Terkini Nasional
Siap Tampung 1 Juta Mahasiswa, Universitas Terbuka Usul ke Presiden Program Wajib Kuliah Gratis
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir.
TRIBUN-VIDEO.COM, PAMULANG - Pada ulang tahunnya yang ke-37, Universitas Terbuka (UT) berani menggagas usulan besar ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencanangkan program wajib kuliah gratis.
Usulan tersebut diutarakan Rektor UT, Ojat Darojat saat pada pembukaan Dies Natalis ke-37 UT di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Jalan Cabe Raya, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (24/6/2021).
"Dulu kita mengenal wajib belajar sembilan tahun. Kemudian dilanjutkan wajib belajar 12 tahun, maka pada saat ini ketika pemerintahan Bapak Jokowi jilid dua yang memfokuskan pada kualitas SDM unggul, kami dari kampus Universitas Terbuka menggagas sekaligus mengusulkan kepada pemerintah program wajib kuliah," kata Ojat saat berpidato di acara yang juga dihadiri Ketua MPR, Bambang Soesatyo itu.
Gagasannya bukan isapan jempol, Ojat menjabarkan, menurutnya ada dua alasan mayor mengapa seseorang tidak bisa kuliah.
Yang pertama terkait masalah ekonomi, karena keterbatasan dana, dan yang kedua lantaran persoalan jarak, atau letak geografis.
Dengan sistem pembelajaran jarak jauh berbasis learn management system (LMS) dan biaya murah yang selama ini konsisten dijalankan, UT menjadi jawaban atas dua masalah itu.
"Atas dasar itulah sejak 37 tahun lalu, UT dihadirkan pemerintah untuk menjawab dua persoalan tersebut, pertama UT konsisten menyelenggarakan pendidikan berkualitas dengan biaya terjangkau, diharapkan, sehingga semua masyarakat diharapkan memiliki kesempatan mengikuti pendidikan tinggi," ujar Ojat.
Perkara biaya dalam program wajib kuliah gratis yang disampaikan, Ojat juga memaparkan kebutuhan pendanaannya dengan sederhana.
Dengan model pembelajaran komprehensif jarak jauh untuk mahasiswa, UT hanya membutuhkan terpenuhinya biaya operasional tahunan.
Baca: Dialog Bersama Universitas Terbuka Belajar Sesuai Gayamu
Baca: Dialog Bersama Universitas Terbuka: Siapa Saja Bisa Kuliah di UT Surakarta
Ojat menganggarkan UT hanya membutuhkan biaya Rp 1,5 triliun per tahun.
"Jadi jangan dilihat per mahasiswa sekian, jangan, enggak perlu itu, tapi dilihat besaran operasional selama setahun berapa."
"Nah katakan UT setahun Rp 1,5 triliun, sudah itu dibelanjain pemerintah atau kepada lembaga-lembaga CSR, nanti mahasiswannya berapapun yang masuk ke UT, dilayani sama UT," papar Ojat.
Saat ini, UT menampung 320.000 mahasiswa, dan Ojat menggaransi pihaknya mampu menampung 1 juta mahasiswa dengan operasional Rp 1 triliun per tahun.
"Memang kita belum mengkalkulasi secara akurat, tetapi dengan kapasitas yang kita miliki saat ini kita bisa menampung sampai 1 juta mahasiswa. Dalam konteks ini UT supaya lebih maksimal juga pemerintah harus hadir," ujarnya.
Ojat menggarisbawahi, penambahan kapasitas sampai 1 juta mahasiswa juga membutuhkan tangan pemerintah dengan memperluas jaringan internet hingga ke daerah pelosok.
Jika wajib kuliah gratis berjalan, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia bisa diakselerasi.
"Sekarang kan kita tertinggal jauh oleh Thailand dan Malaysia. Dan dengan wajib kuliah dan gratis maka otomatis akan diakselerasi cepat. Itu baru terobosan baru, ini harus sampai ke Bapak Presiden, harus sampai ke Mas Menteri, bagaimana mereka mengoptimalkan peran UT di masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas SDM tanah air," paparnya.
Sementara, Ketua MPR Bambang Soesatyo, yang turut hadir pada acara tersebut, mengapresiasi berjalannya metode kuliah jarak jauh ala UT yang sudah berlangsung selama ini.
"Bahwa metode yang selama ini dilakukan oleh UT ini telah mendunia. Ini justru sekarang orang mengacu pada metodologi yang dilakukan Universitas Terbuka."
"Untuk mencapai merdeka belajar aebagaimana disampaikan Mas Menteri, murah meriah semua bisa terjangkau, ya dengan melalui upaya pembelajaran jarak jauh sebagaimana yang selama ini dilakukan UT," kata pria yang karib disapa Bamsoet itu.
Politikus Golkar itu sepakat dengan cita-cita UT menjadi perguruan tinggi negeri yang inklusif hingva terbuka kesempatan bagi mereka yang terkendala ekonomi dan jarak.
"Karena dari jumlah lulusan SMA, SMK masih banyak yang tidak memiliki kesempatan meneruskan jenjang pendidikannya termasuk yang terkendala karena harus bekerja karena tuntutan ekonomi."
"Oleh karenanya di UT ini belajar sambil bekerja adalah solusi terbaik untuk mencapai peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih berkualitas," pungkas Bamsoet.
Selain Dies Natalis, UT juga menyelenggarakan Diskusi Ilmiah, Pskan Olahraga dan Seni Nasional (Disporseni) secara luring di UTCC dan diikuti secara daring oleh seluruh pegawai UT di kantor pusat dan di 39 UT Daerah di Indonesia, mahasiswa UT di dalam dan luar negeri serta mahasiswa PTS/PTN mitra secara nasional.(*)
# Universitas Terbuka # kuliah gratis # Presiden Jokowi
Video Production: Muhammad Ulung Dzikrillah
Sumber: TribunJakarta
Terkini Nasional
Demi Bela Jokowi! Peradi Datang Serahkan 16 Barang Bukti ke Polisi soal Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
22 jam lalu
Terkini Nasional
Rocky Gerung Curiga Isu Ijazah Palsu Jokowi Sengaja Dirawat hingga Heboh, Dinilai Demi Wapres Gibran
5 hari lalu
Terkini Nasional
Tak Bela Gibran? Jokowi Justru Halalkan usulan Pemakzulan Sang Wapres: Boleh-boleh Saja, Aspirasi
Senin, 5 Mei 2025
Terkini Nasional
Jokowi Terancam Pidana? Mahfud MD Blak-Blakan soal Ijazah Palsu: "Sah Presiden, Tapi Masuk Bui!"
Minggu, 4 Mei 2025
Terkini Nasional
Usulan Roy Suryo untuk Jokowi! Minta Keaslian Ijazah Diuji di Singapura untuk Cegah Adanya Rekayasa
Minggu, 4 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.