Kamis, 15 Mei 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Pedagang yang Diduga Patok Harga Mahal untuk Pecel Lele Buka Suara, Ungkap Fakta Lain Kejadiannya

Selasa, 1 Juni 2021 07:11 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Pihak Satpol PP Kota Yogyakarta memanggil tiga pemilik warung makan di Jalan Perwakilan yang diduga melakukan aksi nuthuk alias memberikan harga tak wajar pada wisatawan pada Senin (31/5/2021).

Salah satu pedagang yang dipanggil lantas membuat pengakuan terkait kejadian yang viral di media sosial itu.

Pedagang tersebut lantas membantah beberapa hal yang diungkap wisatawan yang merasa mendapatkan harga tak wajar untuk seporsi pecel lele.

Salah satu pedagang yang dipanggil Satpol PP, Yanto meminta maaf karena menimbulkan masalah.

Hanya saja, ia mengaku bahwa warung makan yang mematok harga pecel lele terlalu tinggi bukanlah miliknya.

Yanto mengaku, dipanggil satpol PP karena memasang banderol yang serupa, sehingga dianggap terlalu mahal untuk wisatawan.

"Jadi, kita mengakui, kita minta maaf pada masyarkat ya, karena sudah mencoreng Yogya. Kita menerima sanksi tiga hari tutup, insyaallah ikhlas," ungkapnya.

Yanto mengungkapkan, harga makanan di warungnya tergolong tinggi karena ia bukan seorang pedagang kaki lima (PKL).

Meski begitu, Yanto mengatakan siap melaksanakan ketika Pemkot meminta harga distandarkan.

"Karena kita beda dengan yang kaki lima, kita berada di pertokoan, resto, bedanya itu. Setiap pembeli yang datang juga kita tunjukkan kok, di sini harganya segini, sudah kita pasang daftar harganya di sana," cetusnya.

Baca: Oknum Pedagang Nuthuk Pecel Lele Malioboro Ditemukan, Ternyata Baru Berjualan 2 Bulan

Baca: Viral Video Pecel Lele Seharga Rp37 Ribu, Penjual Ternyata Baru 2 Bulan Buka & Kini Diberi Sanksi

"Cuma, karena diminta sama, kita tetap standarkan, kita samakan, sehingga Yogya tidak gaduh, tetap aman untuk berwisata. Jadi, hari ini semua menu kita ubah, kita akan standarkan dengan yang ada," lanjut Yanto.

Yanto juga mengklarifikasi bahwa tiga warung tersebut, tidak menjual pecel lele secara terpisah dengan lalapan layaknya tudingan akun Tiktok @auliaroket.

Ia menjelaskan, pecel lele yang dibanderol Rp20 ribu, sebenarnya sepaket dengan lalap dan sambal.

Yanto lantas mengaku, tambahan lalapan Rp10 ribu lantaran yang bersangkutan minta sendiri.

Harga lalapan Rp10 ribu juga diakui Yanto lantaran kapasitas yang diberikan untuk empat orang.

"Sebelumnya harga kita Rp20 ribu, lele plus lalapan, terus sama nasi jadi 27 ribu. Kenapa yang Rp10 ribu ada lalapan, karena dia minta sendiri. Lalapan yang Rp10 ribu itu juga untuk kapasitas empat orang. Kalau dia ndak memesan lalapan lagi, ya tidak kita kasih," ucapnya.

Terpisah, Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Jalan Perwakilan, Adi Kusuma menyampaikan, masalah ini sudah selesai.

Ketiga pemilik warung makan juga telah dipanggil dan mendapat pembinaan.

Sehingga, ia berharap, tidak muncul kegaduhan dan kembali kondusif.

"Sudah diatur pihak-pihak terkait, sudah dapat pembinaan, sudah mengklarifikasi juga. Jadi, mohon agar semua pihak meredam. Kalau ada salah pedagang di area Malioboro, mohon dimaafkan," pungkasnya.

Diketahui, keluhan sang wisatawan wanita itu sebelumnya viral di media sosial karena merasa mendapatkan harga yang terlalu mahal untuk seporsi makan pecel lele.

Dalam pengakuannya, wisawatawan itu mengaku harus merogoh kocek sebesar Rp37 ribu untuk satu porsi makanan.

Di mana Rp20 ribu untuk lele, kemudian Rp7 ribu untuk nasi putih, dan Rp10 ribu untuk lalapan.

Padahal normalnya, harga lesehan di sekitaran Malioboro, Yogyakarta hanya berkisar Rp15 ribu sampai Rp18 ribu saja.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Dipanggil Satpol PP Kota Yogya, Ini Klarifikasi Pedagang di Jalan Perwakilan Soal Harga Pecel Lele

# Malioboro  # Satpol PP Kota Yogyakarta # pedagang # pecel lele

Editor: Aprilia Saraswati
Reporter: Nila
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved