanan karier hingga kehidupan pribadi Greysia Polii selengkapnya.

Biodata

Greysia Polii lahir di Jakarta pada 11 Agustus 1987.

Tahun 2021 ini, ia genap menginjak usia 34 tahun.

Perempuan yang sering dipanggil Greys ini merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan berdarah Minahasa, Willy Polii dan Evie Pakasi.

Ia sempat menghabiskan masa kecilnya di Manado hingga kemudian kembali ke Jakarta untuk mengasah bakat bulu tangkisnya.

Perjalanan karier

Greysia Polii kecil tertarik bermain bulu tangkis akibat pengaruh dari kakaknya, Deyana Lomban, yang juga mantan atlet bulu tangkis nasional.

Bakat bulu tangkisnya mulai muncul ketika ia berusia enam tahun.

Greys kemudian bergabung ke klub bulu tangkis Jaya Raya Jakarta untuk mengasah kemampuannya.

Saat menjadi anggota klub, mantan atlet bulu tangkis Retno Koestijah yang menjadi pelatihnya menyadari bahwa Greys yang saat itu berusia 14 tahun memiliki bakat untuk menjadi pemain ganda.

Retno kemudian memindahkannya dari pemain tunggal ke ganda.

Baca: Cetak Sejarah! Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Bawa Pulang Emas Pertama di Olimpiade Tokyo 2020

Keputusan tersebut membuahkan hasil yang baik hingga Greys bergabung ke tim nasional junior bulu tangkis pada 2003.

Ia awalnya bermain di nomor ganda campuran dipasangkan dengan Heni Budiman dan berhasil mencapai tahap semifinal pada turnamen Malaysia Satellite 2003.

Bersama Heni, Greys berhasil memenangkan gelar Kejuaraan Nasional Bulu Tangkis.

Pada 2004, Greys membantu tim nasional junior untuk mendapatkan medali perunggu pada nomor beregu putri Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia dan beregu campuran Kejuaraan Dunia Junior.

Ia juga mendapatkan medali perak pada nomor ganda campuran bersama Muhammad Rijal dan medali perunggu pada nomor ganda putri bersama Heni Budiman.

Greys memulai debutnya bersama tim nasional senior di Piala Uber pada 2004, ketika tim tersebut berhasil mencapai tahap perempat final.

Ia telah mewakili Indonesia Olimpiade London 2012 di mana ia didiskualifikasi karena curang, Olimpiade Rio 2016 dan Olimpiade Tokyo 2020.

Greys juga menjadi bagian dalam tim pemenang wanita Indonesia di SEA GAMES 2007.

Ia mencapai karier tertinggi sebagai nomor 2 dunia di peringkat ganda putri BWF bersama Nitya Krishinda Maheswari.

Prestasinya bersama tim nasional dimulai ketika dipasangkan dengan Jo Novita sekitar tahun 2005.

Pasangan ini berhasil memenangkan gelar Grand Prix, dua medali perak di SEA Games pada tahun 2005 dan 2007, dan satu perunggu di Kejuaraan Asia 2005.

Baca: Fakta Medali Emas di Olimpiade Tokyo, Terbuat dari Ponsel Daur Ulang hingga Kandung 1,2 Persen Emas

Greys kemudian dipasangkan dengan Nitya Krishinda Maheswari dan berhasil memenangkan 2 gelar Superseries, 3 gelar Grand Prix, satu emas di Asian Games 2014, satu perak di SEA Games 2013, dan medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2015 dan Asia 2016.

Pada pertengahan tahun 2008, ia mulai berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari karena usia Jo Novita yang tidak lagi muda dan tidak bisa diharapkan membangkitkan prestasi di sektor ganda putri dengan Greys lagi.

Pada tahun 2017, Greys mulai dipasangkan dengan pemain muda Apriyani Rahayu.

Bersama Apriyani, ia memenangkan medali emas ganda putri pertamanya di SEA 2019, gelar pertamanya di kandang sendiri di Indonesia Masters 2020.

Yang terbaru, Greys berhasil membawa pulang medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani.

Mereka mendapat medali tersebut setelah mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) pada partai final, Senin (2/8/2021) pagi WIB.

Berlaga di Lapangan 1 Musashino Forest Sport Plaza, Greysia/Apriyani menang dua gim langsung dengan skor 21-19, 21-15 dalam tempo 55 menit.

Greysia/Apriyani menjadi ganda putri pertama Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade.

Sebelumnya, prestasi terbaik ganda putri Indonesia di kompetisi multicabang olahraga empat tahunan itu hanya perempat final, yakni pada Olimpiade Rio 2016 (Greysia Polii/Nitya Krishinda).

Selain itu, kesuksesan Greysia/Apriyani memastikan Indonesia mendapatkan medali emas pertamanya di Olimpiade Tokyo 2020.

(Tribunstyle/ Amr)

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Profil Greysia Polii, Pebulutangkis Ganda Putri Indonesia yang Raih Emas di Olimpiade Tokyo 2020

# Greysia Polii # Olimpiade Tokyo # SEA Games 2007 # Apriyani Rahayu

Video Production: Khaira Nova Hanugrahayu
Sumber: TribunStyle.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved