Ngaku Keponakan Jenderal saat Terjaring Razia Masker, Pemuda Ini Bungkam Tak Berkutik saat Ditangkap

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir

TRIBUN-VIDEO.COM - Seroang pemuda berinisial RMBF (21), terancam hukuman pidana selama satu tahun penjara, lantaran terjaring razia PPKM Daruat, tidak pakai masker.

Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang pemuda yang belakangan diketahui berinisial RMBF.

Ia terjaring razia masker oleh aparat gabungan di Bilangan Bundaran Maruga, Jalan Maruga, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (5/7/2021).

RMBF melawan dan cekcok dengan sejumlah aparat kepolisian, TNI serta Satpol PP.

Pada unggahan video tersebut di akun Instagram Trantib Ciputat, @trantibciputatofficial, tertulis caption bahwa pemuda tersebut mengaku kerabat dari seorang jenderal bintang dua.

"Ponakan jenderal, seorang pemuda yang diberhentikan tim yustisi gabungan tidak terima dan mengaku keponakan jenderal bintang dua."

"Pemuda yang tidak koperatif, kami tindak dengan pushup karena tidak menggunakan masker," tertulis pada caption.

"Siap saudara kamu, pangkatnya?," tanya Kabid Penegak Perundang-undangan Satpol PP Tangsel, Sapta Mulyana, pada video.

"Bintang dua, Korlantas," kata RMBF menyahut.

Sapta menjelaskan kronologi razia masker yang menjadi viral itu.

Baca: Viral Video Detik-detik Oknum Polisi Aniaya Mahasiswa saat Lakukan Demo di Depan DPRD Nias Selatan

Awalnya, RMBF kedapatan tidak memakai masker dan dihentikan oleh aparat, di kawasan Bundaran Maruga, Ciputat.

"Kita lagi patroli, dia lewat karena kita razia masker terkait PPKM Darurat. Dia ngaku orang saudara omnya di mabes," ujar Sapta.

Tidak mundur, Sapta justru menasehati RMBF bahwa sosok bintang dua yang disebutkan akan kecewa melihat pelanggaran protokol kesehatan.

"Pelanggar biasa kalau dapat sanksi kan dia merasa punya backing, makanya saya bilang justru ini aturan yang bikin para jenderal atasan dari pusat. Anda memamerkan backing backing ini kan kita perintah presiden untuk mengatasi masalah ini."

"Tapi sudah, saya bilang Anda berbuat salah terus menyebut nama orang yang kedudukannya tinggi, memang bangga justru dia akan malu," papar Sapta.

Sapta bahkan memberikan sanksi sosial dengan menyuruh RMBF push up sebanyak 50 kali atas pelanggarannya terhadap protokol kesehatan di tengah penerapan PPKM Darurat.

"Tetap saya suruh push up 50 kali, dia mau. Kalau enggak mau berarti melawan, dia minta maaf," pungkas Sapta.

Setelah disanksi fisik, ternyata perkara belum usai.

Aparat Polres Tangsel menangkap RMBF di rumah kontrakannya, di Perumahan Alstonia Town House, pada hari ini, Rabu (7/7/2021).

"Sehingga pada saat ini mengamankan yang bersangkutan di Polres Tangsel dan saat ini dalam proses penyidikan Satreskrim Polres Tangsel," kata Kapolres Tangsel, AKBP Iman Setiawan saat konferensi pers di Mapolres Tangsel, Jalan Raya Promoter, Serpong.

Iman menjerat RMBF dengan Undang-Undang wabah penyakit menular, Undang-Undang kekarantinaan kesehatan hingga KUHP karena dianggap melawan petugas.

"Terhadap yang bersangkutan kami kenakan Undang-Undang nomor 4 tahun 1984 tentang wabah menyakit menular dan Undang-Undang nomor 6 tahun 2016 tentang kekarantinaan kesehatan serta pasal 216 ayat 1 KUHP yang ancaman maksimal satu tahun," pungkas Iman.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tak Pakai Masker & Ngaku Keponakan Jenderal, Pemuda di Tangsel Tak Berkutik saat Ditangkap Polisi

# viral di media sosial  # PPKM # Tangerang Selatan