Terkini Nasional
Sepanjang Maret 2021, Indonesia Mengalami Hari Tanpa Bayangan, Begini Dampaknya bagi Indonesia
TRIBUN-VIDEO.COM - Hari tanpa bayangan menjadi fenomena langit yang akan menghiasi langit Indonesia di Bulan Maret 2021 ini.
Menurut Astronom Amatir Indonesia Marufin Sudibyo, sepanjang bulan Maret 2021 ini, Matahari akan melintasi Indonesia, sehingga membuat puluhan kota di Indonesia mengalami hari tanpa bayangan.
Matahari melintasi Indonesia adalah peristiwa langit, di mana Matahari seakan-akan ada di atas Kepualauan Indonesia dari satu tempat ke tempat berikutnya pada saat kulminasi atas.
Marufin menyebutkan, sebenarnya Matahari melintasi Indonesia ini terjadi pada rentang waktu di antara 22 Februari lalu, dan akan berlangsung hingga 4 April 2021.
"Peristiwa ini merupakan bagian dari gerak semu tahunan Matahari. Terjadi pada saat deklinasi Matahari tepat senilai dengan garis-garis lintang yang melewati Kepulauan Indonesia," kata Marufin kepada Kompas.com, Senin (1/2/2021).
Baca: Hari Tanpa Bayangan Akan Terjadi di Bali Pada 26-27 Februari 2021, Ini Penjelasan BMKG
Pada suatu lokasi dengan koordinat tertentu, maka manakala Matahari berkulminasi atas (mengalami istiwa), kedudukannya akan tepat di titik zenith lokasi tersebut.
"Atau tepat di atas kepala," kata dia.
Sehingga, bayang-bayang benda tegak yang terpasang tegak lurus permukaan air di tempat itu akan menghilang untuk sesaat.
"Fenomena ini disebut hari tanpa bayangan Matahari," ucap dia.
Deklinasi Matahari tepat sama dengan lintang Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 22 Februari 2021 lalu.
Mulai saat itu Matahari secara berangsur-angsur bergerak ke utara dalam gerak semu tahunannya.
Pulau Jawa akan mengalami hari tanpa bayangan Matahari pada 1 - 4 Maret 2021, hingga nanti deklinasi Matahari tepat sama dengan lintang Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh pada 3 April 2021.
Dampaknya bagi Indonesia Marufin menjelaskan, Matahari yang melintasi Indonesia pada saat ini merupakan kesempatan pertama sepanjang tahun 2021.
Perlintasan Matahari ini juga menjadi penanda Indonesia mulai memasuki pancaroba, peralihan antara musim penghujan dan kemarau.
Baca: Catat! Hari Tanpa Bayangan di Bali Terjadi 26 dan 27 Februari 2021, Begini Penjelasan BMKG
Pasca perlintasan Matahari tersebut, maka zona konvergensi antartropis (ITCZ) juga akan mulai bergerak melintasi Indonesia menuju ke utara.
Sehingga, potensi angin kencang berdurasi singkat akan meningkat.
yang perlu menjadi catatan, berbeda dengan Matahari melintasi Ka'bah, Marufin menegaskan, fenomena Matahari melintasi Indonesia tidak bisa dipergunakan untuk mengukur arah kiblat.
"Hari tanpa bayangan Matahari (Matahari melintasi Indonesia) tidak bisa digunakan untuk mengukur arah kiblat," tegasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Tanpa Bayangan Sepanjang Maret 2021, Begini Dampaknya bagi Indonesia"
Sumber: Kompas.com
TRIBUNNEWS UPDATE
Siap-siap Awal Musim Kemarau 2025 di Indonesia akan Mundur, Ini Daftar Wilayahnya Menurut BMKG
Minggu, 16 Maret 2025
Regional
Waspada Puncak Cuaca Ekstrem Pasca-musim Pancaroba, BPBD Rote Ndao Beri Peringatan untuk Siaga
Selasa, 18 Februari 2025
Live Update
Musim Hujan, Bencana Banjir hingga Tanah Longsor Berpotensi Melanda Wilayah Riau Pekanbaru
Senin, 11 November 2024
Live Update
67 Desa di Rembang Kesulitan Air Bersih Imbas Kekeringan, 5.000 Liter Bantuan Ludes Hitungan Menit
Rabu, 30 Oktober 2024
LIVE UPDATE
Dampak Kemarau, Ibu Hamil hingga Anak-anak di Sikka Rela Tempuh Jalan Terjal demi Cari Air
Selasa, 8 Oktober 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.