Kamis, 15 Mei 2025

APA ITU

Pasien Covid-19 Ramai Berburu Obat Sendiri saat Isoman, Ini Beberapa Jenis yang Harus Dihindari

Minggu, 18 Juli 2021 20:02 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Pasien Covid-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan diwajibkan melakukan isolasi mandiri.

Beberapa dari mereka memilih untuk mengonsumsi obat sendiri berdasarkan referensi dari teman atau kerabat yang telah menjadi penyintas.

Hal tersebut sangat tidak disarankan lantaran kebutuhan obat setiap pasien berbeda-beda.

Hal ini juga ditegaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia.

Pihaknya mengingatkan untuk tidak asal inisiatif mengonsumsi obat tanpa basis bukti ilmiah.

Apalagi hanya berbekal pernah mendengarnya dari omongan tetangga, netizen di media sosial, atau bahkan hanya melalui broadcast di grup Whatsapp.

"Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan obat lain tanpa anjuran dari tenaga kesehatan," tegas WHO Indonesia.

Berikut adalah beberapa petunjuk obat yang sebaiknya dihindari saat menjalani isolasi mandiri.

Baca: Apa Itu Oximeter? Alat Ukur Penting yang Disebut Wajib Dimiliki Pasien Isolasi Mandiri Covid-19

1. Antibiotik tanpa resep dokter

Salah satu yang banyak beredar di media sosial adalah petunjuk mengonsumsi antibiotik.

WHO mengingatkan untuk tidak melakukan pengobatan sendiri menggunakan antibiotik.

Covid-19 disebabkan oleh virus, sehingga antibiotik tidak berdampak.

Dokter akan meresepkan antibiotik hanya jika pasien Covid-19 memiliki gejala yang disebabkan infeksi bakteri, dan itu butuh analisis yang pasti oleh dokter.

2. Hidroksiklorokuin

Beberapa waktu lalu, obat ini diisukan dapat mengobati pasien Covid-19.

Namun setelah diuji, hasil menunjukkan obat ini tak memiliki efek positif pada pasien Covid-19.

Bahkan hasil riset menunjukkan, obat ini justru meningkatkan risiko kematian.

3. Lopinavir

Lopinavir adalah kombinasi obat antivirus yang digunakan sebagai obat pendukung untuk menangani infeksi HIV.

Sehingga, Lopinavir menjadi obat yang dipakai sebagai bagian dari terapi antiretroviral (ART) untuk orang dengan HIV.

Ilmuwan Inggris membuktikan obat ini tidak menurunkan risiko kematian pada pasien Covid-19.

Baca: Obat Terapi Covid 19 akan Dibagikan Gratis untuk Pasien Isolasi Mandiri, Ada 3 Macam Paket

4. Ivermectin

Berdasarkan daftar obat-obat yang dikeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak ada obat Ivermectin di dalamnya.

Obat ini adalah obat keras yang tak boleh dibeli tanpa resep dokter.

Selama ini, obat tersebut digunakan untuk cacingan dan infeksi cacingan.

5. Remdesivir

Hingga kini WHO masih belum merekomendasikan penggunaan obat tersebut pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Sebab belum ditemukan bukti yang cukup kuat tentang manfaat penggunaannya.

Meski begitu, covifor remdesivir sudah mendapat persetujuan EUA dari BPOM Indonesia dalam pengobatan pasien Covid-19.

Namun pembeliannya harus menggunakan resep dokter, penggunaannya pun harus dalam pengawasan dokter.

6. Steroid

Salah satu jenis steroid yang diklaim bisa menyembuhkan pasien Covid-19 adalah Deksametason.

Namun, Infectious Disease Society of America, obat ini sebaiknya tidak diberikan pada pasien dalam kasus Covid-19 yang ringan karena dapat membatasi kemampuan tubuh untuk melawan virus.

Selain itu, penggunaan berlebih dapat mengancam nyawa serta infeksi jamur hitam.

(Tribun-Video.com/Kompas.com)

# Covid-19 # obat # isolasi mandiri

Baca berita lainnya terkait isolasi mandiri

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Obat yang Harus Dihindari Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri di Rumah

Reporter: Ratu Budhi Sejati
Video Production: Bhima Taragana
Sumber: Kompas.com

Tags
   #Covid-19   #obat   #isolasi mandiri

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved