Senin, 12 Mei 2025

Terkini Daerah

Nasi Balap Puyung, Menu Spesial MotoGP Indonesia dari Lombok

Jumat, 12 Maret 2021 22:29 WIB
Tribun Lombok

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUN-VIDEO.COM – Selain memiliki alam indah dan keragaman budaya, Pulau Lombok juga memiliki beragam kuliner khas yang memanjakan lidah.

Salah satunya ‘Nasi Balap Puyung’ di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Nasi ini memiliki cita rasa khas pedas yang melegenda di Pulau Lombok.

Karena itu, Nasi Balap Puyung akan dijadikan makanan khas Lombok pada ajang balap dunia MotoGP Indonesia, di KEK Mandalika, Lombok Tengah.

‘Nasi Balap Puyung Inaq Esun’ terletak di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.

1. Bisa dijelaskan seperti apa kekhasan Nasi Balap Puyung ini?

Suguhan nasi balap Puyung sangat sederhana. Hanya berisi nasi putih dengan lauk ayam suwir kering, ayam suwir bumbu, kedelai goreng, dan sambal pedas.
Sebagai pelengkap dan untuk menambah variasi, banyak yang menyajikan Nasi Balap Puyung dengan lapis daun pisang, ditambah kering kentang, oseng buncis, dan telur asin.

Tapi di tempat aslinya, di Desa Puyung, Lombok Tengah, nasi balap ini hanya ayam suwir, sambal, dan kedelai goreng. Tapi cita rasa gurih dan pedasnya ‘nendang’ banget. Benar-benar menggoyang lidah.

Meski punya cita rasa pedas, namun nasi balap puyung kerap dijadikan menu sarapan. Sehingga warung-warung Nasi Puyung di Lombok buka sejak pagi hingga malam hari.

2. Jika jalan-jalan ke Lombok, dimana kita bisa mencicipi Nasi Balap Puyung?

Nasi Balap Puyung bisa anda temui hampir di setiap daerah di Pulau Lombok. Banyak warung menjual nasi Puyung. Namun jika ingin merasaka cita rasa alsi Nasi Puyung, Tribuners bisa datang ke warung “Nasi Balap Puyung Inaq Esun” di Dusun Lingkungan Daye, Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.

Jika berangkat dari Mataram jaraknya sekitar 24,8 kilimeter dengan jarak tempuh 35 menit. Jika dari Bandara Lombok, jaraknya lebih dekat lagi, hanya butuh waktu sekitar 10-15 menit.

Lokasi warung Nasi Balap Puyung Inaq Esun berada di tengah perkampungan. Untuk sampai ke tempat ini, Tribuners harus masuk ke gang perkampungan, hanya bisa dilalui dengan sepeda motor dan jalan kaki sejauh 100 meter.

Bila datang menggunakan mobil, Anda harus parkir di tapi jalan raya Mataram-Praya.

Warung Nasi Inaq Esun ini berupa rumah di gang sempit. Namun para pecinta kuliner tidak pernah sepi datang makan ke tempat ini.

Turis asing dan maupun turis nusantara sebelum pandemi Covid-19 berduyun-duyun ke tempat ini. Mereka ingin mencicipi Nasi Puyung asli warisan Inaq Esun.

3. Bisa diceritakan bagaiamana sejarah Nasi Balap Puyung Inaq Esun yang melegenda di Lombok ini?

Nasi Balap Puyung merupakan salah satu kuliner khas Lombok yang telah melegenda.

Nasi Balap Puyung ini pertama kali dibuat Inaq Esun. Pada tahun 1973, disamping menjual ikan ke pasar Kebon Roek Mataram, Inaq Esun juga membuat makanan khas yang dibungkus daun pisang. Agar tahan lama, hidangan ini hanya berisi ayam pelecingan dan serundeng. Cita rasa pedas khas Sasak tetap melekat sejak dulu.

Nasi ini pertama kali diperkenalkan dengan nama ‘Nasi Kaput Inaq Esun’. Dia menjual dagangannya dari pasar ke pasar, meski kala itu dengan sistem barter dengan barang kebutuhan lainnya.

Baca: TRIBUN TRAVEL UPDATE: Mencicipi Nasi Balap Puyung, Menu Spesial MotoGP Indonesia dari Lombok

Baca: Sensasi Berlibur di Private Beach Pantai Mentigi Lombok Utara, Tiket Masuk Pantai Gratis

Saat itu, Inaq Esun harus tekun dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Meski dengan penghasilan kecil, tanpa sadar dia telah mempopulerkan makanan khas yang dia buat sendiri.

Kala itu, nasi bungkus buatan Inaq Esun mulai banyak dicari. Meski pelanggannya hanya para pedagang pasar dan para sopor angkot.

Seiring berjalannya waktu, nasi bungkus Inaq Esun semakin terkenal seantero Pulau Lombok dengan cita rasa khasnya.

Baru pada tahun 1990-an, makanan ini mulai dia jual di rumahnya sendiri di Lingkungan Daye, Desa Puyung, Jonggat, Lombok Tengah.

Sejak saat itu nasinya semakin dikenal sampai saat ini. Nasi Balap Puyung masih eksis dan diteruskan anak dan cucu Inaq Esun dan menjadi salah satu destiansi wisata kuliner di Lombok.

Harga nasi balap ini sangat terjangkau. Satu porsi nasi puyung hanya Rp 20 ribu.

4. Kalau boleh tahu kenapa disebut makanan ini disebut Nasi Balap?

Disebut ‘nasi balap’ karena kala itu daerah Puyung dikenal sebagai daerah balap liar. Salah satu pembalap adalah cucu Inaq Esun.

Sampai satu saat, cucu Inaq Esun menang dalam balap liar tersebut. Dia pun merayakan kemenangan dengan mentraktir teman-temannya di warung neneknya yakni warung Inaq Esun.

Mulai saat itulah tercetus nama baru yakni ‘Nasi Balap Puyung’ sebagai ganti nama “warung Inaq Esun’. Kata Puyung diambil dari nama desa mereka yakni Desa Puyung.

Karena ketenarannya, Nasi Balap Puyung banyak ditiru pedagang nasi lain. Mereka juga mendirikan warung dengan nama ‘Nasi Balap Puyung’. Meski demikian Nasi Balap Puyung Inaq Esun tetap dicari pecinta kuliner sampai saat ini.

5. Informasinya Nasi Balap Puyung akan menjadi kuliner khas pada event MotoGP Indonesia, di kawasan Mandalika, Lombok?

Benar. Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah saat ini tengah menyiapkan hidangan Nasi Balap Puyung sebagai ikon hidangan khas Lombok pada event MotoGP yang rencananya digelar tahun 2021 ini, di Lombok Tengah.

Pemerintah akan menyiapkan agar hidangan ini lebih tahan lama dan cocok di lidang semua kalangan. Bahkan akan dikemas agar Nasi Balap Puyung tahan dibawa pulang sebagai oleh-oleh dari Lombok.(*)

Editor: fajri digit sholikhawan
Video Production: Dimas HayyuAsa
Sumber: Tribun Lombok

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved