Seperti Digigit Nyamuk, Pemuda di Boltim Ini Ketagihan Donor Darah
Laporan Wartawan Tribun Manado, Aldi Ponge
TRIBUN-VIDEO.COM, TUTUYAN - Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melakukan aksi donor darah di Lapangan Pondabo Desa Tutuyan, Boltim, Sulawesi Utara, Rabu (5/4/2017).
Fauzi Binol (18) mengaku, pertama kali mendonorkan darahnya.
Tak ada rasa takut di wajahnya.
"Ternyata hanya seperti digigit nyamuk," ucapnya kepada Tribun Manado.
Dia datang bersama dua teman sekelasnya di SMA Tutuyan.
Mereka hanya mengetahui informasi donor darah tersebut dari Facebook.
"Pak guru mengajarkan kalau donor darah itu baik untuk kesehatan rubuh.
"Katanya seperti sepeda motor harus ganti oli," jelasnya.
Dia pun ke depan akan mengikuti kegiatan donor darah.
Dia pun akan mengajak teman-temannya untuk mendonorkan darah.
"Saya senang karena darah ini akan menolong orang lain," katanya.
Kepala Markas PMI Cabang Boltim, Indra Gaib mengatakan kegiatan tersebut dilakukan bekerja sama dengan unit transfusi dara Bolmong di Kotamobagu.
"Ada 61 kantong yang berhasil didapat hari ini," jelasnya.
Tonton juga:
Seorang Wanita Selamat Saat 20 Mobil Dihantam Satu Truk Gara-gara Rem Blong
Kecelakaan Marquez di Latihan Bebas Pertama MotoGP Argentina 2017
Dia mengungkapkan Boltim daerah terendah pendonor darah di Bolaang Mongondow Raya.
Padahal warga Boltim merupakan daerah tertinggi mengajukan permintaan darah.
"Kami akan terus melakukan sosialisasi terkait manfaat donor darah ke masyarakat," bebernya.
Petugas UTD Bolmong Hartono Kartono mengatakan mendonorkan darah bermanfaat bagi kesehatan jantung dan ginjal.
"Kerja ginjal membersihkan darah jadi ringan," ucapnya.
Pihaknya masih akan memeriksa darah tersebut agar terhindar dari infeksi virus HIV AIDS, hepatitis B, hepatitis C, dan sifilis.
"Ada warga yang menanyakan kenapa bayar.
"Itu bukan untuk bayar darah tapi biaya pemeriksaan terhadap empat penyakit, biaya operasional, dan pengadaan kantong," jelasnya.
Katanya sesuai peraturan gubernur biaya satu kantong darah sebesar Rp 360 ribu.
Besaran biaya tersebut berlaku sejak tiga tahun silam.
"Warga mendonorkan darah atau tidak tetap sama Rp 360 ribu per kantong.
"Harga ini terendah se-Indonesia, bahkan kami tahun lalu masih menerapkan Rp 300 ribu," jelasnya.
Simak selengkapnya dalam tayangan video di atas.(*)
Video Production: fajri digit sholikhawan
Sumber: Tribun Manado
Tribunnews Update
Detik-detik Gempa 7,6 Magnitudo Guncang Sulut dan Berpotensi Tsunami, Warga Berlarian Keluar Ruangan
2 hari lalu
Live Update
Sidang Kasus Korupsi Dana Hibah GMIM, PN Manado Periksa 3 Saksi Termasuk Ketua Yayasan AZR Wenas
4 hari lalu
Tribun-Video Update
Program MBG Pemerintahan Prabowo di Manado Dinilai Efektif: Jadi Edukasi Pentingnya Gizi Anak-anak
5 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.