Sabtu, 10 Mei 2025

HOT TOPIC

Ibu di Bogor yang Tuduh Tetangga Pelihara Babi Ngepet Diusir, Ternyata Paranormal dan Ingin Terkenal

Minggu, 2 Mei 2021 21:18 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM- Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan penemuan seekor babi yang disebut-sebut sebagai babi jadi-jadian atau babi ngepet.

Peristiwa itu terjadi di Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Setelah penyelidikan polisi, terungkap bahwa kejadian itu hanya rekayasa seorang warga bernama Adam Ibrahim.

Adam Ibrahim dan delapan temannya mengarang cerita agar kampungnya terkenal dan ramai.

Di balik hoaks kejadian penemuan babi ngepet di Depok itu, sosok Ibu-ibu bernama Wati menjadi viral.

"Pengangguran, Tapi Banyak Uang"

Sosok Wati terkenal setelah melontarkan sejumlah kalimat yang menuai banyak komentar dari masyarakat.

Ia mengklaim punya tetangga yang membuat curiga.

Sebab, tetangga Wati disebut pengangguran, tapi uangnya banyak.

"Dari kemarin saya sudah pantau, Pak. Orang ini dia berumah tangga, dia nganggur, tapi uangnya banyak."

"Saya sudah lewat rumahnya, sudah saya lemparin sesuatu di depan rumah biar ketahuan," ujar Wati dalam potongan videonya yang viral tersebut.

Wati bahkan menuduh tetangga yang pengangguran ini memiliki pesugihan babi ngepet.

Video Wati itu beredar bersamaan dengan video tertangkapnya seekor babi yang disebut babi ngepet alias babi jadi-jadian di Kampung Bedahan, Sawahan, Depok.

Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata babi yang sudah disembelih oleh warga memang binatang sebenarnya alias anakan babi.

Tak pelak, ucapan Wati itu menuai respons masyarakat yang justru balik mencibirnya.

Baca: Warga Tak Sakit Hati dengan Pelaku Hoaks Babi Ngepet, Mantan Ketua RW: Biar Polisi yang Menindak

Tak Berkaitan dengan Isu Babi Ngepet

Setelah video tuduhannya viral, Wati sempat mengunggah video klarifikasi.

Ia mengaku tak terima karena disebut fitnah.

"Buat semuanya yang ada di grup manapun. Saya cuma mau bilang, tuduhan dan ucapan kalian di bulan suci Ramadhan ini, buat saya terima kasih banyak," Wati.

Ia juga menegaskan tidak ada sangkut pautnya dengan isu babi ngepet di Depok.

"Saya mau tegasin, kalau saya tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan yang namanya bagong atau babi ngepet yang ada di kampung Bedahan."

"Jadi bukan saya, keluarga saya apalagi suami saya, yang bersangkut paut dengan bagong itu," tegasnya.

Bahkan Wati tak segan akan melaporkan netizen yang menyebutnya telah memfitnah ke kantor polisi.

"Ucapan dan kata-kata itu bisa mencemarkan nama baik saya dan saya bisa melaporkannya," tegasnya.

Berujung Minta Maaf

Bukannya mendapat simpati, video kedua Wati itu justru kembali mendapat cibiran.

Sosok Wati kembali muncul, tapi kali ini untuk meminta maaf atas apa yang diucapkannya.

Sambil ditemani Ketua RW setempat, Wati menyampaikan permintaan maafnya jika telah menyakiti hati tetangganya.

"Assalamualaikum wr wb, buat warga Kampung Baru Ragajaya."

"Pokoknya buat semua warga Kampung Baru yang saya tidak sebutkan satu per satu karena saya tidak apal," kata Wati.

"Saya mau minta maaf atas video tadi yang saya ucapkan."

"Seribu minta maaf dari ujung kaki sampai ujung kepala saya bener-bener minta maaf," tambah dia dalam video yang beredar di media sosial.

"Sekali lagi saya minta maaf, itu adalah kesalahan dari air ludah saya atau lidah saya."

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya kalau memang ini menyakitkan warga Kampung Baru atau Ragajaya ya, saya terima kasih dan meminta maaf," sambung Ibu Wati.

Masih dari video itu, terungkap, Wati adalah sosok pendatang di kampungnya dan hanya mengontrak.

Diketahui, Wati mengontrak di Kampung Baru, Desa Ragajaya, Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Paranormal yang Sepi Pelanggan

Ternyata, Wati membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya.

Hal ini disampaikan Ketua RW 10 Kampung Baru, Syarif Nurzaman.

"Walaupun dia warga saya, tapi saya tidak bisa pantau satu per satu, kan."

"Setahu saya dia pasang plang pengobatan alternatif, katakanlah paranormal," ujar Syarif Nurzaman dikutip dari TribunJakarta.

