Senin, 12 Mei 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Polisi Buka Suara terkait Dokter Tak Bisa Lewat Penyekatan Meski Punya Surat Dinas

Selasa, 6 Juli 2021 16:43 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang nakes melayangkan protes akibat terjebak penyekatan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jakarta.

Ia mengaku tidak diperbolehkan lewat oleh petugas meskipun memiliki surat dinas sertakartu anggota Ikatan Dokter Indonesia.

Baca: Nakes ikut Terjaring Razia Masker di Sukabumi saat PPKM Hari Ketiga, Dihukum Push Up oleh Petugas

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengaku akan melakukan evaluasi atas kejadian itu.

Cerita itu diungkap oleh akun Twitter @AldhiTR pada Senin (5/7/2021) sekira pukul 09.05 WIB.

Dalam cuitannya, akun @AldhiTR mengaku tak diizinkan lewat saat berada di pintu keluar Tol Sudirman, Jakarta.

Padahal, pria yang berprofesi sebagai dokter ini bermaksud untuk bertugas di sebuah rumah sakit.

Akun @AldhiTR pun mengaku telah memperlihatkan kartu anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta surat dinasnya sebagai dokter.

Baca: Nakes di RSUD Banten Sudah 9 Bulan Belum Terima Insentif, Masih Konfirmasi RSUD dan Dinkes

Namun, petugas kepolisian yang berjaga tetap menahannya untuk keluar dari area penyekatan.

Cuitan itu juga menandai akun Twitter relawan Covid-19 yang juga influencer, dokter Tirta Mandira Hudha.

"Gimana ini @tirta_hudhi udah pake surat jalan sama kartu IDI tetep ga tembus. Padahal mau jalan dinas loh bukan mau jalan jalan. Pak polisinya tetep gamau denger penjelasan tuh. Saya juga kalo ga panggilan hati buat kerja yang kontak langsung sama pasien covid juga mending di rumah aja deh pak. @TMCPoldaMetro," tulisnya.

Kemudian, dokter Tirta menanggapi keluhan itu dan telah meneruskannya kepada Polda Metro Jaya.

"Udah saya teruskan ke temen2 di poldametro. Semoga segera ditanggapi dan dibrief. Bahwa dokter tetap boleh lewat," tulis akun @tirta_hudhi dalam cuitannya.

Tak lama, cuitannya pun ditanggapi oleh akun resmi Polda Metro Jaya yang akan menindaklanjuti keluhannya itu.

Sementara menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menuturkan, keluhan dari masyarakat ini akan menjadi evaluasi bagi Polri.

Ia menyebut terhambatnya para pekerja di sektor esensial ini akibat beberapa masyarakat yang belum sadar bahaya dari Covid-19.

Dikutip dari Tribunnews.com, Yusri mengungkapkan bahwa pihaknya masih menemukan warga yang memaksakan diri untuk beraktivitas di luar.

"Masih banyak warga yang masih memaksakan diri mau jalan-jalan, padahal sudah disosialisasikan, 28 titik termasuk jalan tol."

"Yang boleh masuk cuma esensial dan kritikal," kata Yusri kepada wartawan, Senin (5/7/2021).

Akibatnya, banyak pekerjaan di sektor esensial menjadi terhambat oleh kendaraan yang sudah jelas tak diperbolehkan.

"Banyak saudara kita nakes di rumah sakit dan petugas bank yang diperbolehkan itu terhambat, sehingga banyak keluhan kepada kami," paparnya.

Untuk itu, ia kembali mengingatkan agar para pekerja non esensial tidak nekat keluar rumah.

"Ini jadi evaluasi kami. sekali lagi kami tekankan, dua sektor itu diperbolehkan, esensial dan kritikal yang non esensial sebaiknya tidak usah," tegasnya.

Yusri kembali mengimbau, bagi pekerja non esensial yang dipaksa atasan untuk tetap bekerja, bisa lapor kepada Satgas Covid-19 setempat.

"(Ada masyarakat) Belum mau ingat bahwa memang bahaya Covid-19 ini. Sekali lagi tolong kalau memang non esensial tidak boleh atau ditutup cukup kerja di rumah saja," kata Yusri.(*)

Baca juga berita terkait di sini

(Tribun-video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Dokter Tak Diperbolehkan Lewat saat Penyekatan PPKM Darurat, Polisi: Ini Jadi Evaluasi Kami

# nakes # Kabid Humas Polda Metro Jaya # Satgas Covid-19 # dokter Tirta # Kombes Yusri Yunus

Editor: Aprilia Saraswati
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved