Tribunnews WIKI
Obesitas, Kondisi Kronis akibat Penumpukan Lemak dalam Tubuh yang Sangat Tinggi
TRIBUN-VIDEO.COM - Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi.
Obesitas terjadi karena asupan kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori, sehingga kalori yang berlebih menumpuk dalam bentuk lemak.
Apabila kondisi tersebut terjadi dalam waktu yang lama, maka akan menambah berat badan hingga mengalami obesitas.
Masalah obesitas semakin meningkat di dunia.
Hal ini menjadi tantangan yang besar dalam mencegah pertumbuhan penyakit kronis di dunia.
Obesitas juga dipicu pertumbuhan industri dan ekonomi, serta perubahan gaya hidup, asupan nutrisi yang semakin banyak dari makanan olahan, atau diet dengan tinggi kalori.
Berdasarkan data WHO tahun 2016, sekitar 650 juta penduduk berusia dewasa mengalami obesitas, sedangkan 340 juta anak-anak dan remaja usia 5 hingga 19 tahun mengalami berat badan berlebih.
Di Indonesia sendiri, pada tahun 2010, diperkirakan terdapat 23% orang dewasa mengalami obesitas, dan wanita lebih banyak yang mengalaminya dibanding dengan pria.
Masalah obesitas ini terkait dengan peningkatan jumlah kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, serta beberapa penyakit kanker.
Jumlah kematian penderita obesitas yang disertai sejumlah penyakit tersebut lebih banyak dibanding penderita dengan berat badan yang normal.
Penyebab
Obesitas terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kalori tanpa melakukan aktivitas fisik untuk membakar kalori berlebih tersebut.
Kalori yang tidak digunakan itu selanjutnya diubah menjadi lemak di dalam tubuh, sehingga membuat seseorang mengalami pertambahan berat badan hingga akhirnya obesitas.
Selain itu, pengaruh genetik, perilaku dan hormonal pada berat badan juga menjadi salah satu penyebab obesitas.
Obesitas dapat ditelusuri ke penyebab medis, seperti sindrom Prader-Willi, sindrom Cushing, penyakit dan kondisi lainnya.
Meski begitu, gangguan ini jarang terjadi.
Secara umum, penyebab utama obesitas adalah jarang beraktivitas serta pola makan dan kebiasaan makan yang tidak sehat.
Faktor-faktor lain penyebab obesitas adalah:
• Faktor keturunan atau genetik
• Efek samping obat-obatan
• Kehamilan
• Kurang tidur
• Pertambahan usia
• Penyakit atau masalah medis tertentu
Diagnosis
Anamnesis akan ditanyakan mengenai riwayat berat badan sebelumnya, upaya penurunan berat badan, kebiasaan olahraga, pola makan, kondisi lain apa yang miliki, obat-obatan, tingkat stres, dan masalah lain tentang kesehatan.
Riwayat kesehatan keluarga juga ditinjau untuk melihat adanya faktor resiko.
Pemeriksaan fisik umum termasuk mengukur tinggi badan, memeriksa tanda-tanda vital, seperti denyut jantung, tekanan darah dan suhu, mendengarkan hati dan paru-paru, dan memeriksa abdomen.
Hal ini harus dilakukan paling tidak setahun sekali.
Setelahnya, untuk menentukan tingkat obesitas, maka berat badan dan tinggi badan diukur guna memeriksa indeks massa tubuh (BMI).
Pengukuran tersebut harus dilakukan minimal setahun sekali.
BMI juga membantu menentukan risiko kesehatan keseluruhan dan perawatan apa yang mungkin sesuai.
Selanjutnya, mengukur lingkar pinggang atau lemak visceral.
Kemudian, memeriksa masalah kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
Tes darah penting dilakukan untuk melihat faktor risiko dan gejala yang dapat dialami.
Tes tersebut mungkin termasuk tes kolesterol, tes fungsi hati, glukosa puasa, tes tiroid dan lain-lain.
Mungkin juga direkomendasikan tes jantung tertentu, seperti elektrokardiogram.
Komplikasi
Penumpukan lemak tubuh ini meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan serius, seperti penyakit jantung, diabetes, atau hipertensi.
Obesitas juga dapat menyebabkan gangguan kualitas hidup dan masalah psikologi, seperti kurang percaya diri hingga depresi.
Pengobatan
Memiliki pola makan sehat, diet rendah kalori, dan olahraga secara teratur adalah cara terbaik untuk mengobati obesitas.
Lakukan diet berisi makanan seimbang, mengontrol kalori, dan juga melakukan aktivitas fisik untuk meningkatkan pembakaran energi dan cadangan energi.
Pada pengidap obesitas berat tanpa adanya penyakit lain dapat dipertimbangkan obat sindroma metabolik dan penurun nafsu makan.
Meskipun jarang terjadi, tetapi pembedahan lambung dapat dilakukan.
Berikut beberapa beberapa metode pengobatan untuk mengatasi obesitas:
• Perubahan pola makan
• Peningkatan aktivitas fisik
• Mengonsumsi obat penurun berat badan
• Mengikuti konseling dan support group untuk mengatasi masalah psikologis terkait berat badan.
(Tribunnewswiki/Septiarani)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan judul: Obesitas (Kegemukan)
Video Production: Panji Yudantama
Sumber: TribunnewsWiki
HOT TOPIC
Kim Jong Un Diduga Idap Penyakit Komplikasi Gegara Obesitas, Pejabat Korut Sibuk Cari Obat Diet
Selasa, 30 Juli 2024
Viral di Medsos
Kisah Pilu Wanita Obesitas Jalani Operasi Bariatrik demi Punya Anak, Suami Selingkuh saat Hamil
Senin, 13 Mei 2024
PUASA SEHAT 2024
Sederet Makanan Aman saat Sahur dan Buka Puasa Bagi Penderita Hipertensi, Jangan Salah Ya Tribunners
Rabu, 13 Maret 2024
LIVE UPDATE
Pria Obesitas Berbobot 210 Kg di Gianyar Meninggal, Momen Haru Sampai Harus Diangkut Pakai Pikap
Minggu, 4 Februari 2024
Kabar Selebriti
Sempat Jalani Operasi Bariatrik, Melly Goeslaw Turun Berat Badan hingga 23 Kilogram dalam 2 Bulan
Rabu, 8 November 2023
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.