Ucapan Syarif terbukti dengan sebuah plang di depan gang kontrakan Wati yang bertuliskan "pengobatan alternatif dll, Maryanti/Wati."

Walaupun membuka praktik pengobatan alternatif, tapi Syarif mengatakan, belum ada satu pun warganya yang berobat ke Wati.

"Warga kampung sini sih belum ada yang berobat ke dia," bebernya.

Secara pribadi, Syarif menuturkan, pernyataan Wati yang merupakan salah satu warganya tersebut tidak masuk akal dan hanya mencari sensasi.

Syarif menilai, Wati adalah sosok yang ingin 'menunjukkan' dirinya agar lebih terkenal.

"Ibu Wati itu sebetulnya kalau buat pribadi saya, dia hanya orang yang ingin menunjukan dirinya, paranormal lah."

"Bu Wati membawa nama Kampung Baru ketika menuduh babi ngepet, orang Kampung Baru merasa tercemarkan."

"Dia cuma mau populer doang bahwa dia paranormal," timpalnya lagi.

Baca: Hoaks Babi Ngepet di Sawangan, Depok Sempat Dipercaya, Pemuda Setempat Mengaku Resah

Coba Bunuh Diri seusai Diusir Warga

Setelah video ucapan dan permintaan maaf Wati viral, ternyata warga di kampungnya banyak yang geram.

Mereka melihat Wati memberikan klarifikasi dengan ekspresi yang tampak seperti 'tidak berdosa."

Alhasil setelah permintaan maaf, warga justru tambah gregetan bahkan hampir menggeruduk kontrakan Wati.

"Ekspresi Ibu Wati yang kesannya tidak berdosa, tidak bersalah, itu malah memancing warga lebih gregetan lah gitu," ucap Syarif Nurzaman.

Saking gregetnya, warga langsung mendatangi rumah Syarif meminta izin menggeruduk kediaman Wati.

Untungnya, Syarif bisa mereda kekesalan warganya.

"Ada yang lapor mau geruduk akhirnya saya lerai. Kata saya jangan, lebih baik cari solusi terbaik, warga akhirnya minta Ibu Wati diusir dari kampung sini,” ujarnya.

Syarif meminta warga sabar dan membiarkannya berkomunikasi langsung dengan Wati.

Namun reaksi Wati tak disangka saat Syarif mendatanginya.

"Saya hanya berpesan warga, jangan ada yang berinteraksi dengan Ibu Wati."

"Cukup hanya saya dan jangan terjadi apa-apa di lingkungan saya."

"Akhirnya saya sampai ke ibu Wati, dia tidak terima," tuturnya.

Syarif mengatakan, Wati sempat mencak-mencak dan mengamuk, bahkan hingga mencoba bunuh diri.

Hingga pada akhirnya, warga meminta Wati angkat kaki dari kampungnya karena dinilai telah mencoreng nama baik.

Tinggal di Rumah Mertua

Seorang warga, Kajor menjelaskan pengusiran terhadap Wati dilakukan berdasarkan hasil musyawarah lingkungan.

Hasilnya, warga meminta Wati angkat kaki dari kontrakannya yang berlokasi di RT 2 RW 10 Kampung Baru, Desa Ragajaya, Bojonggede, Kabupaten Bogor.

"Dari musyawarah lingkungan itu, warga meminta Ibu Wati pergi dari kampung sini, cuma itu saja," ucap Kajor dikutip dari TribunnewsBogor, Jumat (30/4/2021).

Wati diusir karena warga sakit hati dengan apa yang dilontarkannya soal tuduhan babi ngepet.

Selain itu, warga merasa Wati telah mencemari nama baik Kampung Baru karena ucapannya.

"Karena isu yang berkembang itu kan yang menjadi babi adalah warga Kampung Baru. Jadi warga Kampung Baru tersinggung dan marah," kata Kajor.

Alhasil, Ibu Wati yang sudah setahun ngontrak di alamat tersebut terpaksa angkat kaki dan kini tinggal bersama mertuanya.

Isu babi ngepet di Depok, Jawa Barat yang ternyata rekayasa berbuntut panjang.

Seorang ibu di Kabupaten Bogor menuduh tetangganya pengangguran tapi memiliki banyak uang.

Bahkan ia menuding tetangganya menggunakan pesugihan babi ngepet alias babi jadi-jadian.

Tak pelak, ucapan Wati itu justru balik menuai cibiran.

Puncaknya, Wati diusir warga hingga terpaksa angkat kaki dari kontrakan. (*)

Baca berita terkait lainnya

Reporter: Fina RakhmatulMaula
Video Production: Bhima Taragana
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Bogor   #Depok   #babi ngepet   #paranormal   #Jawa Barat   #Bojonggede

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved